Jaemin × Jaehyun
---
Jaemin sadar jika kehidupan percintaan tak selamanya indah. Jika kata sang sahabat -Haechan, mencintai seseorang berati harus siap untuk terluka. Dan Jaemin tak pernah menyangka lukanya akan sebesar ini.
Kalau bisa Jaemin tidak ingin menjadi orang yang terlalu peka hingga menyadari bagaimana gelagat sang kekasih yang berbeda. Ia ingin abai, membiarkan semuanya berjalan dengan pikiran bahwa suatu saat sang kekasih akan tetap pulang padanya.
Namun ternyata hatinya menolak. Ia bukan orang baik yang bisa membiarkan seseorang yang ia cintai bermain di luar dan akan menerimanya dengan lapang dada saat pulang.
Jaemin meremas ponsel ditangannya cukup kuat. Akhir-akhir ini sang kekasih -Jaehyun mulai bertingkah aneh. Sikapnya memang tak berubah namun kebiasaannya yang sangat Jaemin hafal tiba-tiba berubah walaupun tak banyak.
Jaehyun adalah orang yang sangat dingin dan acuh pada sekitar. Pemuda itu tak pernah memasang foto pada seluruh akun social medianya karena menurutnya itu tidak penting. Bahkan pemuda itu dulu tak mengerti bagaimana caranya membuat cerita di seluruh platform tersebut.
Tapi akhir-akhir ini, pemuda berdimple di kedua pipinya itu tiba-tiba memasang fotonya sendiri untuk photo profil dan ia mulai suka membuat story di setiap platform sosial media yang ia punya.
Jaemin tahu kekasih tampannya itu sedang menyembunyikan sesuatu. Beberapa kali ia bertanya sekedar memastikan namun Jaehyun berhasil berbelit. Puncaknya terjadi siang itu.
Jaehyun baru saja tiba di rumah Jaemin. Pemuda tampan itu memang selalu datang dan sudah begitu akrab dengan kedua orang tua Jaemin. Sore ini sepasang sejoli itu berencana pergi ke mall untuk membeli beberapa setelan kerja untuk Jaehyun.
Seperti biasa, Jaehyun akan ikut makan siang bersama keluarga Jaemin.
"Bagaimana pekerjaan mu nak?" Tanya Siwon, ayah Jaemin.
"Baik ayah, aku sedang mengambil tender besar."
Begitulah obrolan Jaehyun dan Siwon selama makan siang. Keduanya memang selalu membicarakan pekerjaan jika bertemu. Membuat Jaemin dan Yoona, sang ibu kadang jengah. Namun di larang pun tidak akan bisa karena keduanya sama-sama maniak kerja.
"Ayah, bunda Nana ke atas dulu." Pamit Jaemin setelah merapikan bekas makan mereka.
Pemuda itu berlari kecil ke arah kamarnya di lantai atas untuk mengambil tas dan juga merapikan sedikit penampilannya. Sedangkan Jaehyun masih betah mengobrol dengan kedua orang tua Jaemin di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na Jaemin [oneshot/more]
Fanficberisi cerita oneshot/more tentang Jaemin. book ini di buat untuk menyalurkan ide ku yang tiba-tiba dateng gitu aja. dan mungkin nanti ada beberapa chap di book ini yang bakal di jadiin full version gtu. oh iya dalam book ini isinya nggak cuma nomi...