Bagian 2

5 2 0
                                    

Natasha: "Natasha takut ga bisa ngurus semuanya, Natasha takut gagal usahanya."
Revan: "Kan bareng-bareng ngelakuinnya dan jangan pernah takut gagal sebelum kita ngelakuinnya terlebih dahulu."
Ibu: "Benar tuh Natasha kata Revan, Natasha harus berani mencoba ya."
Natasha: "Iya Bu."
Obrolan mereka telah selesai, selanjutnya mereka menuju kamarnya masing-masing.

Tak terasa pagi hari telah tiba, Natasha kini tengah bersiap-siap untuk menuju sekolahnya. Saat Ia sedang bersiap-siap Azril memasuki kamarnya dan mengobrol bersamanya.

Azril: "Kamu masih sekolah ya? Kasiann." (dengan nada mengejek)
Natasha: "Biarinnn, blee." (menjulurkan lidahnya)
Azril: "Mau dianterin siapa nih?"
Natasha: "Ngga tau."
Azril: "Sama Aa aja kalau gitu."
Natasha: "Emangnya mau?
Azril: "Iyalah, orang Aa yang nganterin setiap hari."
Natasha: "Oh iya ya hehe." (dengan wajah tersenyum dan terlihat gigi)
Azril: "Yaudah cepet nanti telat lagi."
Natasha: "Ya ya ya."

Natasha kini telah berada di dalam kelas, sembari Ia menunggu bel berbunyi, Ia menonton horor.
Natasha: "Ngga kebayang kalau jadi dia, di hantui kaya gitu." (berbicara sendiri)
Saat Ia berbicara seperti itu temannya datang.
Alana: "Nonton horor aja terus."
Natasha: "Biarinn."
Alana: "Kamu udah ngerjain tugas sejarah?"
Natasha: "Udah."
Alana: "Liat dongg."
Natasha: "Kerjain lah sendiri, aku udah susah mikir, kamu seenaknya minta."
Alana: "Hehehe."
Natasha: "Cepet kerjain, sebelum gurunya dateng."
Alana: "Iya ini mau."

Semua pelajaran kini telah selesai dan semua murid telah mendengar suara bel, kemudian semuanya meninggalkan kelas.

Alana: "NATASHAAA.. TUNGGU.." (dengan nada berteriak)
Natasha: "Ada apa sih?"
Alana: "Ke cafe yukk."
Natasha: "Ngapain?"
Alana: "Iya nongkrong ajaa."
Natasha: "Gaya banget nongkrong." (dengan wajah mengejek)
Alana: "Hehe, ayoo mau gaa nih?"
Natasha: "Iya udah deh ayo, tapi aku chat abang aku dulu ya sama mau telepon Ibu dulu."
Alana: "Ok deh, eh chatnya di luar aja yuk sambil duduk di taman."
Alana dan Natasha pun telah berada di taman sekolah dan Natasha mengirimkan pesan kepada abangnya.

"Alana dan Natasha pun telah berada di taman sekolah dan Natasha mengirimkan pesan kepada abangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natasha telah mengirimkan pesan kepada kedua abangnya dan kini Ia sedang menelepon Ibunya untuk memberikan kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Natasha telah mengirimkan pesan kepada kedua abangnya dan kini Ia sedang menelepon Ibunya untuk memberikan kabar.
Natasha telah selesai menghubungi Ibunya, Ia dan Alana pun pergi dari sekolah untuk menuju cafe.

Dua perempuan yang kini tengah duduk di dalam cafe sembari berbincang.
Alana: "Natasha gimana persiapan ujiannya?"
Natasha: "Iya gitu aja deh."
Alana: "Gitu gimana?"
Natasha: "Iya gitu."
Alana: "Bener-bener ya kamu." (dengan wajah malas)
Natasha: "Hehe." (dengan wajah tersenyum dan terlihat gigi)
Alana: "Oh ya Natasha kamu jadinya mau kuliah dimana?"
Natasha: "Ada deh, rahasia."
Alana: "Kok gitu sih?"
Natasha: "Iya lagian kalau aku kasih tau nanti kamu jadi saingan aku lagi."
Alana: "Iya ya bagus deh rahasiain aja ke semua orang kecuali keluarga kamu, lagian emang bener sih siapa tau aku jadi saingan kamu hahaha." (dengan wajah tertawa)
Natasha: "Nah kan, tapi kita harus masuk di kuliahan yang sama ya, meskipun nanti kita bersaing tapi kita berdua harus lolos bareng."
Alana: "Siapp."
Natasha: "Oh iya aku punya ide untuk ujian ini."
Alana: "Apaan tuh?" (dengan memposisikan tangannya di atas matanya sendiri dan menyodorkan wajahnya)
Natasha: "Males banget gayanya gitu."
Alana: "Hehe, cepet kasih tau dong."
Natasha: "Gimana kalau misalnya kita belajar bareng, jadi nanti setiap pulang sekolah kita belajar bareng di cafe ini."
Alana: "Boleh juga tuh, tapi kayanya kita harus ajak satu orang lagi deh yang pinter banget."
Natasha: "Siapa? Emang ada?"
Alana: "Ada saudara aku, dia ga sekolah di tempat kita, tapi dia seangkatan sama kita dan dia pinter bangett, semua pelajaran dia bisa."
Natasha: "Wahh boleh juga tuh, cewe kan?"
Alana: "Bukan cowo, agak cuek sih anaknya, ya bisa dibilang cool gitu."
Natasha: "Emang dia mau??"
Alana: "Iya pasti mau lah, dia kan saudara aku, nanti aku bujuk lewat orang tua aku."
Natasha: "Ok dehh kalau gitu."
Alana: "Oh ya aku penasaran deh sama kamu."
Natasha: "Penasaran apa?"
Alana: "Gimana sih rasanya punya dua abang?"
Natasha: "Rame banget, soalnya berasa punya bodyguard hehe."
Alana: "Wahh keren, jadi pengen punya abang juga deh."
Natasha: "Iya dong, jadi berasa di jagaiin soalnya kan aku anak perempuan satu-satunya."
Alana: "Wah iya bener juga."
Natasha: "Eh bentar abang aku nelepon."

Percakapan Natasha dan Azril dalam telepon.
Natasha: "Kenapa A?"
Azril: "Kamu pulang kapan?"
Natasha: "Nanti."
Azril: "Kapan nanti itu?"
Natasha: "Ga tau."
Azril: "Aa jemput sekarang aja ya, ini udah sore banget, mau malem Nat."
Natasha: "Oh ya bener, jemput aja kalau gitu sekarang."
Azril: "Ok, tungguin ya."
Azril pun menutup telepon tersebut.

Natasha: "Alana aku pulang sekarang ya, udah mau malem juga."
Alana: "Oh ya bener, kamu sama abang kamu kan?."
Natasha: "Iya aku sama abang aku, kamu pulang sama siapa?"
Alana: "Naik gojak aja aku, soalnya ngga ada yang jemput."
Natasha: "Ok deh."

Mereka berdua pun keluar dari cafe untuk menunggu yang menjemputnya.
Saat mereka sedang menunggu, gojak Alana dan Azril telah sampai dan mereka berdua pun berpisah.

Alana tengah berada di jalan dan Azril mengajaknya ngobrol.
Azril: "Nat, kamu ikut Aa dulu ya."
Natasha: "Kemana A?" (sambil berteriak)

B&S Cafe (Brothers & Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang