O2; Obat Segala Luka

281 29 10
                                    

"Namanya, Osaka. Obat dari segala luka."

Keturunan Byantara yang lahir dari Jeffrey Byantara dan Devika Arum Byantara itu diperkenalkan pada awak media. Kelahirannya yang baru satu minggu, sudah dikenal banyak orang yang menyukai pebisnis keluarga Byantara. Banyak yang terkagum sampai mengidolakan cucu tunggal Byantara tersebut karena ketampanannya yang sudah terlihat sejak dini.

Dua keluarga dari orang tua Jeffrey dan Devika begitu menyayangi putra mereka. Tiada hari tanpa menemani pertumbuhan Osaka. Kecuali jika sesuatu genting yang mengharuskan mereka mengurus pekerjaan. Sampai suatu bencana membuat mereka berempat kehilangan nyawa. Tepat saat sore, sebelum malamnya diadakan acara tujuh bulanan Osaka.

Mereka yang pada hari sebelumnya berada di luar kota karena hal mendesak, diharuskan untuk tiba ke kota di mana Osaka berada di hari yang sama. Awalnya memang baik-baik saja. Tidak ada celaka atau trouble sama sekali di perjalanan udara.

Namun ketika berada di perjalanan darat menuju rumah Jeffrey, mobil yang mereka pakai dihantam oleh truk kontainer. Kecelakaan beruntun yang juga menelan banyak korban jiwa itu membawa duka bagi banyak keluarga, termasuk Byantara dan Wiraputra.

Alhasil, acara putra mereka dibatalkan. Jeffrey dan Devika langsung mengurus orang tua masing-masing. Tanpa memedulikan Osaka yang terus menangis keras. Mungkin dia juga merasa bahwa orang yang memberi dunia untuknya telah tiada. Lalu, siapa yang akan menggantikannya?

Dua bidan muda yang dipilih dari rumah sakit ternama dan dibayar oleh Ardiaz Byantara, mengurus Osaka sampai bingung harus berbuat apa. Semua yang mereka lakukan berujung sia-sia. Karena Osaka masih saja menangis dengan kencang. Mereka takut Osaka kehabisan tenaga dan berujung sesak napas. Bayi tidak dianjurkan untuk dibiarkan menangis dalam waktu lama.

Terpaksa, salah satunya menghubungi Jeffrey. Alih-alih menjawab dengan bertanya apa yang terjadi, Jeffrey justru memberikan kalimat, "saya lagi sibuk. Urus dia sebisa kamu. Kalau tetap nggak mau diam, biarin aja. Makin pusing saya denger suara dia."

Sampai akhirnya panggilan pun terputus sepihak. Tak lama, Osaka tiba-tiba diam. Tapi bukan karena tidur. Melainkan tidak sadarkan diri.

Kemudian selang beberapa bulan, keduanya mulai mengasingkan Osaka. Karena memang sejak awal, mereka tidak minat untuk memiliki anak. Yang hanya mau mengurus Osaka adalah orang tua mereka.

Sampai ketika keduanya merasa hubungan harus segera diakhiri--karena tak ada cinta di antara keduanya. Lalu memutuskan untuk segera bercerai dan menyerahkan Osaka ke panti asuhan. Lantaran keduanya yang sama-sama tidak mau mengurus bayi malang itu.

Tak peduli tangisan yang begitu menyedihkan seakan tahu bahwa Osaka akan dibuang seterusnya dan tepat di umur Osaka yang genap satu tahun. Alih-alih menunggu sejenak setelah hari spesial Osaka yang pertama terlewat, keduanya tetap membawa Osaka ke panti asuhan di hari itu juga. Hari yang sama saat satu tahun lalu Devika melahirkan sosoknya.

Hingga bayi tak berdosa yang tak diinginkan orang tuanya tumbuh tanpa kasih sayang. Ibu panti tidak mengacuhkannya. Beliau suka seenaknya. Seperti yang paling berjasa karena telah menemani pertumbuhan Osaka.

Walau memang benar adanya, tetapi tak sepantasnya beliau memaksa Osaka untuk bekerja. Karena memang dia yang tertua dan terlama menghuni panti asuhan tersebut.

Sampai ketika beliau meninggal dunia lalu dialih tangan oleh putrinya. Osaka pikir, penderitaannya hanya sampai sana. Tapi ternyata salah. Semakin hari semakin menderita. Beliau suka sekali membully Osaka karena dia yang tertua dari anak yang lainnya. Katanya, hanya dia yang paling pantas untuk dimarahi dan dicaci maki. Juga hanya dia yang dipaksa kerja setelah pulang sekolah.

O S A K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang