Waktu itu aku sedang membersihkan gudang di rumahku, karena tempat itu sudah terlihat kotor dan sudah lama juga tidak di bersihkan.
di abaikan oleh sang pemilik rumah.
tengah asik membersihkan sarang laba laba yang ada di sudut dinding ruangan, tiba-tiba anak kecil yang memiliki mata yang sangat indah itu datang menghampiri ku dengan membawakan sebuah kotak besar.
dia sudah membuka kotak itu dan mengambil salah satu foto yang kini berada di tangannya, ia menyerahkan foto itu padaku dan bertanya;
"Bunda, dia siapa? kenapa dia deket banget sama bunda? sampai sampai bunda simpan banyak foto lelaki itu di box ini..."
Di sebuah buku jurnal yang berjudul:
❝ Kenangan kita akan abadi di kota istimewa ini, Senja.❞
pertanyaan itu membuat mataku berhasil mengeluarkan air mata, membasahi pipi ku.
dengan sesegera mungkin aku mengusap air mata ku sendiri, dan memeluk anak laki-laki yang kini berada di depan ku.
iya, dia adalah anak semata wayang ku, namanya Arshen Adhiyaksa. nama yang indah bukan? tentu saja indah, itu adalah nama yang di berikan oleh seorang lelaki yang sampai kini aku cintai.
aku mencintai dia bukan berarti aku tidak mencintai suami ku... cintanya beda.
"Dia juga ayah mu, walaupun bukan ayah secara biologis, tapi dia ayahmu juga sayang, Bunda sayang banget sama dia, coba Arshen liat deh muka lelaki ini... indah ya?"
sambil menunjuk foto yang kini berada di tangan ku.
"dia ayah ku juga? jadi ayah ku dua dong bun?" anak kecil itu selalu bertanya-tanya.
"ayah mu sekarang hanya ayah Alshan... dia juga ayah mu tapi dia ada di tempat yang jauh banget, kamu gaakan bisa ketemu sama dia."
"Kalau telfon? harusnya bisa Bunda"
"tetap engga bisa sayangnya Bunda Senja, anak bunda yang satu ini gemes banget." aku tertawa kecil dan mencubit pipinya, melihat wajah Arshen aku jadi teringat dengan mu...
Selatan Rajaksa Putra.
"Bunda kenapa bisa ketemu sama dia? kan kata Bunda dia ada di tempat yang jauh dari kita."
aku menggendong Arshen dan menyudahi aktivitas ku membersihkan gudang itu.
"mau bunda ceritain? tapi nanti kalau di ceritain bakal panjang, emang Arshen mau dengerin bunda cerita?"
"ihhh mau lah kenapa ga mau coba Bunda?"
aku membawanya ke kamarnya dan mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi yang empuk.
"Jadi gini awal mula Bunda ketemu sama lelaki itu..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ Selatan Rajaksa Putra, aku tidak akan melupakan mu sampai kapanpun itu, tolong tunggu aku di Surga ya? kita pasti di pertemukan lagi oleh Sang Maha Kuasa di waktu yang tepat dan di tempat yang tepat.❞
⎯ Yogyakarta, 13 Maret 2023 Oleandra Senja Parvati wanita yang paling kau cintai (Dulu).
