Menjadi anak bungsu perempuan sangatlah menyenangkan, apalagi memiliki kakak laki-laki yang super tampan. Itu yang dipikirkan oleh beberapa orang. Karina setuju dengan pemikiran orang-orang, dia sangat beruntung, Karina sadar itu. Tapi, ada saatnya gadis berparas cantik itu merasa risih dimana kala abang-abangnya suka sekali ikut campur urusan pribadinya, dia selalu dimanjakan layaknya seorang putri, diatur pola makan, diatur pola tidur semuanya serba diatur. Tapi, nyatanya mereka memang sangat menyanyangi Karina.
Seperti saat ini sang kakak ketiga, Jeffrey Steward akan membangunkan adik bungsu sangat lembut, menepuk-nepuk pelan pipi gembil adiknya. "Karina, Princess-nya kakak. Ayo bangun," Usahanya itu sia-sia saja, gadis cantik bersurai hitam panjang itu menggeliat tak suka dan sedikitpun tidak membuka matanya.
"Gak mungkin bangun dia kalau dibangunin kayak gitu," itu suara tuan muda keenam, Jack Steward. Dia melangkah naik ke tempat tidur king size milik seorang putri. "Karina bangun. Tidak, jangan dulu mati!" Cara membangunkannya sangat kasar, dia berteriak sembari melompat-lompat bahagia di atas tempat tidur sehingga tubuh langsing gadis itu terguncang hebat sampai mulutnya mengeluarkan umpatan kesal.
"Woy, Setan!" Kesal Karina. Dia bangun dengan mata tertutup di tengah-tengah serangan gempa. Jack masih belum berhenti melompat, sepertinya Jack keasikan.
Kaki Karina langsung berdiri dan menjauh dari tempat tidur karena merasa isi perutnya akan tumpah. Abang yang terakhir ini sagatlah menyebalkan, mengganggu mimpi indahnya yang sedikit lagi naik ke pelaminan bersama Jeno.
"Karina..." Jeffrey memberi tatapan menegur akan umpatan sang adik.
"Hiis, lagian nih bocah cara banguninnya gak sopan."
Jack menghentikkan kegiatannya ucapan Karina membuat Jack mendekatkan tubuh dan wajah tepat dihadapan Karina sembari menopang dada. "Hmm, yang bocah siapa? Sok dewasa banget kamu yah."
Seakan tidak mau kalah Karina berlagak sombong mengikuti gaya sih abang, "nyenyenye nyatanya aku lebih bersikap dewasa tuh. Liat aja tadi, aku sudah bangun tapi, kakak masih keasikan berdisko disitu, dipikir kasur aku trampolin apa? Kenapa? Masa kecil kurang bahagiakah?"
"Terus kenapa kamu gak bisa bangun sendiri? Kenapa masih harus dibangunin? itu dibilang bersikap dewasa?" Jack mengangkat kedua alisnya.
Karina memutar bola matanya jengah, abang terakhir ini memang sangat berbanding terbalik dengan kelima abangnya yang lain, dia jail, tidak mau kalah dan sangat meresahkan.
"Siapa bilang? Aku udah bangun kok pas kak Jef bangunin. Itu gak buka mata karena lagi ngumpulin nyawa!"
"Sudah-sudah, Karina pergi mandi ini sudah jam lima, kamu masuk jam tujuh kan?" ucap Jeffrey memotong perdebatan mereka. Jeffrey juga harus segera ke kampus karena ada jadwal mengajar pagi.
"Nyawa kamu memangnya ada berapa banyak sehingga harus dikumpulin, bocil? Apa kamu sedang halu jadi kucing? Meong, pus pus pus kamu sarapannya tulang ikan aja yah, tapi sabar soalnya aku suka emut kepala ikan nanti kalau udah ilang manis-manisnya baru aku kasih kamu yah pus," Jack memang suka sekali berdebat dengan adik cantiknya, hidup terasa tidak lengkap jika tidak melawan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Karina [JenoKarina]
Teen FictionBukan cerita kerajaan ini hanya menceritakan seorang gadis bernama Karina Steward, anak bungsu dikeluarga Steward. Karina tinggal bersama keenam kakak kandung yang super tampan dan protektif terhadapnya. Pernah 2 kali pacaran sayangnya tidak berlang...