1. Bolos

3 1 0
                                    

Halo halo

Siapa yang nungguin up?

Spam 🤗

Happy Reading

_________________________________________


Saat ini, keenam sahabat itu sedang bolos di rooftop sekolah. Mereka menikmati angin sepoi-sepoi. Cuaca mendung saat ini. Seperti perasaan Fadil. Sejak tadi cowok itu murung dan tidak cerewet seperti biasanya. Kelima sahabat saling pandang.

"Ada masalah apa lo, nyet?" tanya Vio.

Fadil menatap ke arah Vio. "Nyet, nyat, nyet. Lo pikir gue monyet apa! Gue lagi sedih nih," ucap nya mendramatis.

"Yailah, galauin apa sih lu?" tanya Naya sambil memainkan ponsel nya.

"Cewek fiksi gue mati," kata Fadil menunduk. Sahabat-sahabat nya memutar bola mata malas. Mereka mengira terjadi sesuatu yang di alaminya. Ternyata hanya karna cewek fiksi nya mati.

Fadil memang menyukai cerita fiksi. Jika ending cerita nya sad, dia akan menangis. Dan jika happy end, dia tidak menyukai nya.

"Ganteng sih, tapi nangisin fiksi!" ejek Bintang. Mereka pun menertawai Fadil. Fadil kesal, karna tidak ada yang mengerti dirinya. Terutama Naya, gadis itu tertawa paling keras dan memukul nya.

"Nay, bisa gak sih lo kalau ketawa gak usah mukulin gue!" kesal Fadil.

"Muka lo lucu banget dah. Aduh sakit perut gue," Naya memegang perut nya yang terasa sakit, akibat tertawa. Mata Fadil mulai berkaca-kaca. Cowok satu ini memang hobi nya menangis. Makanya ia mempunyai dua julukan, yaitu tampan dan cengeng.

"Udah woy, kasian anak papi Rayan nangis," ejek Raditya.

Bintang dan Raditya memang hobi membuat orang kesal dan sakit hati akibat ucapan mereka. Air mata pun lolos jatuh ke pipi Fadil. Mereka pun berhenti tertawa. Kana langsung mendekati Fadil.

"Makanya jangan cengeng. Diejek kan lo." Kana menghapus air mata Fadil. Sejak kecil, jika Fadil menangis, Kana akan menghapus air matanya.

"Cia juga ngejek Ila!" bukannya berhenti menangis, tangisannya malah semakin deras.

"Cia gak ngejek Ila. Cia cuma nasehatin, supaya jangan jadi anak yang cengeng. Udah gede dan ganteng gini kok nangis?" kata Kana.

Kana selalu berhasil menenangkan Fadil.

Untuk menenangkan cowok polos itu, kita harus berbicara dengan lembut.

"Cia gak bo-" dengan tiba-tiba, Naya menyumpal mulut Fadil dengan permen. Ia kesal, jika Kana memanjakan Fadil. Jika Kana memanjakan nya seperti tadi, cowok itu akan bersikap alay.

Fadil mencabut permen bertangkai itu dari mulut nya. "Nay!" geram Fadil. Naya pun melotot kan matanya. Membuat Fadil kembali memasukkan permen nya dan beralih menatap Kana. Tatapan Naya terlalu menyeramkan untuk nya.

Berpenampilan dan bersikap seperti cowok badboy, bukan lah penampilan dan sikap Fadil. Fadil berpenampilan sangat rapi dan menggemaskan dengan wajah baby face.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang