04

137 15 0
                                    

+6285xxxxxxxxx
ini benaran nomer Niki kan?

Niki ingin membalas pesan itu tapi gurunya sudah masuk ke dalam kelas, jadi ia urungkan niatnya.

Pelajaran dimulai tapi fikiran Niki masih tertuju pada pesan singkat tadi..

Siapa ya kira - kira? - batin Niki

Juwon yang duduk di samping Niki tak sengaja meliriknya.. Dia mengernyitkan dahi ketika melihat raut wajah Niki yang tengah melamun dan tampak bingung.

Juwon yang penasaran pun menyenggol lengan Niki pelan, yg di senggol sedikit terkejut..

" ada apa? " tanya Niki pelan karena guru sedang menjelaskan materi.

" seharusnya aku yang tanya begitu " Balas Juwon dengan nada pelan juga.

" ha? "

Mungkin karena efek terlalu memikirkan pesan masuk tadi, Niki menjadi sedikit tidak sinkron.

Juwon menghela nafas..

" kamu ngelamunin apa? ada sesuatu yang mengganggu fikiranmu ki? "

Pertanyaan Juwon membuat Niki tersadar sepenuhnya. Ingin rasanya bilang ke Juwon tapi melihat di depan sana ada guru yang masih mengajar, ia urungkan niatnya untuk menghormati sang guru.

" emm nanti aja aku cerita " balas Niki yang mendapat anggukan dari Juwon.

Mereka berdua kembali fokus pada pelajaran, tapi yakinlah bahwa Niki sekarang tidak bisa fokus sama sekali.

ok niki fokus - batin Niki

Satu jam telah terlewat, waktu istirahat telah tiba. Juwon yang tidak sabaran segera menarik tangan Niki untuk keluar kelas lalu membawanya ke kantin, untung saja Niki sudah membereskan buku pelajarannya.

Sani yang di tinggal oleh kedua sahabatnya itu hanya menatap mereka dengan penuh kebingungan, tapi akhirnya dia ikut menyusul.

Sekarang ketiga gadis itu sudah duduk manis di kantin, di depan mereka sudah ada tiga mangkuk bakso, dua gelas ice lemon tea dan satu botol air mineral.

Air mineral itu punya Niki, oh ya dia tidak di perbolehkan minum es oleh mamanya karena dia mempunyai radang.

" jadi? " tanya Juwon tiba - tiba ..

Niki menghela nafas sedangkan Sani mengernyitkan dahinya.

" jadi ap-

Belum sempat Sani melanjutkan perkataannya, Niki sudah memotongnya duluan. Dan perkataan Niki sukses membuat Sani terdiam.

" ada nomor tidak kenal kirim pesan "

" isi pesannya gimana? "

Niki memberikan ponselnya kepada Juwon, bermaksud agar sahabatnya bisa liat sendiri.

" dia ko tau nama kamu? "
Selain cerewet ternyata Juwon itu bego maksimal, pemikiran itu langsung terlintas di kepala Niki. Bagaimana bisa dia bertanya seperti itu sedangkan Niki sendiri tidak tau jawabannya.

Niki yang sudah malas meladeni kerandoman Juwon hanya bisa merotasikan bola matanya malas dan alangkah baiknya Niki mengisi perutnya yang sudah meronta - ronta dengan semangkuk bakso.

Sani yang tadi sempat terdiam kini meraih handphone Niki dari tangan Juwon dan melihat isi pesannya. Saat dia membaca pesan itu, tak lama kemudian dia terkekeh pelan membuat Niki dan Juwon yang sedang menikmati bakso dan ice lemon tea menatap ke arahnya.

Pasar Malam | HeekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang