J's.Family-26

708 104 33
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
________________
_____________________

"Jae, sepertinya aku sama Jennie pulang naik taksi aja deh."

Jae Joong yang sedang bercanda dengan Jennie yang ada di gendongannya itu menghentikan langkahnya dan menoleh pada Jessica yang ada di sebelahnya. Mereka masih di klinik dokter anak dan baru keluar ruangan dokter bersiap untuk pulang. Untunglah setelah menyusu tadi Jennie bisa tenang meski masih sedikit merasa takut saat melihat jarum suntik.

"Kenapa naik taksi? Aku bisa mengantar kalian, masalah kantor aku juga tak ada pekerjaan yang mendesak sekarang, jadi aku masih bisa mengantar kalian." Ucap Jae Joong.

"Iya aku tau, tapi sepertinya kami tak akan langsung pulang. Taeyeon mengajakku bertemu sebentar di kafe sekalian makan siang, ini dia baru chat ajak ketemu. Boleh kan? Kalau kamu boleh aku akan membalas pesannya sekarang, jika tidak aku pulang saja sama Jennie."

"Taeyeon? Di kafe mana?"

"Katanya kafe dekat kantornya, lumayan dekat sih dari sini." Jawab Jessica setelah melihat nama kafe yang di maksud Taeyeon.

"Ya sudah kalau begitu aku antar kamu sama Jennie ke sana aja. Tak perlu naik taksi."

"Kamu yakin? Ini sudah hampir siang loh, nanti apa kata bos kamu kalau kamu izin hampir setengah hari?" Jessica bukan tak ingin diantar, ia hanya tak mau membuat Jae lebih telat lagi datang ke kantor.

"Tak apa sayang, lagipula tak terlalu jauh kan? Aku juga tak bisa tenang kalau kalian naik taksi. Nanti pulangnya aku bisa menyuruh tuan Choi jemput kalian. Jangan naik taksi."

Jessica pun mengangguk saja, keduanya kembali melanjutkan langkah mereka menyusuri koridor klinik menuju parkir.

"Heum ya udah deh, tapi ini artinya kamu beneran izinin aku pergi kan?" Jessica bertanya lagi untuk memastikan meski ia sudah tau jawabannya, hanya ingin membuatnya lebih pasti saja.

"Iya sayang, aku izinin, sesekali kamu juga perlu untuk bertemu teman-teman. Aku tak melarangnya, jika hanya di rumah terus setiap waktu kamu juga pasti pernah merasa bosan."

Jessica tersenyum, ia merangkul lengan suaminya itu, Jessica merasa sangat beruntung karena Jae Joong adalah suami yang pengertian dan perhatian. Selalu bisa di andalkan dan yang pasti menyayangi ia dan anak-anak.

"Kamu emang suami idaman, pantas saja aku bisa luluh saat itu. Padahal aku sempat berpikir dulu jika pernikahan kita hanya bertahan bahkan tak sampai satu tahun. Tapi lihatlah sekarang, pernikahan kita sudah akan memasuki usia tujuh tahun, gomawo karena sudah mau menerimaku."

Jae Joong tersenyum lalu mengusap rambut istrinya yang sudah menyandarkan kepala di lengannya.

"Aku yang merasa sangat bersyukur karena kamu mau menerimaku. Kamu tidak lupa kan aku bahkan sudah menaruh hati padamu sejak kamu masih sekolah?"

"Aku tau, tapi dulu kamu hanya menjadi pengecut karena hanya menyimpan perasaan itu selama bertahun-tahun."

"Aku hanya mencoba sadar posisiku saat itu, aku hanya anak dari salah satu karyawan kepercayaan appa Jung. Status kita sangat berbeda, tapi ya aku akui itu membuatku menjadi lelaki pengecut saat itu."

"Tapi itu hanya ketakutanmu saja. Lihatlah sekarang, kita bisa bersama. Appa bahkan tak memukulmu waktu itu meskipun ia tau kau sudah dengan beraninya meniduri anak gadisnya yang selalu ia jaga."

"Bagaimana appamu mau marah denganku jika kenyataannya saat itu kau yang memulai dan memaksaku." Balas Jae Joong membuat Jessica tertawa.

"Itu memang salahku yang terlalu banyak minum. Tapi saat itu aku menyadari jika kau adalah pria yang ada bersamaku."

J Family (Baby Nini)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang