4

1.5K 86 0
                                    

"Liat noh, temen lo biasa aja tuh ada gw, emang lo nya aja yang ngewasain"

Tapi tiba tiba tangan gara di tarik oleh alvin dan membisikan bahwa yang dihadapannya ini pemilik sekolah.

"Maafin temen saya yah kak, dia baru keluar goa soalnya"

"Ya tapi seharusnya temen lo itu minta maaf langsung bukannya di wakilin ama lo"

"Sorry gw ga tau, tapi ini fasilitas sekolah dan gw juga berhak"

"Yaudah kak kita pergi"

~•••~

Alvin segera membawa gara ke mejanya dengan berbagai dengan sepupunya, dari pada yakin pajang urusannya melihat cara gara minta maaf sangat tidak ikhlas memang benar fasilitas sekolah tapi ini beda coy.

"Emangnya kenapa si kalo ada anak pemilik sekolah"

"Lion dengerin gw, mereka itu berbahaya lo jangan pernah cari gara gara ama orang yang ada dimeja itu kalo lo masih mau hidup lo damai"

"Emang gw takut bakingannya cuma anak kepala sekolah doang aja bangga"

"Kak lion belum tau mereka sih, makanya ngomong gitu"Kini sepupunya pun ikut nimbrung saking gemasnya dengan kebodohan temen sepupunya itu.

"Mereka itu geng EODARA, mereka berbahaya, biar gw jelasin geng EODARA diketuain sama ERVAL ALENDRA dia punya jiwa pemimpin yang bikin semua orang bisa tunduk hanya dengan tatapannya, wakil nya REVAN GANENDRA dia paling ga ketebak, RENDRA LIAXER jago memanipulasi musuh atau korbannya, dan yang tadi ribut ama lo itu ALVIAR ARDENAD dia punya tempramen yang buruk tapi dia juga yang lebih banyak bicara, mereka itu mematikan, sekali lo usik mereka gw ga jamin lo bakal hidup, inget lo ga boleh berurusan sama mereka terutama wakil ketuanya"

Gara mendegar kan alvin berbicara agar tidak ketinggalan informasi apapun tentang geng EODARA, awalnya ia lupa dengan geng itu tapi setelah mendengar kan alvin ia jadi ingat.

"hmm kayaknya abis pulang ini gw harus buat rencana apa aja yang harus gw lakuin di dunia ini dan siapa saja tokoh yang harus gw hindari"

"Lo denger kan lion?"Bukan tampa alasan alvin menanyakan ini pasalnya si lion ini malah melamun dia kan jadi kezel.

"Iya gw denger kok"

"Yaudah selesai makan kita langsung ke kelas sekarang pelajaranya miss tuti"

Gara dan alvin menyelesaikan kan acara makannya dengan sesekali mengobrol dengan adik sepupu alvin dan temannya yang lain menurut gara mereka unik ada yang jutek, cerewet, dan ada yang kalem.

"Cantik minta no wa nya dong"Gara mengedipkan matanya menatap gadi disampingnya.

"Boleh mana handphone kk?"

Setelah acara tukar no wa, gara dan alvin pun segera masuk kelas sesaat bell masuk berbunyi.

~•••~

tok tok tok

"Permisi ketua kelas yang mana ya?"

"Saya ada apa?"

"Ini kak mau menyampaikan miss tuti berhalangan hadir tapi beliau menitipkan tugas untuk XI MIPA 6 kak"

Adik kelas itu menyerahkan selembar kertas, lalu pamit untuk kembali ke kelasnya, tidak lupa ketua kelas kita ini berterimakasih karna sudah memberikan info dari miss tuti.

"KITA BEBAS TAPI ADA TUGAS NIHH"Ujar lia dia menulis tugas yang diberikan miss tuti di papan tulis agar terlihat oleh makhluk halus dikelasnya.

"Buset dah santai napa mba ketua"

Gara menyelesaikan tugas nya dengan mudah karna memang bahasa asing kegemarannya, dia izin ketoilet lagi pula ini jamkos bukan walau ada tugas ya sama aja, setelah membasuh wajahnya gara berkeliling sekolah sambil memikirkan kemana ML cewe nya saat ini, ia hanya bertemu para pengikutnya saja.

"Apa jangan jangan dia gamasuk"Gumam gara sambil terus berjalan, dia ingin ke rooftop menikmati angin semelir siang ini yang tidak panas tapi tidak juga mendung.

Setelah gara sampai ia berjalan kepinggir rooftop sekolahnya memang tak ada pembatas oleh sebab itu tidak ada yang pernah kesini kecuali ank kepala sekolah, gara menidurkan dirinya membiarkan wajahnya diterpa angin memandang awan sejenak lalu menutup matanya, tampa sadar air mata keluar dari sudut matanya.

"Hiks ajg belum apa apa gw udh nangis aja, ahh tai jalan idup gini amat, apa ini karma gara gara gw boong yah sialaann faklah hiks gw mo balikk"

"Anak seperti mu memang cepat menangis"

Dengan cepat gara membuka matanya dan kalian tau siapa yang ada didepannya ya dia adalah Alviar Ganendra, gara segera bangun dan lihat bukan hanya alviar tapi gengnya juga yang kini duduk disofa sedang memperhatikannya.

"Gila kayak setan aja lo tiba tiba nongol"

"Lo masuk ke kawasan kita, lo tau itu?"

"Mana gw tau emang nya ada tulisannya"Gara memutar bola matanya malas, semuanya aja milik mereka.

Alviar mencengkram lengan gara membawanya ke hadapan teman temannya, lalu menghempas kan begitu saja, untung gara bisa jaga keseimbangan biar ga jatuh tersungkur dengan tidak elit.

"Apansih ajg pelan pelan jingan"

Alviar mengepalkan tanganya bocah ini benar benar menyebalkan menurutnya ingin sekali dia meninju wajah tengilnya itu, kalo saja rendra tidak memaksanya untuk duduk.

"Untuk apa kau kesini?"

"Gatau gabut aja, udah yah gw mo pergi lagian ini kawasan lo kan lain kalo kalo kawasanya gamau di masukin buat palang gede gede biar gw bisa baca, bhayy"Gara dengan cepat meninggalkan mereka, benar apa kata alvin si Erval punya tatapan bisa bikin siapapun tunduk dengannya dan itu bikin dia ga nyaman.

Mereka yang melihat punggung Alion Faraza Anggara itu sudah menghilang langsung berbica serius meninggalkan tatapan yang sulit diartikan.




















TBC💌

MAKASIHH BUAT YANG UDAH BACA LOP UU CEMANGAT PUASANYAA.

MAKASIHH BUAT YANG UDAH BACA LOP UU CEMANGAT PUASANYAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( ̄3 ̄)






ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang