PPN 8

242 24 6
                                    

"Ya udah tidur ya?!" Ujar Arga.

"Iya." Angguk Nova.

Arga pun beranjak keluar kamar Nova lalu masuk ke kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, Arga langsung naik ke atas tempat tidur. Merebahkan tubuhnya yang letih setelah seharian bekerja, terlebih ia bekerja di tempat baru. Ia harus banyak menyesuaikan diri dengan lingkungan dan rekan kerjanya.

Berbeda dengan Arga yang langsung terlelap. Nova malah masih terjaga, ia merasa resah sendiri.

Ihh maunya apa sih, katanya harus layaknya suami istri tapi ini kok malah..... Nyebelin. Aku mau kamu nggak, kamu mau aku nggak. Tuuh kan... emang kita tuh nggak sejalan, tau?! Gerutu Nova.

Semakin Nova menggerutu, Nova semakin sulit terlelap. Ia semenjak tadi malah lasak sendiri di atas tempat tidur.

Arga menggeliat, ia hendak merubah posisi saat tiba-tiba merasa melihat sosok lain di sebelahnya. Karena takut tengah berhalusinasi, Arga sampai membuka matanya lebar-lebar.

Nova? Nggak salah? Ini.... Arga melirik sekeliling. Ini kamar aku, dia pindah?

Tampak Nova tertidur pulas di sampingnya. Entah semenjak kapan, Arga tidak tahu itu. Yang jelas senyum Arga terpampang nyata dini hari ini.

"Bu...." Imas menghampiri Asri yang tengah terduduk lesu pagi ini.

"Mereka pisah kamar, Bi." Ucap Asri pelan.

Semalam Asri yang lupa membawa air minum memutuskan ke dapur lagi sebelum tidur dan tidak sengaja ia melihat Arga masuk ke dalam kamarnya setelah dari kamar Nova.

"Butuh waktu mungkin, Bu." Ujar Imas mencoba menenangkan Asri. "A Arga, Bu." Bisik Imas memberi kode jika orang yang tengah mereka bicarakan mulai mendekat.

"Ada apa ini, serius kayaknya?!" Seloroh Arga sembari ikut duduk dengan Asri di meja makan untuk sarapan.

"Gimana tidurnya semalam? Nyenyak?" Pancing Asri, Arga nyengir. "Ibu kemarin kebiasaan tidur ditemani kalian jadi nggak nyenyak." Pancing Asri.

"Ibu harus banyak istirahat ya. Jangan begadang." Pesan Arga.

"Iya." Angguk Asri lemah. "Bi, bangunin Nova. Suruh sarapan." Titah Asri kemudian. "Gimana ya tuh anak, udah mendingan apa belum?" Gumam Asri entah pada siapa, tidak jelas.

"Nova udah mendingan. Semalam sempet mual-mual sih, kayaknya Nova itu masuk angin. Makanya semalam Arga kasih jamu anti masuk angin aja, nemu di kotak obat." Papar Arga.

"Ohh...." Asri manggut-manggut.

"Bi, Neng Nova nya ada di kamar saya ya?!" Ujar Arga saat melihat Imas beranjak hendak melaksanakan perintah Asri. Tatap Asri dan Imas bertemu.

"Nova tidur di kamar kamu?" Tanya Asri.

"Iya, Bu." Jawab Arga yang sontak membuat hati Imas terutama Asri lega. "Bu, Arga berangkat dulu ngajar ya? Ibu sarapan yang banyak, minum obat." Pamit Arga sesaat setelah selesai sarapan.

"Iya. Kamu semangat ya kerjanya."

"Pasti."

"Titip Nova ya, Bu." Pinta Arga. "Semalam sih Arga suruh Nova istirahat lagi aja hari ini. Jangan kuliah dulu. Daripada drop di kampus."

"Iya, ibu setuju. Nanti ibu cegah kalau dia nekat kuliah."

"Iya, Bu. Makasih."

"Sama-sama, Nak."

Sepeninggal Arga, Imas kembali dari lantai atas. Asri langsung meminta Imas mendekatinya.

"Bener Nova tidur di kamar Arga?"

Perjanjian Pra-nikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang