"Author." Azazel saat ini berada di ruangan atasannya yang sedang mengetik sebuah keyboard hologram.
"Hm." Jawabnya singkat.
"Memanggilku?" Tanya Azazel, tidak biasanya atasannya ini memanggil dirinya padahal ada Kevin yang merupakan asistennya sendiri.
"Aku sudah tau siapa yang mereset Y/n." Tatapan sang Author tetap tak lepas dari layar hologram di depannya padahal sedang berbicara.
Walaupun ucapan Author membuat Azazel penasaran, tapi sikap Author-nya yang sekarang membuatnya penasaran juga. Tentu saja ini aneh di mata Azazel, Author-nya itu selalu bersikap sopan. Jika sedang berbicara pasti menatap lawan bicaranya.
"Siapa?" Tanya Azazel.
Tak
Suara ketikan terakhir disusul keheningan di ruangan itu, Author yang sedari tadi fokus mengetik sesuatu di layar hologramnya berhenti dan menjadi fokus pada lawan bicaranya.
"Zel, ambil yang ada di atas meja lalu kembalilah, aku harus selesaikan memprogram Kyo." Ucapnya lalu kembali mengetik.
Azazel menaikkan sebelah alisnya bingung, "Untuk?"
Azazel tersentak, ia baru menyadarinya. Bila dilihat lebih teliti, tangan Author yang sedang mengetik dengan cepat itu terlihat tremor dan ia sedang mengetik tanpa ekspresi. Biasanya sang Author bila sedang melakukan pekerjaannya selalu penuh ekspresi, kadang-kadang ngomel-ngomel sendiri, ketawa sendiri, nangis sendiri.
Dan karena Azazel baru menyadarinya sekarang, ia harus berhadapan dengan seniornya yang sedari tadi sedang berdiri di ambang pintu tepat di belakang Azazel.
"Azazel, tumben dateng." Ucapnya.
Azazel berbalik menatap datar seniornya, "Biasa."
"Kiki mana? Kok ga keliatan? Dia kan belum selesai di program." Tanyanya santai tapi tidak dengan tatapannya yang menatap Azazel tajam.
"Kiko gw mintain tolong bentar, ga bahaya kok. Dah ya bro mangat gelut ama kertasnya." Azazel berjalan santai melewati Kevin dan memasuki sebuah lift yang menghubungkan dengan dunia Viva Fantasy.
Ting!
Pintu lift tertutup dan bergerak turun.
Bruk
Kaki Azazel rasanya lemas, "Gila serem amat."
.....
Di meja ya. Batin Azazel.
"Gw jadi penasaran siapa yang ngereset [Name].." gumam Azazel.
"Saran ku kau tidak usah mengetahuinya."
Deg
Azazel sontak berdiri, jantungnya berdegup kencang melihat Kevin yang ternyata ikut masuk ke dalam lift entah sejak kapan.
"Kevin?! Kapan lu masuknya- Ga, itu ga penting dulu sekarang, kalo lu di sini ntar gimana kerjaan Author!?" tanya Azazel dengan nada tinggi.
"Gw mau jemput Kiki, masalah? Lagipula bentar doang." Kevin menatap angka yang terus turun di atas pintu lift sampai..
Ting!
Ketika pintu lift sudah terbuka mereka dikejutkan dengan dua sosok perempuan di bawah pohon.
Satunya tergeletak tak sadarkan diri, satunya lagi terlihat panik sekali bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
"Kiki!"
"[Name]!"
Kyores terkejut melihat kedatangan dua seniornya keluar dari lift dan berlari ke arah dirinya dan [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
New Role [ Viva Fantasy × Reader ] 2
FanfictionBelum baca series yang pertama? Baca dulu yuk! Biar nyambung ceritanya ;3 Silahkan mampir ke Masuk ke Isekai. https://www.wattpad.com/story/287766247?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rev...