KEBODOHAN

18 10 3
                                    

Perjalanan pun dimulai para bandit maling buah, Dersik (Klontong), Raka (Petak), Jono (Palupi), Birai (Trondolo), berjalan arogan, sembari memperhatikan lingkup sekitar, mata mereka mulai beraksi cek kanan atas, kiri atas tanpa komando, mencoba mencari cari.

"Lapor kijang satu, rumah hijau mangga gede gede (besar besar) lumayan mau matang tuh!" ujar Birai yang memiliki mata tajam ketika melihat buah.

"Ayo sikat langsung, keburu keduluan yang lain!" ajak Dersik.

"Oi katanya cuman patroli!" sahut Jono yang sedang sibuk duduk dibawah melihat situasi.

"Haha biar cepet , udah mau matang tuh, buruan!" Dersik pergi meninggalkan para personil demi 3 buah mangga, beraksi sendiri menikmati dunianya.

"Woy sabar tong liat liat sekitar!" ujar Raka.

tanpa disadari Dersik yang sedang sibuk comot mangga orang, Sela bersama pasukan rempongnya Julia Nafisah, Nurma Silvia, Salma Anjani lewat ditempat dimana para curut curut beraksi, merekapun berhenti untuk sekedar menyapa para bandit abal abal yang sedang bertarung didalam dunianya sendiri.

Tanpa fafifu Birai yang sedari tadi hanya berdiri diam langsung bereaksi terhadap wanita pujaannya.

"Hei cewek sendiri aja?" goda Birai.

"Buta lu ya, kita berempat gini lu bilang sendiri!" jawab sinis Nurma cewek cantik perawakan cukup semok untuk cewek ukuran smp.

"Haha modaro bukannya dapet manis, malah dapet hinaan haha." jawab Raka yang sedari tadi diam melihat tingkah kepala suku mereka diatas pohon dan diikuti tawa bahagia oleh Jono.

"Asem cantik sadis, tapi sesadis apapun kamu masih tetep sadis cintaku padamu nur yang ga pernah nyerah buat dapetin kamu." gombal Birai.

Pplaakkk tampar Nurma ke birai.

"Hahaha.." mereka tertawa bersamaan menyambut serangan tamparan headshoot Nurma ke Birai.

"Mati koe le (kamu le) gak aturan hahaha."

Seketika Birai pun hanya bisa terdiam memegangi pipi bekas tamparan Nurma dengan bibir yang bergumam dengan bahasa tubuh yang lemas.

"Ati ati deh kalo sama Nurma jangan kebanyakan gombal." jawab Salma dengan nada menjatuhkan.

"Sial nih gw hari ini." gumam Birai dengan wajah melas.

"Eh, tumben kalian cuman bertiga si Dersik mana?" tanya Julia.

"Tuh "nunjuk atas" lg sibuk ambil mangga." jawab Jono.

"Eh astaga maling ih dasar!" Teriak Sela.

"Nah mati kaku lagi lu tong ada Sela!" sahut pelan Raka.

"Coba lu teriak panggil si cunguk satu itu biar liat kebelakang ada siapa, liat reaksinya kek gimana haha." bisik Jono ke Raka.

"Oke siap, wooo tong klontong ada siapa tuh dibelakang!" teriak Raka.

"Apaan?" jawab Dersik yang sudah mengamankan 2mangga diatas.

"Coba liat belakang cepetan!"

Dan Dersik pun memalingkan pandangan, seketika pula dia terkejut karna dibelakangnya ada bidadari idaman yang berdiri mempesona bersama para bidadari lainnya.

Brruukkkk...

"Anying kepleset cuk, tolongin gw!" teriak Dersik.

"Hahaha kalo diatas pohon ga ngelamun, mentang mentang ada cewek idaman!" sahut Jono.

"Duh lu kalo ngomong aturan ya sakit nihh."

"Haha, sini gw tolongin, eh tapi gw minta tolong Sela aja ya? tapi kalo Sela mau, kalo gak mau ya berdiri sendiri haha." jawab Birai disambut tatapan bingung para manusia yang ada disitu.

"Sel lu mau gak tolongin temen buluk gw itu?" tanya Birai kepada manusia idaman kepala suku mereka.

"Ah ogah gw, laki kok gtu aja langsung k.o!" jawab Sela sembari menunjuk Dersik yang masih terduduk dibawah pohon.

"Mati luuu tong Sela gak mau nolongin hahaha." teriak bahagia Jono disambut tawa yang lainnya.

"Sial bener nasib gw hari ini." gumam Dersik sambil berdiri berjalan menghampiri teman temannya tak lupa membawa hasil buruan.

"Ah udah cabut, kotor semua nih!" ajak Dersik.

"Kotor apa malu gara gara ketauan Sela curi mangga trus jatuh?" sahut Raka dengan nada menggoda.

"Apaan kagak! gara gara kotor nih!!"

"lagian, lu juga ngapain maling mangga segala?" tanya Nurma yang cukup bisa dibilang cerewet.

"Iya kek gak ada kerjaan aja otak semut." jawab Sela disambut kesunyian karna bingung oleh jawabannya.

"....."

"Apa semut punya otak neng?" tanya Birai disambut tatapan malu Sela karna gak tau jawaban dari pertanyaan Birai.

"Ah lama ayo cabut, udah banyak orang nih, malu gw mana bawa bawa mangga ini!" sahut Dersik.

"Lu juga goblok ngapain gak lu masukin tas!" protes Nurma.

"Hehe iya juga yaa."

"Dasar Klontong lola!" jawab serentak Raka, Jono, Birai, Nurma di sambut tawa manis Sela yang cukup membuat Dersik tersipu, sedangkan pada waktu yang bersamaan Julia asik curi curi pandang pada jono.

"Eh lu ngapain liatin gue?" sahut Jono ke Julia.

CINTA ITU KERAS KEPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang