03

162 15 0
                                    

Hari minggu dimana ketiga gadis remaja masih terlelap dalam tidurnya. Tidak ada tanda - tanda salah satunya akan bangun.

Aku Tak Mudah Mencintai~

Tak Mudah Bilang Cinta~

Tapi Mengapa? Kini Denganmu~

Aku Jatuh Cinta!!

Salah satu tangan dari ketiga gadis yang berada di ranjang tidur, terulur untuk mencari handphone lalu mematikan nada dering alarmnya.

Ia bangkit lalu berjalan sempoyongan ke arah jendela dan mulai membuka gorden, saat itu juga..

Cahaya matahari masuk dan mengusik tidur dua gadis yang masih belum bangun.

" AAAA MASIH PENGEN TIDUR, SAPA SIH YANG BUKA GORDEN "

" aku yang buka, ayok bangun kalian berdua.. udah jam tujuh "

" yaampun ki, ini tuh hari minggu waktunya merebahkan diri sampe siang "

Ternyata yang membuka gorden adalah Niki.

" kaga ada sampe siang, buruan bangun.. bantu aku bersih - bersih rumah "

" niat hati ingin berkumpul bersama teman, malah di jadiin babu "

Niki tak menghiraukan keluh Juwon dan Sani, dia berlalu pergi meninggalkan keduanya.

Mungkin ini efek Niki kesal karena ' me time ' nya terganggu.

Juwon dan Sani bangun dan berniat mencuci wajah terlebih dahulu, lalu turun ke bawah menyusul Niki.

Sedangkan Niki sudah memakai apron, tanda bahwa dia akan memulai kegiatan memasaknya.

Niki sudah terbiasa bangun pagi dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri, tapi karena hari ini hari minggu dan kemarin malam habis begadang bersama kedua sahabatnya itu.. dia jadi kesiangan bangun.

Pernah orang tuanya ingin mencarikannya pembantu tapi Niki menolak, dia bilang " aku cewe ma dan udah gede, waktunya hidup mandiri " tentu saja perkataan Niki membuat kedua orang tuanya merasa bangga.

Terlihat sangat pro dan telaten sampai tidak sadar ada yang memperhatikannya dari belakang, siapa lagi kalau bukan Sani dan Juwon yang sudah duduk anteng di meja makan.

Sani yang notabenya anak sosmed, dia tidak bisa tinggal diam, dia merekam acara sahabatnya yang sedang memasak itu.

" Nik! kamu udah cocok jadi ibu rumah tangga " suara Juwon membuat Niki mengalihkan atensinya ke belakang.

Sani yang masih merekam pun tersenyum penuh kemenangan, dia tidak mendapatkan bidikan dari belakang saja tapi depan juga.

Niki yang menyadari kalau sedang di rekam oleh sahabatnya hanya menatapnya datar.

" aku tadi bilang apa ke kalian? " bukannya tanggapan, dia malah mengajukan pertanyaan pada Sani dan Juwon.

" bantu bersih - bersih rumah " seru serempak Sani dan Juwon dengan merotasikan kedua bola matanya malas.

" nah itu tau, gih sana bersih - bersih babuku " sungguh nada ejekan Niki saat mengatakan itu membuat kedua sahabatnya itu kepalang kesal.

Sani menghentikan acara merekamnya dan menarik Juwon meninggalkan dapur, berencana menjalankan perintah kanjeng ratu Niki.

Melihat kepergian kedua sahabatnya itu, Niki mengulum senyum.. semanis marsmallow.

maaf ya.. aku babuin kalian - batin Niki dengan kekehan kecil.

Pasar Malam | HeekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang