Bagian 1

14 3 0
                                    

Natasha yang kini tengah melangkah menuju kamarnya setelah dari ruang tamu. Ketika berjalan Ia melihat sosok lelaki dan lelaki tersebut mengajaknya berbicara.
Azril: "Mau kemana Nat?"
Natasha: "Mau ke kamar lah malah nanya."
Azril: "Sewot amat nih anak ke abang sendiri."
Natasha: "Iya maaf,maaf."
Azril: "Duduk dulu di sofa, abang mau ngomong."
Mereka berdua pun menduduki sofa yang berada di ruang tamu.
Natasha: "Kenapa a?" (Aa/A merupakan bahasa sundanya dari kakak/abang)
Azril: "Sekolahnya gimana?? Kapan ujian?"
Natasha: "Lancar sih tapi masih ada tugas yang harus dikerjain soalnya gurunya ngasih tugas terus padahal mau ujian, kalau ujian sih minggu depan."
Azril: "Ohhh, kerjain tugasnya jangan main hp terus."
Natasha: "Iya, tapi banyak, bantuin dong." (dengan muka memohon)
Azril: "Kerjain sendiri."
Natasha: "Ihh nyebelin, udah Natasha mau ke kamar."
Azril: "Iya udah, aa mau makan dulu."

Natasha telah berada di kamarnya dan Ia tidak langsung mengerjakan tugas tetapi nonton horor di handphone miliknya, saat sedang menonton tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya dengan kencang.
Natasha: "ASTAGFIRULLAH KAGETT." (dengan suara berteriak)
Revan: "Kenapa Natasha?"
Natasha: "Kagett ihh kalau buka pintu pelan-pelan."
Revan: "Emang kamu lagi ngapain sih?"
Natasha: "Lagi nonton horor."
Revan: "Horor terus nanti kalau ngalamin sendiri malah ketakutan."
Natasha: "Iya lagian rame, Aa kesini ngapain?"
Revan: "Aa ada kepikiran buat usaha gitu sama kamu, sama A Azril."
Natasha: "Ohhh usaha, Natasha juga mau kalau kita buat usaha bareng, emang mau kapan?"
Revan: "Buat usaha itu kan susah ya soalnya harus buat perencanaan dari awalnya, jadi nanti waktu kamu beres ujian dan libur kita bahas semuanya dari konsep-konsep dan lainnya baru setelah itu kita buat usahanya."
Natasha: "Boleh juga tuh Natasha pengennya sih buat cafe gitu tapi Natasha masih harus persiapan masuk kuliah setelah ujian sekolah selesai."
Revan: "Nanti Aa bantuin deh buat persiapannya, sekalian aa coba cariin beasiswa buat kamu, bagus sih kamu mau buat cafe, emang mau cafe gimana?"
Natasha: "Cafenya itu konsepnya kaya vintage gitu sama makanan-makanannya aesthetic."
Revan: "Bagus juga itu, nanti sore kita obrolin lagi sama Ibu, Ayah, A Azril."

Waktu tak terasa, matahari semakin mulai hilang, hanyalah langit cerah yang terlihat, di langit cerah ini terdapat lima orang yang tengah duduk di sofa di ruang tamu rumahnya sembari mengobrol.
Ibu: "Ada apa Revan memanggil kita untuk kumpul?"
Revan: "Jadi gini Bu Revan mau buat usaha cafe bareng Natasha sama Azril."
Azril: "Lah kok baru bilang A?"
Revan: "Iya tadi Aa ngobrol dulu sama Natasha."
Ayah: "Emang buat cafe yang gimana?"
Natasha: "Cafe yang vintage gitu sama makanannya aesthetic."
Azril: "Aesthetic-aesthetic mulu kamu, sok gaul."
Natasha: "Biarinn, blee...." (menjulurkan lidahnya)
Ayah: "Boleh juga itu bagus, tapi bagaimana nanti persiapan kuliah kamu dan ujian kamu?"
Revan: "Tenang Yah nanti buatnya dan persiapkan semuanya setelah Natasha ujian dan nanti Revan bakal bantuin Natasha buat persiapan ujian dan coba cariin beasiswa."
Ibu: "Ibu sih setuju aja asal Revan dan Azril bantuin Natasha buat persiapan kuliahnya."
Azril: "Iya nanti kita bantuin Bu."
Revan: "Azril jadi kamu mau kan?? Natasha juga mau."
Azril: "Iya A, oh ya Ayah gimana setuju ga?"
Ayah: "Ayah sih setuju banget, tapi kalian bertiga harus bener-bener bisa ngurus semuanya bareng-bareng."
Natasha: "Emm tapi gimana ya?"
Azril: "Kenapa Natasha?"

Ada apa ya dengan Natasha? Penasaran dengan kelanjutannya? Dengan begitu jangan lupa untuk follow akun ini dan tambahkan cerita ini ke perpustakaan supaya ga ketinggalan. Makasih semuanya yang udah mau baca, yuk vote dan share cerita ini💖

B&S Cafe (Brothers & Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang