( ◜‿◝ )♡
*Tersenyum seperti logo Lee jeno
•
•
•
•
•
•
•
•
•
ෆ[ Tiada hujan tiada angin, tapi ajal bisa menyambar kapanpun dan dimana pun jika itu sudah takdirnya]
-
Sevia Araya Ciarass
ෆ
[ HAPPY READING ‼️ ]
Sinar matahari mulai memancarkan sinarnya, kicauan-kicauan burung menghiasi pagi. Alarm berbunyi sangat kencang tapi gadis itu tetap tertidur pulas tanpa merasa tidurnya terusik
"Astaga Araya! Itu alarmnya di matiin dulu bikin berisik" omel Arin-- mama Araya yang tengah berjalan menaiki tangga. Arin membuka pintu kamar melihat anak gadisnya yang masih tertidur pulas. Arin segera mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi menandakan jam 06:45
"Astaghfirullah ini jam berapa Araya! Cepet bangun nanti telat" ucap mamanya mengelus dada
"eghh lima menit lagi mah" jawab Araya dengan mata yang masih tertutup dan alis yang mengkerut
Tanpa perlu lama Arin mengambil air dari kamar mandi lalu
Byurr...
"Aaaaaa... mamah kok Araya di siram sih!" Teriak histeris Araya lalu bangun dari tidurnya itu
"Siapa suruh anak gadis kok jam segini masih tidur, tu liat udah jam berapa" ucap Arin lalu Araya melihat ke arah jam yang berada di nakas samping tempat tidurnya
Melihat jarum jam yang mengarah ke angka 06:55 membuat Araya membulatkan matanya
Dengan segera ia beranjak dari tempat tidurnya itu, berlari ngacir ke arah kamar mandi. Arin yang melihat kelakuanku putrinya itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum akhirnya ia meninggalkan kamar ArayaAraya turun terbirit-birit dari tangga dengan seragam sekolah yang kondisinya terbilang berantakan untuk seorang anak gadis lihat lah bajunya yang terkeluar, dasi yang moncang-mancing entah kemana arahnya dan kancing didekat kerahnya terbuka
Ia menghampiri mamah dan papahnya yang tengah sarapan di meja makan, dengan cepat Araya menyalimi kedua orang tuanya
"Assalamualaikum mah, pah Aya berangkat dulu byee, Jangan kangen sama Aya ya" teriakannya berlari ke luar rumah. Arin yang baru saja ingin mengajak putrinya sarapan pun langsung mengelus dada
"mah, mamah dulu gak salah ngelahirin anak kan?" Tanya Hendra papah Araya
"Ishhh papah kalo ngomong jangan sembarang" jawab Arin memukul bahu Hendra
Ya tapi emang kelakuan putrinya itu seperti anak laki-laki bukan seperti anak gadis pada umumnya, apa mungkin karna pas hamil ibunya kepengen anak cowo
Araya segera memakai sepatunya lalu bergegas pergi ke garasi, ia tersenyum lebar saat melihat montor sport kesayangannya yang sudah terparkir cantik di garasi rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVANA ARAYA [TIDAK BERLANJUT]
Teen Fiction⚠️[Ada beberapa karakter dan alur yang di ubah!!!!] what! Gue transmigrasi jiwa cuman gara-gara kepeleset Mak pengen pulang tapi disini banyak cogan ---------------------------------------------------------------------------------------------- Seva...