Selain karna kehendak TuhanKatakan, apa alasan kenapa kau masih hidup saat ini.
Dan alasan apa pula yg membuatmu mau memegang alasan itu.
_________________________
Warning
masih seperti biasa
_________________________
Seperti biasa, keluarga MC kita mengawali pagi mereka dengan rutinitas pagi yg diiringi dengan kelakuan absurd mereka.Seusai sarapan, masing-masing dari mereka siap untuk meninggalkan istana mereka, yang diantaranya dengan berat hati. Terutama Ice.
Andai ilmu bisa didapat hanya dengan tidur atau makan, maka tidak ada yang namanya orang bodoh di dunia ini.
Quote by Ice Azure Rivendell
Kurasa kurang lebih seperti itu_
Semuanya sudah siap. Sang kepala keluarga sudah siap dengan stelan jasnya, anak-anak siap dengan seragamnya, dan sang mama sudah berdandan cantik untuk menghadiri sebuah acara.
Karna sang ayah-- Amato, ada rapat pagi, akhirnya ia pergi lebih awal. Dan karna itulah, seperti biasa Aurelie akan mengantar anak-anaknya.
Dimulai dari mengantar 6 bersaudara pergi ke SMP. Untuk kali ini perjalanan pergi ke sekolah tidak seheboh biasa, membuat Aurelie sedikit bertanya-tanya.
Kamu nany--//// PLAKKK
Tapi ia tidak ingin mengungkitnya. Mungkin ini adalah kesempatan langka untuk Aurelie bisa tenang seperti saat ia hanya memiliki 3 orang anak.
Mobil berhenti, di depan gedung besar bernama SMP Galaxy. Sekolah menengah pertama bergengsi di kota mereka.
Pintu tengah sebelah kiri terbuka, memperlihatkan Taufan yang kebetulan duduk disitu. Taufan turun, disusul oleh Blaze, Ice, Thorn, Solar dan setelahnya Gempa.
Terdengar suara riuh dari arah pagar maupun dari dalam bangunan sekolah, karna kehebohan dari para gadis.
Gadis-gadis itu adalah para penggemar mereka, yang sibuk mencap mereka sebagai calon istri dari salah satu Bro Elements, tak terkecuali U.
Semua tak dihiraukan, diabaikan seperti suara pasar yg riuh.
Pintu tertutup, bergantian dengan pintu depan sebelah kiri yang terbuka, memperlihatkan protagonis kita yg sedari tadi duduk anteng....
Seketika suara riuh tadi berhenti, tergantikan dengan suara bisik-bisik yg cukup samar.
Tanpa mendengar isi bisikan mereka pun, sudah jelas mereka tengah membicarakan Halilintar. Halilintar juga terkenal, tapi dengan isu miring menghantui.
Oh bitch, Halilintar was don't care about your fucking bullshit.
Tapi tidak dengan Bro Elements, mereka langsung memberikan tatapan perang dingin, benar-benar sinis.
'Dasar tukang gosip'
'Itu mulut atau sampah? Busuk bener'
'Minta dibakar nih para human'
'Pengen ku lempar ke aquarium hiu'
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Hope [Adopted AU]
FanficOld title : Big Brother Of Elements ~~~~~~🍃🌹🍃~~~~~~ Halilintar dengan harapan kecilnya dan bayang-bayang masa lalu. Akankah harapannya akan bertahan? Atau justru hancur karna bayangannya? Atau karna sesuatu yang lain? ~~~~~~🍃🥀🍃~~~~~~ Mau tau...