Langit-langit mulai meredup, matahari mulai terbenam dan akan terganti oleh bulan indah yang akan menemani sepanjang malamAdzan mulai dikumandangkan dan Araya saat ini masih terjebak macet, mungkin karna hari ini hari Senin jadi banyak orang yang pulang kerja
Araya masih setia menatap lampu merah di depannya, dia menjadi rindu akan kehidupan lamanya, biasanya jika jam segini dia belum pulang sudah pasti akan diomeli sang mamah. Ah dia jadi merindukan masakan mamahnya itu
Beberapa menit berlalu akhirnya dia sampai di depan kediaman keluarga Sanja, Araya segera turun dari motor lalu memberikan beberapa lembar uang kertas berwarna merah kepada bapak tukang ojek yang ia naiki
"Maaf mbak uangnya kebanyakan dan saya juga nggak punya kembaliannya, mbaknya gaada uang pas?" Ucap sang bapak saat Araya ingin memberikan beberapa lembar uang itu
"Udah pak gapapa, buat bapak aja kembaliannya"
Araya kembali menyodorkan beberapa uang tadi. Awalnya sang bapak kekeuh tidak ingin menerima tapi karna Araya bilang ikhlas memberikannya dan ingin bersedekah, sang bapak pun akhirnya menerima
Sejak di perjalanan memang Araya dan sang bapak ojek itu banyak bercerita hal yang random, dan salah satunya bapak itu bilang jika ini adalah orderan pertamanya sejak tadi pagi, motor milik sang bapak sering mogok karna memang kondisinya motor tua, jadi dia sangat bersyukur mendapat orderan sehingga dapat membeli beras untuk keluarganya
Araya gadis itu yang mendengarkan cerita sang bapak tersebut hanya terdiam sedu, dia sungguh simpati kepada sang bapak yang seharusnya sekarang menikmati masa tua malah harus banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarganya
Dia bersyukur di kehidupan lamanya dan sekarang selalu berkecukupan, Araya termenung cukup lama sebelum ia berjalan kearah teras rumah
Ia membuka kenop pintu keadaan rumahnya sepi, sunyi seperti tidak ada orang, apakah keempat abangnya itu belum pulang? Pikirnya
Sudah dua hari sang bunda berada di luar kota karna perkejaan, huh dia rindu walau baru mengenal wanita bernama Melina itu
Araya berjalan menuju tangga sebelum satu suara mengentikan langkahnya, atensinya teralihkan pada empat orang yang tengah duduk di ruang keluarga
"Araya kemari"
Dingin, suara dingin itu milik Faisal Abang pertamanya. Dia berjalan malas kearah abangnya itu, sampai dimana ia duduk di salah satu sofa, menatap malas keempat abangnya
"Minta maaf sama Bella!"
Mata Araya terbelalak, wah apakah si pendek itu mengadu?
"Ogah, orang gue nggak ngapa-ngapain dia" Belanya, jalas lah orang dia nggak ngapa-ngapain kok di suruh minta maaf ya ogah!
"Setelah lu ngambil buku Bella trus nampar Shella lu masih nggak mau meminta maaf!!" Kini Demon yang berbicara
Lihatlah bisa-bisanya si pendek itu memutar balikkan fakta, jelas-jelas tadi mereka berdua yang mencari gara-gara kenapa yang minta maaf harus dia!
"Dih orang dia yang mulai duluan, kasih tau tu bellajing kesayangan lo pada kalo gue gaada ngumpetin buku nggak guna dia!" Sarkas Araya, dikiranya dia segabut itu sampe ngumpetin buku, ya mendingan turu
"Satu lagi, gue nampar tu sela sela bangsat karna ada penyebabnya, lagian tangan gue jadi kotor karna kena kulit tu mak lampir iuhh~" ketus Araya lalu pergi meninggalkan keempat abangnya yang masih termenung
Yang dikatakan adiknya itu sama seperti kesaksian para siswa-siswi yang berada di sekolah tadi sore, tapi mengapa yang gadis itu katakan berbeda? Seolah memutar balikan fakta?
"Benarkah itu kejadian yang sebenarnya? Kalian ingin mempermalukan adik kalian? Sebelum bertindak coba cari tahu dulu!" Ucap yang tertua
Dia binggung pada adik-adiknya yang selalu saja bertindak tanpa berfikir
Faisal berdiri pergi meninggalkan ketiga orang di ruangan itu, sedangkan mereka bertiga masih sibuk dengan pikirannya masing-masing
Faisal menghela nafas, dia sangat lelah karna perkejaan kantor dan sekarang malah harus meladeni sikap adiknya yang sangat ceroboh
Sangat menyia-nyiakan waktu.
T.B.C
Gomen hehe.. baru update
Ak baru inget kalo punya apk wepet ini:)Chapter terpendek :))
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVANA ARAYA [TIDAK BERLANJUT]
Teen Fiction⚠️[Ada beberapa karakter dan alur yang di ubah!!!!] what! Gue transmigrasi jiwa cuman gara-gara kepeleset Mak pengen pulang tapi disini banyak cogan ---------------------------------------------------------------------------------------------- Seva...