Menyerah lah,
untuk melakukan hal yg sia sia._______________________
Cerita berdasarkan apa yg ada di kepala. Jangan salahkan aku jika tidak sesuai harapan
_______________________"Halo selamat pagi, kepada wali Reiki Yaminko?"
"Ya dengan saya sendiri."
"Begini, saya ingin menyampaikan bahwa anda diundang ke sekolah SMA Diamond untuk bertemu kepala sekolah."
"Kepala sekolah?"
"Ya, untuk membahas masalah baru Reiki."
"Tumben sekali sampai harus ditelpon."
"Saya melakukan ini karna selama pemanggilan wali Reiki melalui surat, anda selalu absen."
"Ahaha ... Gomen gomenee~ maaf soal itu, besok saya akan datang, Sayonara~"
"Sampai jumpa."
Telepon ditutup, menyisakan helaan nafas. Seseorang duduk di salah satu sofa di rumahnya. Ini hari liburnya, dan sayangnya dirinya tidak dapat beristirahat seperti apa yg seharusnya.
Di seberangnya, ada satu remaja lelaki yg terduduk. Dengan energi negatif yg mencekiknya, membuatnya tidak dapat berhenti mengucurkan keringat dingin. Satu hal yg ia tau, dia berada di zona merah.
Gadis itu bangkit dari tempat duduknya. Berjalan, mendekati remaja laki-laki yg diperkirakan setahun lebih muda darinya. Keringat tak kunjung berhenti membasahi pelipis.
Selangkah, dua langkah, dan seterusnya. Hingga sampailah dirinya berada tepat disamping si yg lebih muda.
"Haahh ... seperti biasa huh?"
"Heh——
. . . dasar bodoh."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Hope [Adopted AU]
FanfictionOld title : Big Brother Of Elements ~~~~~~🍃🌹🍃~~~~~~ Halilintar dengan harapan kecilnya dan bayang-bayang masa lalu. Akankah harapannya akan bertahan? Atau justru hancur karna bayangannya? Atau karna sesuatu yang lain? ~~~~~~🍃🥀🍃~~~~~~ Mau tau...