Jeno and Jaemin
cw//boypussy, deepthroat, hand job, blow job, frontal, mature area, nsfw
Tok... Tok... Tok...
"Masuk!"
Nana membuka pintu kamar Jeno yang ada di sebrang kamar nya, begitu suara dari dalam terdengar.
"Jeno? Sibuk gak?"
Kepala Nana timbul di sela pintu yang terbuka. Menatap ke arah Jeno yang tengah sibuk membaca buku diatas kasur.
"Ngga, lagi baca aja. Kenapa?"
Jeno mengalihkan sejenak tatapan nya dari buku, ia melirik ke arah Nana yang mulai melangkah masuk setelah menutup kembali pintu kamarnya.
Nana mendudukkan dirinya di sisi Jeno. Wajah bantal nya keliatan masih seperti orang linglung.
"Papa sama papi kemana? Kok rumah sepi gini?"
"Mereka ngedate, katanya mau nonton film 'Dancing in the village' sekalian fine dining."
"Ih? Kok tumben? Kenapa gak ngajak aku?"
"Biasa, papi lagi bm pacaran abis di tinggal papa kemarin seminggu dari luar kota, jadi mau pacaran dulu. Kamu juga tidur tadi, gimana mereka mau ngajak coba?"
Nana cengengesan, setuju dengan kalimat terakhir Jeno. Lalu karna tak mau ambil pusing dan terlalu malas berjalan ke kamarnya, Nana naik ke atas kasur sang kembaran. Ia merebahkan diri disana, sambil mengambil ipad milik Jeno yang tergeletak diatas nakas.
"Ngapain kamu?"
Jeno menatap Nana yang sibuk sendiri diatas kasurnya. Bergerak tanpa henti hingga membuat kasurnya bergoyang-goyang.
Nana sebagai si oknum hanya melirik Jeno sebentar sebelum berpindah ke hadapan Jeno.
Ia merebahkan dirinya di atas selangkangan Jeno. Menempatkan dirinya tepat diantara kedua kaki Jeno.
Dengan kepala yang dialasi bantal, Nana mulai menyetel drama korea di posisi paling pw versinya ini.
Mengabaikan Jeno yang hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, sudah terlalu terbiasa dengan tingkah manja Nana yang satu ini, ia lebih memilih untuk melanjutkan kegiatan nya membaca buku lagi. Membiarkan Nana asik menonton di pangkuan nya.
"eunghhh arhh"
Nana yang menonton tanpa earphone itu melirik ke arah Jeno yang baru saja mendesah. Dahinya mengernyit tak mengerti.
"Ihh kenapa kamu desah gitu?" delik Nana menatap kaget ke arah Jeno.
"Gimana gak desah kalo kepala kamu gak berhenti gerak gerak di kontol aku?"
"eh?"
Nana terdiam. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Ia tidak merespon Jeno lagi.
Begitu juga dengan Jeno yang ikut terdiam, menunggu kira-kira apa yang akan dilakukan kembaran nya itu.
Perasaan nya agak tidak enak, melihat gerak gerik mata Nana yang mencurigakan.
Benar saya, kembaran nya itu malah menggerakkan kepalanya lagi diatas kontolnya, buat Jeno kembali mendesah tanpa sadar.
"eunghh aahhh"
Nana terkekeh, ia melirik Jeno seraya menunjuk wajah kembaran nya. "Ihh Jeno sange, belum diapa-apain udah desah aja"
"ohh nana ahh!"
"hahaha lucu banget muka Jeno merah begituuu" Nana terkekeh, bahagia bisa mengerjai kembaran nya yang terkenal galak di sekolah itu.
"shhh naa. jangan main main kalo kamu gak mau tanggung jawab" geram Jeno, suara nya makin memberat.
"ihh apaan, orang aku gak ngapa-ngapain juga. wleee"
Jeno memejamkan matanya. Kesabaran nya untuk sang kembaran sudah habis.
Kembaran nya itu harus di hukum.
Maka dengan segera Jeno letakkan buku bacaan nya ke atas nakas, lalu ia menegakkan tubuhnya, tak lagi bersandar di headboard kasur.
Tanpa basa basi, Jeno letakkan tangan nya diatas dada Nana. Ia meremas-remas dan memijat dada Nana dengan seksama. Sesekali ia juga memilin dan menekan-nekan puting Nana hingga si kembaran melenguh keenakan.
"eunhhh Jenohh"
"iya sayang, kenapa?" tanya Jeno dengan nada polos tanpa dosa
"eughh tete aku jangan di mainin aahh!" rengek Nana menahan tangan Jeno agar berhenti bergerak.
"aku lagi mijitin bukan mainin, biar badan kamu gak pegel lagi." sahut Jeno acuh, tangan nya masih terus bergerak lebih semangat lagi, apalagi pas Nana nyoba nahan tangan nya.
"ohh Jen! aahh memek aku kedutan nghh!"
"kenapa bisa kedutan, hm?"
"euhh ka-karna jeno remes-remes tete aku aahh jadi memeknya ikut kedutan nghh aahh terus jenoo aahh memek nana makin kedutan"
Nana memejamkan matanya, ia terus menggigit bibir bawahnya. Mencoba menahan desahan yang tak berhenti keluar dari bibir tipisnya.
Meski begitu, semua usaha nya tetap gagal. Pinggulnya sudah bergerak naik turun sekarang, dada nya makin membusung, juga desahan makin tak terbendung.
Oh god, Nana mau kontol.
"Jenoo euhhh!"
Nana membalik tubuhnya cepat, ia melempar ipad Jeno sembarang, tak peduli jika benda pipih itu bisa saja hancur karna ulahnya barusan.
Nana merangkak ke arah Jeno yang masih terpaku di tempat, kaget dengan tingkah Nana barusan.
Ia semakin kaget lagi, saat Nana malah membuka seluruh pakaian nya hingga bugil. Lalu bergerak menarik lepas celana dan dalaman Jeno.
Tak sampai disana, Nana juga merangkak dan mengangkangi dengkul Jeno. Kembaran nya itu dengan sengaja menempatkan memek becek nya tepat diatas dengkul Jeno dan mulai bergoyang disana.
Ia juga meraih kontol Jeno yang sudah berdiri ke atas dengan kedua tangan mungilnya. Nana meremas dan memijat kontol Jeno. Lidahnya menjilat dan mengulum kontol besar berurat milik Jeno dengan rakus sembari terus memainkan kedua buah zakar Jeno bergantian.
"Nana aahh! Fuck mulut kamu jago banget naa aahh!"
.
kalo mau lebih detail dan panjang, bisa mampir ke trakteer.
caranya tinggal klik link di bio dan dapetin full content nya disana yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensitilisious
Romantik‼ Warning ‼ 21+ boypussy‼ mengandung banyak cw‼ yang merasa belum cukup usia bisa menjauh, dan yang gak suka silakan tinggalkan book ini🙏