prolog

89 6 1
                                    

alooo gaes ini cerita pertamaku yaa huhu, maap penulisannya masih tabu karena 2 tahun hiatus.

ini udah di revisi dikit ya gaes, mohon maap ada kesalahan karena baru tau tentang beberapa hal

kaya misal nya katana sama samurai itu ternyata beda, kalo samurai itu ternyata nama pasukannya dan kalo katana sendiri itu baru nama pedang nya, dah lah bye banyak salah kata pengen take down tapi pengen nulis juga 🙂

happy reading 🤍✨


⚔️

" Seperti matahari yang tak lengkap tanpa sinarnya begitupun seorang raja tanpa perdana menterinya " hiruzen, seorang kaisar takega yang kini kehilangan perdana menterinya saat melakukan pertahanan terhadap serangan imagawa secara tiba tiba yang telah mengkhianati, bahwasanya imagawa tak terima karna takega jelas selangkah lebih maju darinya

" kematian perdana menteri kita namikaze minato menyisakan beban pertanyaan bagi kami semua, adakah dari kalian yang merasa pantas menjadi perdana menteri berikutnya? " tanya hiruzen terhadap petinggi istana yang kini tengah berkumpul di ruang pengadilan kerajaan. tujuan ini tak lain adalah untuk menentukan perdana menteri berikutnya

seseorang berdiri dan mengajukan dirinya " akan saya terima jabatan perdana menteri dengan hormat, yang mulia "

Hiruzen tersenyum tipis menatap teman kecilnya " usulanmu membuatku senang danzo, apa semuanya sepakat ?" 

namun ucapan sang kaisar langsung disela oleh kakashi " tapi yang mulia, firasatku mengatakan satu satunya orang yang dapat melindungi takega dan menjaga kehormatan jabatan perdana menteri hanyalah naruto "

" apa hanya karena dia putra dari mendinang minato, dan kau tak menerima orang lain menjadi perdana menteri agar dirimupun tak lengser dari jabatanmu kakashi ?" ucap danzo tak terima namun kakashi mengabaikannya,

ia tak mempedulikan desisan tajam dari danzo, firasatnya tak pernah salah untuk mengatakan hal seperti itu dan bukan tanpa sebab ia berani bicara seperti itu.

semua mata menoleh pada pintu masuk, menampilkan seorang dengan surai keemasan berjalan dengan tegap dengan membawa takana di sisi tangannya, mata birunya mendelik tajam ke arah depan menunjukkan betapa berwibanya pemuda yang berjalan ke hadapan kaisar ini.

" maafkan saya yang mulia, tapi hal ini seperti menghina pengadilan istana" ujar danzo yang masih tak terima seolah dirinya menjadi rendah hanya karena seorang pemuda yang usianya bahkan belum genap 20 tahun

" kaulah satu satunya orang yang berpendapat seperti itu, danzo " ujar kakashi dengan menampilkan senyumnya terhadap danzo " setiap orang berhak membuktikan kelayakannya " 

" seseorang takkan mewarisi kehebatan sang ayah hanya karena dia menggunakan katananya, pohon cendanapun butuh waktu menua untuk menghabiskan wewangiannya "

" tetapi duri mudapun tetap bisa menusuk, bagaimana ?" 

ucapan kakashi membuat danzo memalingkan wajahnya ke arah lain karena pada akhirnya dia memang tak pernah bisa menang berdebat melawan kakashi. 

" jangan pernah meremehkan kecepatan rubah merah naruto, penglihatan yang tajam seperti elang dan kemampuan takana miliknya " ucap kakashi seraya tersenyum simpul. " semuanya bisa mengecoh kapanpun".

sementara seisi ruangan penuh dengan tepuk tangan dan sorak ramai daripada pemerintahan kerajaan dengan suasana yang mencekam seperti ini.

hiruzen menatap lekat mata sapphire milik naruto.

Unsere LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang