O9

182 47 6
                                    

Jaehyun dalam perjalanan mengantarkan mu pulang dari rumah kakeknya. Tak ada yang membuka suara kamu fokus dengan permintaan kakek Jaehyun untuk mempercepat pernikahan kalian sementara kamu sendiri belum benar-benar siap akan hal itu...

Kamu menoleh ke arah Jaehyun yang tengah memainkan rambutnya dengan satu tangan sementara tangan yang lain fokus mengendalikan kemudi mobil, sesekali bahkan mengusap bibir bawahnya. Seolah-olah permintaan kakeknya itu bukan beban berat untuknya...

Sial Pikirmu sambil kembali menatap kearah depan setelah menghela nafas, hingga kamu terfokus pada suatu hal...

"Berhenti" Ujarmu...

Jaehyun menghentikan mobilnya namun belum juga bertanya kamu sudah terlebih dulu keluar dari dalam mobil, melihat bagaimana kamu berlari menghampiri sebuah perkelahian tak jauh dari posisi mobil membuat Jaehyun juga segera menyusulmu keluar dari mobil..

"Berhenti!"

Perkelahian itu terhenti setelah kamu berteriak, kamu bisa melihat bagaimana wajah hangyul yang sudah babak belur karena di pukuli 2 orang berbadan besar itu lalu membantu kakakmu untuk berdiri...

"Ada apa ini? Kenapa mereka memukulimu? Kau berhutang lagi pada mereka?" Tanyamu...

Hangyul meringis pelan sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak, sudah ku bilang padamu aku sudah melunasi semua hutang-hutangku padanya kemarin tapi entah kenapa mereka malah datang dan menagih lagi uang padaku"

Kamu kemudian berbalik dan menatap tajam pria yang bernama Nam Gongmin, si lintah darat yang hangyul hutangi dulu...

"Kenapa kalian memukuli kakakku? Bukankah hutangnya sudah dibayar lunas?"

Gongmin tertawa sinis, "Memang, tapi bukankah sudah ku beritahu jika uang yang kakakmu pinjam itu memiliki bunga dan kakakmu hanya melunasi hutangnya saja sedangkan 50 juta bunga dari hutang itu belum dia bayar"

"Aku sudah melunasi semua hutang berserta bunganya padamu saat itu, dasar bajingan" Ujar Hangyul sambil sesekali meringis karena luka di wajahnya...

Jaehyun yang berdiri di samping mobilnya masih mengamati semua yang terjadi, sedangkan kamu terus menatap tajam pada lintah darat itu...

"Kau dengar sendiri kan? Kakakku sudah melunasi semuanya, jadi berhentilah menagih uang lagi padanya jika tidak akan aku laporkan kalian semua pada polisi!" Ujarmu sambil menatap tajam Gongmin...

Gongmin melangkah mendekatimu sambil terkekeh dengan nada mengejek, "Kau cukup berani juga" Ujarnya sambil tangannya terangkat berniat untuk menyentuh wajahmu..

Namun sebelum itu terjadi sebuah tangan menahan tangan Gongmin, Jaehyun yang melakukan hal itu hanya menatap datar kearah pria berumur 40 tahunan itu...

"Jangan berpikir untuk melewati batas dengan menyentuhnya menggunakan tangan kotormu" Ujar Jaehyun...

Gongmin melepaskan cekalan Jaehyun lalu tertawa geli, "Siapa kau? Jangan ikut campur" Gongmin menatap Jaehyun dari atas ke bawah sebelum kembali menatapmu, "Hey manis apa dia kekasihmu? Sepertinya dia cukup kaya raya" Ujarnya dengan nada  mengejek..

"Bisakah kalian pergi? Atau kalian mau menunggu polisi datang ke sini dan menjemput kalian?" Ujar Jaehyun dengan nada terdengar datar dan dingin...

"Dengar, tuan muda kaya raya. Keluarganya memiliki hutang padaku, jika kau tidak mau membantu untuk membayari hutangnya lebih baik jangan pernah ikut campur dalam urusan ini, mengerti?"

"Memangnya berapa hutang mereka pada kalian? Katakan saja padaku"

Kamu menatap terkejut pada Jaehyun, begitu pula dengan hangyul. Kamu memegangi tangan Jaehyun sambil menggelengkan kepalanya...

"Jangan, kau tidak perlu melakukannya" Ujarmu dengan nada tertahan..

Jaehyun hanya menatapmu sejenak, "Cepat katakan sebelum kesabaranku habis" Tanya Jaehyun tanpa memperdulikan cekalan tanganmu padanya yang semakin mengerat...

"50 juta"

"Sialan! Jangan lakukan dia hanya mencoba untuk memerasmu! Dasar kau bajingan licik!" Ujar hangyul

"Sebentar" Ujar Jaehyun yang hendak berbalik langsung kamu tahan, namun Jaehyun hanya menatapmu sambil menganggukkan kepalanya lalu kembali melanjutkan langkahnya ke arah mobilnya. Tak lama kemudian Jaehyun kembali dengan sebuah cek di tangannya lalu dia memberikan kertas cek itu pada Gongmin..

"100 juta?" Ujar Gongmin membuatmu dan hangyul terkejut bukan main dengan nominal uang yang Jaehyun berikan pada Gongmin...

"Itu cukupkan? Jadi mulai sekarang jangan kalian datang untuk mengganggu mereka lagi. Jika kalian masih melakukannya maka aku benar-benar akan menjebloskan kalian ke penjara"

"Kau cukup beruntung memiliki kekasih kaya raya seperti dia" Ujar Gongmin dan setelahnya dai dan 2 anak buahnya pun pergi dari sana meninggalkan kamu dan Jaehyun juga hangyul..

"Jaehyun.. sudah ku bilang jangan lakukan itu, bukan? Bahkan kau memberikan mereka uang lebih dari yang mereka inginkan, aku–"

Jaehyun berbalik menatapmu, "Sudah tidak perlu kamu pikirkan yang penting mereka tidak akan lagi menganggu kalian"

Kamu dan Jaehyun saling menatap seolah-olah berbicara satu sama lain lewat tatapan mereka...

"Seharusnya kau tidak perlu melakukannya, aku jadi tidak enak padamu" Ujar Hangyul yang membuat komunikasi lewat tatapan antara kamu dan Jaehyun terputus...

"Tidak apa-apa, kakak ipar. Kau tidak perlu memikirkan hal itu" Ujar Jaehyun..

"Kalau begitu mampirlah dulu, akan ku buatkan minum untukmu" Ujarmu dan Jaehyun menganggukkan kepalanya..

***

Rumahmu..

"Entah harus dengan cara apa kami berterimakasih padamu karena sudah mau membantu kami, Jaehyun" Ujar ibumu..

Jaehyun hanya tersenyum hangat pada ibumu, "Tidak, bu. Aku melakukannya dengan tulus, aku tidak mau membiarkan mereka terus menganggu kalian nantinya"

Sedangkan kamu yang duduk di lantai beralaskan karpet sederhana sambil mengobati luka kakakmu terus mendengarkan obrolan antara Jaehyun dan ibumu di ruang tengah..

"Tapi–"

"Tidak apa-apa, bu. Sudah ibu jangan terlalu memikirkan hal ini, mereka tidak akan berani lagi menganggu kalian setelah ini. Jika mereka terus melakukan itu katakan saja padaku"

"Ya tuhan, kau sangat baik. Y/n sungguh-sungguh beruntung mendapatkan pendamping sebaik dirimu" Ujar ibumu sambil mengusap lengan Jaehyun..

"Tidak, justru akulah yang beruntung mendapatkan putri ibu yang cantik dan manis itu. Benarkan sayang?"

"Akh! Sakit-sakit! Kenapa kau tiba-tiba menekan lukanya seperti itu?"

Jaehyun dan ibumu langsung menatap kearah meja makan dimana kamu tengah terkejut karena tanpa sengaja menekan luka kakakmu terlalu keras saat mendengar ucapan Jaehyun barusan..

"Maaf.. maaf" Ujarmu pada kakakmu yang masih meringis kesakitan...

Melihat hal tersebut membuat Jaehyun berusaha untuk tidak tertawa lepas saat melihatmu sedikit melempar tatapan tajam pada Jaehyun...

***

~ 15O323 ~

Tbc

Double up, komen dan Votenya jangan lupa ya..

Luv U all💜

(Discontinue) Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang