Unsere Liebe

05

aloo gaes 🦋

selamat membaca semuanya

jangan lupa vote and komen yaa

⚔️

"yaa bagaimana dirimu bisa terluka seperti itu?" tanya sakura menatap lekat sasuke.

" aku hendak melakukan perjalanan ke suna, namun keberuntungan tak berpihak kepadaku "

" Namun sepertinya kau sangat kuat, bahkan setelah racun ular masuk ke dalam tubuhmu kau masih bisa bertahan beberapa jam lebih lama, mungkin jika itu orang lain dia akan mati di tempat itu juga"

sasuke terdiam sejenak karena selama ini tak ada yang mengakui dirinya kuat, selama ini orang orang hanya menganggap itachi sebagai keturunan yang paling kuat, dirinya sempat tak terima namun setelah tau apa yang sebenarnya terjadi dibalik itu, ia ikut merasakan penderitaan yang kakanya terima

bagaimana tidak, bahkan kakanya benar benar dilatih sangat keras dan juga bekas cambukan dan sayatan sebenarnya membuat nya iba, mendengar kematian kakanya di medan perang benar benar membuat amarahnya tak tertahan, dan tanpa berpikir panjang bahkan ia dengan beraninya mengajukan diri untuk menjadi panglima seperti kakanya untuk mempunyai kekuasaan membalas dendam atas kematian kakanya

"ini sudah selesai tuan" sakura mengikat simpul perban terakhir tersebut lalu menjulurkan tangannya "tuan biarkan aku memijit lenganmu agar kau bisa lebih leluasa bergerak nantinya"

tanpa ada jawaban dari sasuke, sakura langsung menarik kencang lengan sasuke membuat pria bersurai kelam itu meringis "ah maaf tuan"

namun lagi lagi sakura hanya menjawab nya dengan anggukan, seraya sakura memijit lengannya mulutnya tak berhenti berceloteh tentang hal ini dan itu

" kudamu ada di luar tuan, sepertinya kudamu sangat setia, karena meski pun kau tak sadar kan diri ia tetap berada di sampingmu dan kau tak perlu khawatir tuan, karena aku juga tak lupa untuk memberinya makan"

"..."

"pakaianmu juga sudah ku cuci dan ku jahit pada beberapa bagian yang terkoyak dan aku juga - "

"sakura, ikutlah denganku untuk tinggal di istana"

🀄

kushina kini tengah berdoa di hadapan guci yang berisikan abu suaminya yang di letakkan di atas meja, entahlah ia hanya sedang rindu saja. ia juga takut bahwa menantu nya juga akan merasakan nasib yang sama dengannya, bahkan awalnya kushina sempat menentang keputusan naruto namun naluri nya sebagai ibu meyakinkan bahwa semuanya akan baik baik saja

masih dalam keadaan hening berdoa untuk suaminya hingga sepasang tangan kecil menutup matanya "nenek, tebak siapa aku?"

kushina terkekeh kecil "sudah pasti ini adalah cucu nenek, karena hanya dirimu yang memanggilku dengan sebutan nenek"

shiro terkekeh kecil lalu beralih memeluk bahu neneknya "kau tau nek, apa yang paling aku rindukan?"

kushina sempat berpikir sejenak " bukankah ayahmu sudah kembali?"

"tidak! kau salah nenek, cobalah tebak lagi"

"ah apa kau merindukan fuu, teman kecilmu yang sangat manis itu?"

"ah tidak nenek kau masih salah"

kushina hendak menebak lagi namun ucapan cucunya menyela " aku merindukan sop miso buatanmu nek, bisakah kau membuatkannya untukku?"