2

1.8K 94 2
                                    

"Shh gw dimana?"
"Busett putih,apa gw disurga"
"tapikan harusnya neraka, masa iya disurga"

Raga sadar dosanya bejibun jadi tidak
mungkin bahwa dirinya disurga, lalu sekarang raga dimana, dia mengedarkan matanya sepi tidak ada siapapun selain dirinya hanya terlihat barang barang sepertinya ini rumah sakit, tapi saat di bertatapan dengan dirinya sendiri dikaca ia terkejut, wajah siapa yang cermin itu pantulkan.

"AJGGG!!WAJAH SAHA ETAA???"Teriakan melengking yang berhasil membuat satu rumah sakit bergetar.

ga dengg canda hhh (•ω•)

"Ajg ini wajah gw kok berubah, apa mungkin gw bertrasmigrasi kaya yang dinopel nopel itu yak?"

"Pliss gw gamauu, pasti nanti ada konflik ama keluarganya abis itu dibunuh terus mati, wahh ajg banget asu ga ga gw gamau kaya gitu"

"Huaaa bundaaaa raga gamauuu"

"Gak mau apa boy?"

"Ehh"Raga terkejut, siapa pria tua ini dan kapan masuknya, dia tidak mendengarnya sama sekali apa dia hantu.

dia manusia, lo aj yg budeg ︶︿︶

Pria itu masuk baru saja tapi sepertinya anaknya ini tidak mengetahuinya.

"Siapa kau?" Raga sama sekali tidak mengenal orang yang dihadapannya ini.

"Jangan bercanda, aku daddy mu!"

"Daddy?hah??"

Pria yang mengaku daddynya ini menakan tombol untuk memanggil dokter.

"Ck ada apa?"

"Periksa putraku"Dokter itu mendekati raga untuk memeriksanya.

"Apa kau merasakan sesuatu?

"Tidak dokter"Bener toh raga tidak merasakan apapun.

"Dia kehilangan ingatannya sementara"

"Baiklah"

Dokter itu menghela nafas lalu pergi meninggalkan ruangan, pusing juga menghadapi iblis berkedok manusia batinnya.

"Aku IMANUEL FILAUS ANGGARA dan kau ALION FARAZA ANGGARA, kau bungsu keluarga ANGGARA"

"anjing kan bener apa gw bilang ini kan kaya novel punya si sella emang bangsat mana alurnya gajelas banget lagi asuasuu"

"Apa kau dengar yang daddy katakan"Pasalnya putranya ini melamun.

"i-yaa"

"daddy peluk"Raga merentangkan tangannya.

Kebiasaannya memang seperti ini, jika dia sakit atau hanya berdua dengan papanya, malu banget gw tapi bodo amatlah.

El mengangkat tubuh putranya, dia sedikit heran sebenarnya pasalnya lion sama sekali tidak suka digendong dia akan bersifat acuh terhadap sekitar, tapi sekarang anak itu meminta di gendong ah apa mungkin akibat amnesia jadi seperti ini, dia mengelus punggung lion agar anak itu tertidur kembali, gara yang menerima itupun menutup matanya perlahan.

~•••~

Gara terbangun tapi bukan diranjang rumah sakit, malah disebuah kamar yang menurutnya terlalu kosong padahal ini kamar lumayan luas apa pemiliknya dulu orang jadul, apa gimana dah masalahnya cuma ada kasur, meja belajar dan rak buku buku sudah itu saja gila.

"Tapi sekarang kan ini jadi kamar gw jadi gw bakal ubah ini semua hahhaa"

Kini ia duduk di tepian kasur memikirkan apa saja yang akan ia beli untuk kamarnya yang sangat jadul ini, ia akan meminta uang kepada si tua itu.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang