11.eleven

1K 109 3
                                    

Chandra baru saja mandi, ia sama sekali tak melunturkan senyum nya karna lagi lagi ia bisa membuat ibunya bangga padanya.

Ibunya juga memasak makanan kesukaannya tadi utuk apresiasi usaha Chandra membuat Chandra berkali kali lipat lebih senang.

Chandra memandangi piala piala yang tersusun rapi di kamarnya ada banyang sekali tumpukan sertifikat kemenang dan foto chandra yang memenangkan Olimpiade menjadi pemandangan yang indah untuk malam ini.

Untuk yang bertanya mana piala chandra tadi
Piala Chandra di pajang di sekolah tak lagi di minta, chandra biasanya akan memajang piala nya di kamarnya. Tapi kali ini ia ingin piala itu untuk kenangan di sekolahnya.

Setelah itu chadra membuka handphone banyak notifikasi yang mengucapkan selamat tadi ia juga sudah mengirim pesan kepada sahabat shbatnya.

Ia tersenyum lebih lebar saat tau jendra membalas pesan yang ia kirim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum lebih lebar saat tau jendra membalas pesan yang ia kirim . Walaupun hanya satu kata tapi itu tak masalah chandra sudah sangat senang.

Soal jeano dia....

Hanya centang satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya centang satu

" apa ia di blokir" begitulah yang chandra pikirkan

Kenapa dengan mereka berdua, membuat chandra bingung saja, apa ia melakukan hal yang berlebihan sampai membuat kembaran daan sahabatnya marah, padahal kan ia tak merasa melakukan kesalahan bahkan ia terakhir bertemu waktu pertandingan basjet dan itupun mereka masih fine fine aja.

⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰

" jeano lo kenapa sih  , lo block nomor gue kan, gue ada salah, gue minta maaf, tapi nggak gini caranya " kesal chandra

Benar sekali pagi pagi sekali chandra memutuskan untuk meminta penjelasan kepada jeano dan jendra tapi saat chandra masuk kelas hanya ada jeano dan jendra belum berangkat, ya maklum jam masih menunjukan jam 7 sementara mereka masuk jam set 8 biasanya sih jendra akan serangkat 10 menit sebelum jam itu.

" nggak ada apa apa" sahut jeano

" bohong " ucap chandra ia terlihat sudah akan menangis

"Gue butuh penjelasan jeano" ucap haechan memegangi seragam yang di kenakan jeano

Jeano menghela nafas malas ia benar benar menjadi tak mood.

" bukannya lo sendiri yang minta gue sama jendra menjauh, lo yang bilang ke orang orang kalo lo nggak nyaman sama kita, dan lo juga yang bilang lo nggak butuh kita  chan gue  sama jendra hanya ngehargain kemauan lo, lo yang bilang sendiri kalo lo risih sama kita karna kek orang yang nggak normal" ucap jeano dengan di tambahi penekanan di setiap katanya

" siapa yang bilang, kapan gue bilang kek gitu ke kalian!!" bentak chandra

" seluruh angkatan udah tau chandra , lo bilang gitu, bukti nya hal itu sampe ke telinga kita" ucap jeano tak kalah keras

" dan lo percaya , gue bahkan nggak ada waktu buat ngerusuh kek gitu je " lirih chandra.

" ya tapii...... " perkataan jeano terpotong merekansudah menjadi tontonan kelas jeano juga.

" ini yang terakhir dengerin gue baik baikn,  jean gue ini kembaran lo, lo itu separuh nya gue , jendra juga sama, kita kenal bukan setahun dua tahun ini hampir 10 tahun kita kenakbnggak mungkin gue ngomong kek gitu, dari dulu gue bergantung sama kalian, gue nguatin diri gue juga buat kalian " ucap chandra dengan meninggikan suaranya juga.

" lo keliatan nggak butuh chandra " seperti sifat manusia pada umumnya yang keras kepala.

" gue penyakitan, gimana gue nggak butuh kakian, bahkan saking pernyakitannya nggak ada hari di mana gue nggak ngerasain sakit "

" di sini sakit jean, sakit sekali setiap hari " ucap chandra sambil memukul mukul dadanya.

" di sini sakit nggak peduli mau gue hanya diam atau melakukan sesuatu, rasanya sesak setiap hari, kalian udara gue gimana gue nggak butuh kalian " lirih chandra sambil terus memukul dadanya.

Entah sejak kapan dadanya terasa sesakit ini,  dia bahkan sampai kesulitan untuk bsekedar bernafas dehgan benar.

" jangan di pukul, maaf " ucap jeano yang sudah tak tega ia menyingkirkan tangan chandra dan memeluk chandra erat

" maafin gue hiks" lirih chandra yang teredan oleh tangisnya

" gue yang salah, gue yang minta maaf, salah gue karna percaya sama omongan orang " ucap jeano

" jean gu  e nggak bi  sa na fas " ucap chandra panik ia tak henti hentinya memukul muiul dadanya.

" jangan di pukul chandra" bentak jendra yang memang dari tadi menonton di belakang kerumunan

" sak itt " ucap chandra sebelum tubuhnya limbrung jendra sudah reflek menangkap tubuh lemas chandra, terlihat darah yang keluar dari hidung chandra.

"  chandra hey chan" panggil jendra sambil menepuk nepuk pipi chandra berharap kesadaran anak itu kembali.

Jeano menempelkan telinganya di jantung chandra dan betapa kagetnya, jantu chandra seolah  tak berdetak bukan seolah tapi memang tak ada detakan di jantung nya.

" kita bawa ke rumah sakit " ucap jendra yang langsung membopong tubuh chandra

#######

Yup maaf baru up





time my twin (Nohyuck) ✔️(revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang