O8

163 40 8
                                    

Di sinilah kamu berada malam ini, di sebuah rumah besar dan megah milik keluarga Jung yang entah berapa hektar luasnya. Bahkan mungkin untuk ukuran 1 ruangan di sana saja luasnya bisa 2 kali ukuran rumahmu, mungkin terdengar berlebihan tapi menurutmu rumah itu memang benar-benar luas lihat saja dari betapa membentangnya pagar yang mengelilingi area rumah tersebut belum lagi ada sebuah air mancur di tengah-tengah halaman...

Jaehyun turun lebih dulu sebelum membuatmu terkejut karena dia membuka pintu mobil bagianmu saat kamu tengah melepaskan seat belt. Tanpa banyak bicara kamu keluar dari dalam mobil tersebut membuntuti Jaehyun yang berjalan di depanmu...

Tak lama seorang pria berjalan menghampiri, Selamat datang, tuan muda" Sapa pria tersebut sambil membungkukkan badannya...

"Dimana kakek, Paman?" Tanya Jaehyun sambil berjalan memasuki rumah bersamamu juga pria paruh baya tadi yang sepertinya salah satu pekerja di sini..

"Tuan besar ad–"

"Kau sudah datang?"

Kamu menatap kedatangan seorang pria tua yang tengah menuruni anak tangga, Jaehyun lalu berjalan menghampiri pria tua tersebut dengan di ikuti olehmu dari belakangnya..

"Tentu saja, memangnya siapa lagi jika bukan aku yang kakek undang untuk datang kema..."

Pria tua yang di panggil dengan sebutan kakek oleh Jaehyun itu tak memperdulikan ucapan cucunya dan memilih berjalan melewatinya begitu saja untuk hingga kini pria paruh baya itu berdiri di depanmu dengan tatapan yang tidak bisa kamu artikan...

"Jadi kau adalah kekasih dari cucuku itu?" Kakek tersebut bertanya padamu dengan bada terdengar tegas namun juga lembut, "Siapa namamu?" Sambungnya...

"Na-nama saya Lee Y/n, tuan" Ujarmu sambil menundukkan kepalamu..

Melihat hal itu membuat kakek Jaehyun perlahan-lahan tersenyum, "Angkat kepalamu, nak. Kenapa kamu menunduk seperti itu? Dan panggil saja aku dengan sebutan kakek mulai sekarang" Ujarnya...

"Tentu saja karena dia takut dengan wajah keriputmu itu, kakek" Ujar Jaehyun yang berdiri di belakang kakeknya sambil melipat kedua tangannya di dada...

Kakek Jaehyun pun berbalik dan langsung memukul tangan Jaehyun dengan tongkat kayu yang biasanya dia bawa untuk membantunya berjalan sebelum kembali menatap kearahmu...

"Lihat? Lihat betapa kurang ajarnya bocah ini? Apa yang kau lihat dari bocah ingusan tak punya sopan santun sepertinya,huh? Ckckck" Decak kakek Jaehyun menggelengkan kepala...

Setelah itu kakek Jaehyun menyuruhmu dan Jaehyun duduk di ruang tamu bersama kakek Jaehyun, tak lama kemudian seorang pelayan datang membawa 3 cangkir teh hangat dan di taruh di atas meja...

"Jadi bagaimana awal kalian bisa saling mengenal satu sama lain?" Tanya kakek Jung sambil menatap kamu dan Jaehyun bergantian..

"Sebenarnya itu cukup terdengar dramatis, karena saat itu aku menolongnya dari seorang penjahat mabuk" Ujar Jaehyun lalu kembali menatapku seolah-olah mengatakan jika alasan yang baru saja di ucapakan itu benar terjadi...

Pembohong ulung Pikirmu..

Kakeknya memandang curiga Jaehyun, "Sejak kapan kau peduli pada hal-hal seperti itu,huh?" Tanya kakek Jaehyun sambil menatap sinis pada sang cucu...

"Mungkin saat itu Tuhan sedang berbaik hati mengetuk hatiku dengan cara menolongnya. Tapi jika kakek tidak percaya ya sudah, aku tidak akan membuang-buang waktu untuk membuat kakek percaya" Ujar Jaehyun..

"Benarkah seperti itu, Y/n?" Tanya kakekmu...

Kamu tersenyum canggung sambil menganggukkan kepala kaku, "I-iya, kakek"

"Lalu sudah berapa lama kalian dekat?" Tanya Kakek Jung...

Kamu dan Jaehyun saling menatap seolah-olah memberikan telepati agar jawaban yang akan di keluarkan sama agar tidak memancing kecurigaan laki-laki paruh baya yang kini tengah menatap kearahmu dan Jaehyun sebelum dengan mantap menjawab...

"2 bulan/4 tahun"

Kamu dan Jaehyun dengan cepat saling bertatapan kembali saat jawaban yang di keluarkan dari mulut masing-masing terdengar berbeda hingga mengundang kernyitan pada dahi keriput kakek Jaehyun...

"A-ah maksudnya, setelah kejadian itu kami dekat sekitar 2 bulan dan setelah merasa saling nyaman satu sama lain Jaehyun lalu mengajak saya untuk menjadi kekasihnya hingga kini hubungan kami sudah berjalan 4 tahun saat ini, kakek" Ujarmu dengan cepat..

"Lalu kenapa selama ini kau tidak pernah mengenal kekasihmu ini padaku, Jung Jaehyun? Jika kau bilang sudah memiliki kekasih aku tidak harus membuang-buang waktu hanya untuk mengatur semua kencan buta itu untukmu" Tanya kakek Jaehyun..

"Bukankah jika waktunya sudah tepat kakek juga akan bertemu dengan kekasihku itu? Lagi pula yang menyuruh kakek mengatur hal konyol seperti itu siapa? Itu salah kakek sendiri"

"Apa? Dasar kau bajingan kecil"

Kakek Jaehyun sudah akan memukul Jaehyun dengan tongkatnya namun terhenti saat kamu berbicara...

"Saya yang memintanya untuk tidak mengatakan apapun soal hubungan kami, Kek. Sa-saya saat itu masih hanya merasa belum cukup pantas untuk di perkenalkan pada kakek sebagai kekasih dari Jaehyun, terlebih saya hanya berasal dari sebuah keluarga miskin dan–" Ujarmu...

"Apa aku terlihat begitu kejam di matamu? Dengar, aku tidak pernah mempermasalahkan kondisi sebuah keluarga seseorang yang akan menjadi pendamping untuk cucuku hanya saja dia harus berasal dari keluarga baik-baik itu saja sudah cukup untukku"

Ternyata kamu sudah salah mengira tentang kakek Jaehyun, dia sangat baik dan juga hangat..

"Lalu kapan kalian berencana untuk menikah?" Tanya kakeknya sambil mengambil cangkir tehnya...

"Menurut kakek sendiri kapan waktu yang tepat untuk kami menikah?" Tanya Jaehyun dengan santainya..

"Bagaimana jika minggu depan?"

Uhuk.. uhuk..

Kamu langsung tersedak teh mendengar ucapan kakek Jaehyun barusan, kamu pun langsung tersenyum canggung...

"Semakin cepat kalian menikah maka akan semakin cepat aku mendapat cicit dari kalian, benarkan?" Ujar kakek Jaehyun dengan santainya...

"Ya aku baik-baik saja dengan itu semua–" Kamu menatap horor Jaehyun yang dengan santai mengatakan hal tersebut. "Tapi bagaimana dengan Y/n sendiri? Umurnya bahkan baru 22 tahun, masih terlalu muda untuk memiliki anak kan?"

"Memang kenapa? Nenekmu bahkan aku nikahi saat dia baru berumur 17 tahun, begitu pula dengan ibumu yang menikah dengan ayahmu di awal usia 20 tahunan saat itu.. jadi apa yang salah dengan memiliki anak di usia muda? Bagaimana Y/n? Kau tidak keberatan, bukan?"

Kamu terdiam takut salah memberikan jawaban atas pertanyaan kakek Jaehyun barusan...

"I-itu.."

"Pilihannya sekarang hanya 2, kalian menikah minggu depan atau kalian menikah lusa nanti"

Kamu tersenyum canggung sementara tanganmu benar-benar gatal ingin memukul kepala Jaehyun, bagaimana bisa laki-laki itu tidak menolak ucapan kakeknya itu?

***

~ 15O323 ~

Tbc

(Discontinue) Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang