백작가의 쓰레기 — Trash of The Count's Family
—Daily Life After Marriage—
「Male — Kim Rok Soo
Female — Cale Henituse」—copyright, 15 Maret 2024—
.
.
. ̄ ̄
SINAR matahari siang menyinari sesosok cantik yang sedang tidur siang di ayunan di balkon kamar. Sosoknya yang lembut itu meringkuk sembari memeluk bantal kura-kura yang ukurannya cukup lebih dari ukuran tubuhnya sendiri. Perutnya yang sedikit buncit bergerak naik-turun mengikuti setiap hela napasnya yang berhembus pelan.Sayup-sayup, terdengar langkah kaki dari dalam kamar berjalan mendekat. Suara klik pintu dibuka secara perlahan dan hati-hati seolah takut membangunkan sosok cantik itu. Seorang pria berpakaian rumahan hanya dengan kaos abu-abu dan celana pendek muncul membawa selimut tipis, senyum muncul di matanya yang tampak acuh tak acuh, menatap sosok yang tertidur itu dengan tatapan lembut.
Setelah berlama-lama memandangi, pria itu pun membungkuk lalu menyelimuti si cantik. Mengambil salah satu tangannya yang bergelantungan sebelum meletakkannya di atas boneka kura-kura sekaligus memastikan bahwa posisi boneka itu tidak terlalu menekan perutnya. Tak ingin menggangu, ia pun beranjak pergi, meninggalkan si cantik tidur siang dengan kelegaan luar biasa di hatinya.
“Setidaknya hari ini akan menjadi hari yang tenang,” gumamnya pada diri sendiri.
Entah berapa lama waktu berlalu, sosok yang sejak tadi tidur siang itu akhirnya menggeliat. Kelopak matanya menggerjap, membawa getaran halus untuk bulu matanya yang berwarna kemerahan—menyerupai warna rambutnya yang merah alami—sebelum dengan perlahan terbuka. Masih ada kabut dalam matanya yang mengantuk, kilauan air mata fisiologis akibat rasa kantuk memberikan efek menawan pada bola mata cokelat kemerahannya.
“Jam berapa ini?” Sosok cantik itu bangun sambil meregangkan tubuhnya, mengangkat kedua tangannya sebelum suara ops lolos dari bibir merah jambunya.
“Lupa, hehehe,” kekehnya memeluk perutnya yang sedikit membuncit itu seraya mengusapnya dengan gerakan lembut.
“Lapar,” gumamnya lalu berbicara ke perutnya, “Dedek Bayi juga lapar, ‘kan?”
Turun dari ayunan, si cantik itu berjalan masuk ke kamar. Matanya yang bulat namun tajam itu celingukan, mencari keberadaan seseorang sebelum akhirnya berteriak.
“Sayang!!!”
Tak lama, terdengar suara berisik dari luar kamar yang membuat bibirnya seketika melengkungkan senyum cerah. Ia menatap berbinar pada pintu yang dibuka di mana seorang pria tampan nan jangkung berdiri di sana.
“Sudah bangun?” tanya pria itu yang diangguki oleh si cantik.
“Dede lapar,” si cantik cemberut sambil menggosok perutnya yang keroncongan.
Pria itu menatap sebentar sebelum menoleh untuk melihat jam dinding yang tergantung di dekat lemari, pukul 15.49, pantas saja lapar, ini adalah waktu untuk cemilan tapi... kening pria itu mengkerut, berpikir sejenak lalu dengan tak berdaya menghela napas.
“Makan di rumah atau beli jajan takjil?”
Terlihat, si cantik mengernyit seolah-olah sedang berpikir keras. Pria itu mendekat sambil berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life After Marriage
Fiksi PenggemarIni hanya secuil kisah tentang pasutri baru di mana, Roxalio Kimberley yang merupakan seorang pengangguran pasca-sarjana S2 dan istrinya, Kayla Henituse, si perusuh kaya raya menikmati hari-hari penuh warna kehidupan pernikahan mereka. Cerita ini d...