Bab 3

156 21 6
                                    

Assalamualaikum...
Bagaimana kabarnya hari ini? Puasanya lancar dong?


Di Bawah Senandung Cinta
By Mira Yulia

Berikan vote dan komentar terbaik kalian di sini!!

Terima kasih

"Mama tidak mengerti ada apa dengan
Aina. Selama ini dia tidak pernah menolak pernikahan ini. Malah dia yang sangat bersemangat menyiapkan semuanya. Apa yang sudah kamu perbuat Fahmi?"

Lelaki yang sejak tadi menunduk mengangkat sedikit kepalanya. Ditatapnya wanita paruh baya yang kini menatapnya tajam. Kepalanya menggeleng sedikit. Bayangan Aina yang menangis tepat didepan matanya sempat menghantuinya. Tapi Fahmi pikir, mungkin ini yang terbaik.

Sungguh, Fahmi tak pernah berniat mengkhianati Aina. Ia mungkin memang mencintai Hana, tapi Fahmi sudah berniat untuk melupakan perempuan itu. Tak pernah terpikirkan olehnya bahwa Aina akan mendengar apa yang ia katakan pada hari itu. Entah mengapa mulutnya refleks mengatakan itu.

"Mama tidak tau harus berkata apa lagi, sanggup dia berbuat seperti ini pada keluarga kita. Kamu lihat Fahmi, sudah berapa banyak panggilan yang Mama acuhkan, Mama tidak tau harus menjawab apa." Wanita itu menjulurkan ponselnya pada Fahmi.

"Rin, sudah. Aina pasti ada alasan kenapa berbuat seperti itu."

"Alasan apa Bang? Dia bisa katakan sebelumnya, bukan lari gitu aja."

Fahmi menunduk dalam, hatinya berkecamuk antara ingin mengatakan semuanya atau tidak. Fahmi tidak tau akan seperti apa respon mamanya jika tau apa yang sebenarnya terjadi. "Fahmi yang salah, bukan Aina."

Semua mata kini tertuju pada Fahmi yang masih menunduk. "Apa maksud kamu Fahmi?"

"Fahmi mencintai perempuan lain, Fahmi mencintai Hana."

suasana mencekam terasa begitu Fahmi mengakui yang sebenarnya. Semua mata kini menatap penuh amarah pada sosok yang menjadi tokoh utama hari ini. Wanita yang sejak tadi banyak mengomel tak mampu mengeluarkan kata-katanya lagi. Fahmi tau ia akan mendapat amukan amarah keluarganya, tapi ia juga tidak bisa melimpahkan semua masalah ini pada Aina. Karena masalah ini ada sebagian besar dikarenakan oleh Fahmi sendiri.

***

Gadis dengan kerudung abu-abu itu menatap tak percaya pada lelaki yang kini duduk dihadapannya. Bukan karena kehadiran lelaki itu di rumahnya, namun pada niat yang ia sampaikan baru saja.

"Tidak Fahmi, bagaimana mungkin kita bisa menikah."

"Han, percayalah padaku. Aku mencintaimu, dan ini satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu dari ibumu Han."

Hana terdiam. Gelak tawa yang terdengar dari ambang pintu menarik perhatian keduanya. Entah sejak kapan wanita dengan daster coklat itu berdiri di sana.

"Jangan cuma memikirkan aku, bagaimana dengan keluargamu, bagaimana dengan Aina?"

"Alah, sudahlah Hana. Masih mending ada yang mau menikahimu."

Hana tak menghiraukan, kembali ia tatap lelaki yang masih setia duduk di kursi rumahnya yang mulai reyot. "Keluargamu tidak akan menerima aku dengan latar belakang ku Fahmi."

"Tidak Hana, aku yakin mereka bisa menerimamu."

Hana tak percaya begitu saja. Orang tua mana yang sekiranya mau menerima anaknya menikahi gadis seperti Hana. Terlahir dari seorang perempuan malam, dibesarkan dalam lingkupan dunia malam. Belum lagi Ayahnya seorang buronan pembunuhan berencana. Hana tak yakin ada yang mau menerimanya sebagai menantu.

Dibawah Senandung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang