Hyein x Leeseo

635 54 11
                                    

Genre : angst

Disclamer : Cerita ini masih berhubungan dengan Niniz story

Terinspirasi dari lagu Pano - Zack tabudlo

~♡~

Lee Hyein sedang berjalan santai di koridor sekolah. Saat melewati kelas XI IPA, ia tidak sengaja mendengar salah seorang siswi memanggil namanya,

"Hyein!!" panggil siswi tersebut, tetapi Hyein tidak menggubris sama sekali dan terus berjalan menuju kelasnya. Siswi tersebut cemberut karena Hyein mengabaikannya.

__________

Sekarang Hyein dan timnya sedang latihan basket, karena sebentar lagi ada turnamen. Ia tidak sengaja melihat kearah tribun penonton, lagi - lagi siswi tersebut sedang memperhatikannya,

"Ekhem, diliatin mantan tuh" goda Yujin sambil menaik turunkan alisnya.

"Bodoamat sih gue" jawab Hyein cuek, lalu kembali melanjutkan sesi latihannya.

~♡~

Suasana di apartement Danielle begitu ricuh saat ini, bagaimana tidak? Para sahabatnya sedang berkumpul sambil bermain PS5.

"Heh, kalian jangan bikin rusuh dong, ntar gue yang diomelin Hanni" ucap Danielle memperingati ke empat temannya yang dengan santainya mengobrak abrik ruang tengah apartementnya.

"Lo tenang aja, nanti kita beresin. Jadi istri tercinta lo itu gak bakal ngamuk" ucap Yunjin santai, Danielle memutar bola matanya malas.

"Oh ya Hye, tadi gue liat Leeseo di tribun pas kita latihan basket" ucap Danielle yang tidak sengaja melihat mantan pacar Hyein saat latihan tadi.

"Duh, mbak mantan keknya belum bisa move on nih" goda Minji, Hyein mendengus sebal.

"Balikan sana" sambung Yujin.

"Ogah banget, gue bukan level dia" jawab Hyein, ia langsung badmood ketika mengingat mantannya tersebut.

"Tapi dia kayaknya masih sayang sama elo, lo juga kan" ucap Danielle, Hyein menghela nafasnya kasar

"Kakak - kakak ku yang tercinta, bisa gak kalo kalian jangan bahas dia. Rasanya pengen gue banting aja nih PS" ucap Hyein emosi. Keempat temannya langsung bungkam, si bungsu kalo murka nyeremin euyy.

Flashback on

"Lets break up" ucap Leeseo tanpa memandang sang lawan bicara.

"Kenapa? Aku ada salah?" Tanya Hyein dengan raut kecewa. Leeseo menggelengkan kepalanya pelan

"I've fall out of love from you" Hyein semakin speechless mendengar alasan Leeseo.

"Tapi.."

"Plis, hargain keputusan aku. Kita sampai sini aja, sorry" Hyein menunduk, hatinya serasa diremas dengan kuat.

"Oke, kalo itu mau kamu. Maaf ya kalo aku banyak kekurangan, makasih ya udah luangin waktunya buat aku selama ini" Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak jatuh. Leeseo mengangguk, lalu pergi meninggalkan Hyein.

_________

Hyein berjalan dengan lesu disepanjang lorong sekolah, tetapi kemudian ia mendengar beberapa orang mengobrol,

"Sekarang stop ledekin gue, gue sama Hyein udah putus" ucap salah satu dari mereka dan ternyata itu Leeseo

"Lagian lo kok mau sih sama si anak penjual seblak itu. Udah kere, sok keren lagi hahaha" ledek mereka. Hyein mengepalkan tangannya kuat, jadi alasan Leeseo ingin putus darinya bukan karena bosen, tapi karena malu.

Sejak saat itu Hyein benar - benar menjaga jarak dari Leeseo, karena memang dia sadar diri

Flasback off

"Tapi kayaknya dia nyesel udah mutusin lo, buktinya aja dia masih ngejar - ngejar elo kan" ucap Yujin.

"Gue sadar diri, kalo emak gue itu cuma penjual seblak, gak level sama anak pejabat macam dia" ke empat sahabatnya menatap iba, miris sekali kisah cinta si bungsu ini.

~♡~

Leeseo berdiri dengan gusar, menunggu seseorang lewat, hingga ia melihat sosok yang ditunggunya sedaritadi.

"Kak Hanni" panggil Leeseo, Hanni yang kebetulan berjalan di depan Leeseo langsung berhenti.

"Iya, ada apa?" Tanya Hanni ramah.

"Emmm, aku mau nitipin ini kek kak Danielle" ucap Leeseo memberikan sebuah kotak kepada Hanni yang langsung menarik sebelah alisnya,

"Anu, kakak pacarnya kak Danielle kan?. Aku jarang ketemu kak Danielle, jadi nitip ini ke kakak, nanti kakak suruh kak Danielle ngasih ke Hyein" jelas Leeseo, Hanni yang tidak terlalu kepo menganggukkan kepalanya.

"Oke, nanti gue kasih tau ke Danielle" ucap Hanni.

"Makasih ya kak" ucap Leeseo sumringah.

__________

"Nih, buat lo. Dari mantan" Danielle memberikan sebuah kotak kepada Hyein yang sedang asyik dengan seblaknya, mereka sedang berada di warung seblak ibunya Hyein.

"Wehhh apa nih, gue buka ya" ucap Yunjin, lalu membuka kotak tersebut dan ternyata isinya cookies, disana juga ada notes (sabtu aku tunggu di balai kota jam 6 sore)

"Dateng aja, sampe kapan lo mau mengindar. Lebih baik kelarin dulu masalah lo, biar Leeseo gak ngejar - ngejar elo terus" ucap Danielle menasehati si bungsu.

"Oke"

~♡~

"Lo mau ngomong apa" tanya Hyein to the point.

"Aku mau minta maaf udah nyakitin kamu. Aku nyesel karena udah terpengaruh ucapan mereka, jujur aku masih sayang sama kamu. Please kasih aku satu kesempatan lagi" ucap Leeseo memohon. Hyein menghela nafasnya kasar, dia memandang lekat mata Leeseo, ia bisa melihat raut penyesalan dan keputusasaan.

"Oke gue maafin, tapi sorry gue gak bisa balik lagi sama lo"

"K..kenapa" tanya Leeseo terbata.

"Lo tau gak, gelas kalo udah pecah gak bakal bisa balik utuh lagi. Ya kalo disusun lagi sama ditambahin lem mungkin bisa, tapi tetep aja retakan itu gak bakal pernah hilang" jelas Hyein

"Dan itu gambaran dari hati gue, gue juga sadar diri kalo kita itu gak se level. Jadi sorry banget, gue gak bisa balik lagi sama lo. We're over from long time ago, tapi kita masih bisa jadi temen kalo elo mau" sambung Hyein.

"Gue harap, suatu saat lo bakal nemu seseorang yang lebih baik dari gue, seseorang yang bakal sayang dan tulus sama elo dan mampu nge treat lo dengan baik." Lanjut Hyein lagi sambil menepuk pundak Leeseo yang sudah terisak.

"Kalo gitu gue pamit ya, pulangnya hati - hati. Sorry gak bisa nganter" setelah itu Hyein melangkah pergi, menghiraukan Leeseo yang berteriak histeris memanggilnya.





































"Aku pergi bukan karena perasaanku juga pergi, melainkan masing - masing dari kita memang harus berhenti untuk saling menyakiti"








End_

Hyein sad gurl🥺

Jangan lupa vote dan komen ya

My universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang