selamat datang kembali
selamat membaca
enjoyyy..............
----------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi telah datang, sejak pukul setengah lima pagi aku sudah terbangun dan lanjut menunaikan ibadah subuh walau harus dengan duduk di tempat tidurku,dan tidak bisa mengikuti keluargaku beribadah di mushola.
"adek, ibu masuk nggih" suara lembut ibu mengalun dari luar kamarku, memang sejak kakiku keseleo aku menjadi lebih malas kemana-mana termasuk keluar kamarku jadi setelah selesai solat subuh tadi aku hanya berdiam diri di dalam kamarku, dan Ratih tadi juga sempat menghampiriku untuk berpamitan.
"masuk saja bu, pintunya ndak Puspa kunci" yaa bagaimana mau mengunci pintu, untuk beranjak dari kasur saja aku sangat malas pun dengan keadaan kaki kiriku yang masih nyeri saat digunakan membuatku tidak bisa bergerak bebas.
Suara pintu dibuka pun terdengar, dan muncullah sosok ibuku diikuti budhe Ratri, ibu dari Ratih di belakangnya yang membawa nampan yang diatasnya terdapat makanan dan buah.
"ibu bawakan sarapan untuk adek, Puspa kan harus minum obat" ibu ku pun mengambil meja lipat kecil yang kusimpan di sebelah rak kecil di samping ranjangku kemudian menaruhnya di depanku yang duduk besandar di kepala ranjang.
Budhe Ratri kemudian menaruh nampan yang dia bawa ke atas meja, selesai menaruh sarapanku di meja Bude Ratri lalu berpamitan kepada aku dan ibu untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya di dapur.
Setelah Budhe Ratri keluar dari kamarku, ibuku pun ikut duduk di pinggir ranjangku.
"dimakan sarapannya nduk, biar ibu siapkan obatmu dulu" setelah mengelus lembut rambutku, ibuku kemudian berlalu keluar kamarku untuk menyiapkan obatku.
Memang kebiasaan ibuku jika anak-anaknya sakit, dirinya sendirilah yang akan mengurus kami mulai dari makanan sehat hingga obatnya akan dia urus dengan tangannya sendiri.
Aku pun mulai menyantap makanan yang dibawakan ibuku, terdiri dari soto yang rasanya sangat khas masakan ibuku, ada juga buah melon dan apel yang menjadi buah favoritku, dan juga ada satu gelas teh hangat dan juga air putih yang dimasukkan ke dalam tumbler agar aku tidak perlu bolak balik mengambil minum.
Saat sedang menikmati soto buatan ibuku yang tiada duanya menurutku, kemudian ibuku kembali memasuki kamarku dengan membawa wadah kecil berisi beberapa butir obat.
"di habiskan nggih sarapannya, ini obatya juga jangan lupa diminum, nanti kalau sudah selesai ditaruh saja di atas nakas biar nanti di ambil Budhe Ratri" pesan ibuku setelah menaruh wadah kecil berisi obat tadi ke atas nakas di samping tempat tidurku.
"njih bu, setelah selesai makan nanti obatnya langsung Puspa minum" jawabku dengan senyum, memang ada enaknya juga saat sakit begini, ibuku menjadi lebih perhatian kepadaku walau sebenarnya tanpa sakit pun ibuku sangat memperhatikan anak-anaknya.
Sekeluarnya ibu dari kamarku, aku kembali menyantap sarapanku sambil menonton tayangan dari youtube, karena aku ini tipikal orang yang makan dengan sedikit lambat butuh waktu lima belas menit untuk benar-benar menghabiskan hidangan sarapanku.
Mengambil obat yang sudah disediakan ibuku, aku langsung menegak satu persatu obat berbentuk pil dan kapsul itu, dan untungnya aku bukanlah orang yang rewel jika harus minum obat jadi tanpa bersusah payah aku bisa menelan obat-obatan ini.
Selesai dengan kegiatan makan dan minum obat aku pun membereskan piring dan gelas ke atas nampan dan menaruhnya ke atas nakas di samping ranjangku, pun dengan meja kecil yang ku gunakan, karena aku tidak bisa kembali menaruhnya kembali ke samping nakas sana, aku terpaksa hanya menaruhnya di samping ranjangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Pada Akhirnya Kita Bersama?
ChickLitkisah percintaan dua insan manusia yang harus pupus karena keluarga mereka yang bermusuhan saat masa awal SMA Puspa pernah menjalin kasih dengan kakak kelasnya yang bernama Janandra, hubungan mereka terpaksa di tutup-tutupi karena keluarga mereka ya...