2.two

1.6K 150 8
                                    

Kedatangan thania dan chandra syukurnya di terima baik oleh keluarga,keluarga nya langsung memeluk chandra.

" chandra nggak papa kan mulai sekarang tinggal di sini" ucap thania

" jean " tanya chandra

" kehidupan jean sama chandra sekarang beda nggak papa ya, chandra mau kan berdiri sendiri dengan kaki chandra sendiri " ucap thania yang di balas anggukan dari chandra

"Daddy, opa,oma" tanya Chandra lagi

" dengerin bunda, sekarang chandra cuman punya mom, nenek sama kakek nggak ada yang lain" ucapan thania membuat chandra lagi lagi mengangguk

⏰⏰⏰⏰⏰⏰⏰

Walau tampa kemewahan yang mengelilingi chandra, tapi chandra tetap bersyukur ia menjadi lebih bebas dan memiliki banyak teman.

Tak terasa sekarang ia sudah kelas 11
Walau bundanya menjadi sangat sibuk bekerja.
tapi ia sangat bahagia ,

Saat pertama kali masuk sekolah, setiap pulang sekolah ia akan di jemput oleh kakeknya dengan motor tua kakeknya , chandra menjadi leluasa dan merasa bebas.

Kakeknya yang humoris membuat chandra nyaman walau di lingkungan yang jauh dengan lingkungan nya yang dulu.

Tapi kemalangan tetap menghampiri chandra belum sembuh pernyakit jantung nya di umurnya ke 10 tahun ia malah terkena asma walaupun agak mirip dengan pernyakit nya tetap saja sangat berbeda rasanya.

Kadang jika sedang kambuh chandra bisa sampai tak bisa berbicara dan membuka matanya, jadi chandra hanya bisa menangis dengan mata tertutup membiarkan orang yang menganinya peka.

Pada umurnya yang ke 11 chandra memeluk islam dengan mantap mengikuti jejak sang bunda.

Chandra mulai belajar sholat dan ngaji dengan kakeknya, thania senang?, jawabannya adalah sangat. Chandranya memeluk islam bukan karena paksaan nya ataupun paksaan dari orang tua thania tapi kesadaran diri sendiri.

Chandra juga memiliki banyak teman tapi yang paling dekat dengan chandra adalah najendra, reyhan, satya dan yohan mereka berempat sudah berteman dengan Chandra dari sd saat pertama kali chandra bersekolah.

Tidak bisa di sebut sekolah baru karna memang chandra baru bersekolah, selama ini kan ia homeschooling.

Pada saat kelas 8 kakek nenek chandra meninggal saat itu chandra berada di sekolah dan di kabarkan bahwa kakek neneknya tertabrak mobil saat menuju ke pasar dengan motor mereka.

Saat itu thania menyambut tamu sendiri, Chandra terlalu kaget sampai ia harus di rawat di rumah sakit.

Sangat sakit untuk thania saat itu, tapi untung saja teman teman chandra mau membantu menjaga chandra.

Chandra di rumah sakit dengan teman temannya sedang kan thania mengurus pemakaman, ia tak bisa menunggu candra membaik, jenazah orang tuanya hatus segera di makamkan, apalagi ia tak tau kapan chandra akan sehat kembali.

Bersyukur setelah hampir seminggu lebih chandra berada di rumah sakit kondisinya membaik, chandra berkata insyaallah ia ikhlas dengan kepergian kakek neneknya

Sedang di rawatpun chandra sering mengirim yaasin untuk kakek neneknya alhamdulillah tak lama chandra sudah di bolehkan pulang saat itu.

Saat di rumah terasa sepi untung saja najendra yang notabene nya adalah tetangga nya mau sekedar main bahkan menginap.

Itu juga atas perintah dari yuda ayah nana itu sendiri yang tau bahwa chandra perlu perhatian lebih. Saat tau keadaan anak itu.

Apalagi thania yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan chandra yang tidak sedikit setiap bulannya.

Stok obat, tabung oksigen untuk setiap malam, sedari kecil setiap malam chandra memang tak pernah bisa lepas dari bantuan oksigen saat tidur dan juga inhaler yang semua itu jelas tak murah.

Apalagi jika chandra collapse biaya rumah sakit juga hatus di persiapkan.

Tapi thania tak pernah mengeluh dan chandra juga tak pernah bosan untuk menjaga dirinya sendiri, chandra sudah banyak menyusahkan ia tak ingin menjadi kekhawatiran sang mommy.

Sekarang chandra ddk sudah remaja buktinya mereka sekarang sudah kelas 11 dan pastinya mereka memilih sekolah yang sama, sekarang chandra selalu nebeng ke jendra , ia juga sering menginap di rumah jendra saat thania tak pulang sampai sampai ibu najendra menganggap chandra sebagai putranya

Ibu nana juga sering memasakan hal hal sehat yang baik untuk tubuh chandra, dan jendra akan bertugas membawanya setiap berangkat sekolah.

Walau beda kelas jendra selalu menjaga chandra saat di sekolah, jelas saja chandra kadang akan lupa untuk mengisi perutnya karna sibuk dengan soal soal Olimpiade atau tugas tugas yang di berikan oleh gurunya atau bahkan hanya melengkapi materi yang belum ada di bukunya.

Chandra tak ingin beasiswa nya di cabut, jadi ia akan lebih giat saat ada amanah dari guru sebisa mungkin ia tak akan membiarkan nilainya turun atau kalah dalam Olimpiade.

Kebiasaan itulah yang membuat keempat sahabat chandra geleng geleng kepala. Mereka tak pernah takut jika memiliki nilai jelek karna memang keluarga mereka masih mampu untuk sekedar membiayai mereka untuk sekolah.
Mereka juga tak memiliki kebutuhan spesial seperti chandra dan pastinya kedua orang tua mereka masih untuh dan sama sama bekerja.

" chandra makan dulu, mau sholat jum'at nanti telat " ucap reyhan sambil membawa makanan yang di berikan oleh jendra

Chandra hanya mengangguk dan memakan apa yang di bawa tak lupa reyhan juga menyiapkan obat untuk chandra minum.

" habis ini langsung ke masjid aja bentar lagi azan biar dapet yang depan, jadi agak longgar" ucap reyhan.

" chandra hanya mengangguk memang jika di tempat keramaian kadang ia pengap, ia bahkan tak ikut mos atau upacara bahkan pramuka dan olahraga saja ia hanya menyaksikan "

chandra sebenarnya pengin sekali seperti anak lainnya main bola, main kejar kejaran, dan melakukan kegiatan pramuka bahkan upacara ia ingin merasakan juga , tapi chandra kembali berfikir, bagaimana tubuhnya akan merespon dan pastinya jika tak kuat ia akan menyusahkan orang orang kembali , jadi ia hanya menurut jika memang untuk kebaikan nya

" nanti imam nya siapa ya " ucap satya

" pak hajilah seperti biasa" ucap yohan

Tadi chandra sudah selesai makan dan mereka langsung ke masjid tanoa mencuci kotak makan milik jendra.

" jendra mana ya " ucap chandra yang sedang mengedarkan matanya di sekitar masjid

" ngapain nyari jendra sih udah kita berempat aja " ucap satya

" kata nya sarung gue ada di jendra lo gimana sih " ucap chandra sinis

" oh i'm sorry, I forget " ucap satya yang di tertawakan oleh ketiganya

" nggak malu lo sama bule ini" ucap yohan sambil menunjuk chandra yang memang bisa berbahasa Inggris dengan baik

"Ih merinding , kalian cekikikan kenapa" ucap jendra yang ternyata ada di situ

" nih sarung lo, tadi gue cariin juga " ucap jendra sambil menyampirkan sarung chandra di pundak chandra

" punya temen baru kitanya di tinggal" ledek satya

" kasian tau, dia nggak punya temen" ucap jendra membela diri

" bule nya mana? " ucap reyhan penasaran

" nonis dia jadi gue suruh nunggu di kelas " ucap jendra yang di balas oh han dari semua temannya

"Yuk buru dah adzan ke dua juga, jangan kelamaan wudhu nya yang lain ngantri"

Ucap jendra yang mengakhiri percakapan mereka

#####

Maaf keun nggak jelas hehee


time my twin (Nohyuck) ✔️(revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang