Kittyz

823 45 11
                                    

Genre : Angst

~♡~

Hera sedang rebahan dikamar sambil menscroll instagram, tiba - tiba muncul berita kalau Cianjur mengalami gempa. Awalnya Hera tidak terlalu peduli, tetapi dia langsung teringat salah satu teman online nya bersinggah di daerah tersebut,

"Eh bukannya kak Hana tinggal di Cianjur ya, lupa aing" gumam Hera, ia tidak terlalu ingat teman online nya tersebut tinggal dimana, padahal dulu Hana pernah bilang.

"Cianjur apa garut ya" lanjut Hera mencoba mengingat karena sudah lama mereka tidak bertukar pesan karena kesibukan masing - masing.

"Coba chat aja lah, sekalian mastiin" Hera pun langsung menghubungi kontak Hana.

Me

Kak, Cianjur gempa
Kakak gapapa kan

Kak Hana

Gapapa kok de , cuma kerasa sampe sini

Me


Btw kakak tinggal dimana ya, aku lupa hehe

Kak Hana

Bandung

Btw gimana kabar kamu? Dah lama gak nge chat

Me

Baik kak, hehe


Kemudian obrolan mereka menjadi panjang dan setelah itu Hana jadi sering mengirim pesan kepada Hera begitupun sebaliknya, tetapi akhir -  akhir ini Hera merasa aneh dengan sikap Hana yang kelewat perhatian.

"Kak Hana kenapa sih, kok jadi makin kepo sama aktivitas gue" ucap Hera sambil mengamati room Chat nya dengan Hana, tapi tidak dipungkiri kalau Hera senang mendapatkan perhatian lebih dari orang lain, meskipun itu hanya teman online karena sejatinya dirinya jarang mendapatkan perhatian di rumahnya.

~♡~

"Oii gue mau curhat" ucap Hera sambil memeluk pundak sahabatnya Danielle, dia sedang berkunjung ke rumah Danielle yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya alias tetangga sebelah.

"Curhat apa? Tumben lo nyamper kesini, biasanya semedi di kamar" sahut Danielle karena memang Hera jarang keluar rumah kalau tidak ada hal yang penting.

"Ini tentang kak Hana" ucap Hera serius

"Lah lo masih kontekan sama dia?" Tanya Danielle heran. Sebenarnya Danielle juga awalnya teman online Hera, sama seperti Hana, bahkan Danielle lebih lama mengenal Hana daripada Hera sendiri. Tetapi sekarang dia menjadi teman offline Hera karena Danielle pindah rumah dekat dengan kediaman Hera.

"Iya, lo tau kan ada berita gempa Cianjur. Tiba - tiba gue inget kak Hana, soalnya setau gue kan dia tinggal disana, eh tapi ternyata di Bandung" jelas Hera.

"Ya emang dia tinggal di Bandung, dasar ogeb. Gue kalo jadi elo udah pasti malu sih" ucap Danielle sambil menggelengkan kepalanya.

"Terus masalahnya apa?" Tanya Danielle, karena Hera tidak kunjung bercerita.

"Nah, habis itu dia curhat kalo crush yang dia kejar ternyata punya doi,  karena gue ini baik hati, jadi gue nyoba ngehibur dia, tapi kok lama - lama dia jadi perhatian gitu ke gue. Masa kak Hana suka sama gue" Danielle langsung menatap Hera horror

"Hayoloh, keknya dia terjerumus sama rasa nyaman yang lo kasih" ucap Danielle dengan nada menggoda.

"Lo lupa ya kalo kak Hana itu gampang baperan" Hera seketika melototkan matanya, ia melupakan fakta kalau Hana itu mudah jatuh cinta. Bahkan dulu dia sempat menyukai Danielle.

"Terus gimana dong, yakali kak Hana baper sama ketikan gue" panik Hera

"Ya salah lo sendiri sok - sok an kasih support ke dia, apalagi timingnya dia pas lagi sedih. Secara gak langsung, lo itu jadi pelangi setelah turunnya hujan badai" cerocos Danielle

"Pasti lo gombalin dia juga" tebak Danielle, Hera cengengesan

"Hehehe dikit, namanya juga menghibur" Danielle menepuk jidatya, sungguh menyesal dia mengenal Hera yang introvert tapi sering menjelma jadi buaya buntung.

"Kalo boleh jujur nih, gue juga tertarik sih sama kak Hana. Tapi kan lo tau sendiri kalo hubungan belok kayak gini itu tabu di kalangan masyarakat, gue gak mau kak Hana menderita gara - gara cibiran orang - orang kalau semisal hubungan kita tersekspos. Apalagi kalau orang tuanya sampe tau, gak kebayang seberepa besar kecewanya beliau kek kak Hana" ucap Hera sedih, Karena sebenarnya Hera juga tertarik dengan kepribadian Hana yang lembut dan perhatian.

"Nah terus lo maunya gimana? Mumpung masih di awal nih"

"Y-ya gatau sih, gue masih ragu" Danielle menghela nafasnya kasar mendengar jawaban Hera,

"Yaudah deh terserah elo"

~♡~

Saat ini Hera sibuk menatap langit - langit kamarnya, sambil memikirkan Hana, tiba - tiba saja terdengar sebuah notifikasi pesan masuk . Dengan cepat Hera mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menghubunginya, dan ternyata itu orang yang sedang dia pikirkan.

Kak Hana

Malem Hera
Lagi ngapain?

Me

Rebahan nih, siap - siap mau tidur

Kak Hana

Oh gitu ya

Yaudah tidur yang nyenyak ya, Have a nice dream

Setelah itu Hera tidak membalas pesan Hana, dia melemparkan ponselnya ke sembarang arah.

"Hhhhh, keknya gue harus jaga jarak deh dari kak Hana. Buat kebaikan dia juga" putus Hera. Dan besoknya Hera sering mengabaikan pesan Hana, atau membalasnya sedikit lebih lama.

Lambat laun Hana pun jarang memberi pesan kepada Hera, sepertinya dia juga sadar kalau Hera sengaja mengabaikannya atau mungkin risih dengan dirinya yang selalu menanyai kabar tentang Hera dan segala aktivitasya.

"Sorry kak Hana, tapi ini demi kebaikan kakak"








End_




























Hehehe author balik lagi nih
Dah lama gak update di book ini.
Maap ya kalo gak jelas, pengen aja update soalnya gatel kalo gak buat cerita.

Btw ini terinspirasi dari kisah saya sendiri 😭😭😭

Maapkan saya teteh Bandung🥺🙏🙏

My universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang