Sudah sekitar dua bulan Apo mendapatkan mimpi yang sangat mengasyikan. Makanya, ia akan sangat senang kalau malam sudah tiba.
"Hari ini juga lo gak nongkrong lagi sama anak-anak?" Tanya Jeff sahabatnya.
"Enggak ah, nanti aja kapan-kapan. Hmm, weekend aja deh gimana?" Ucap Apo
Jeff hanya menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju. Meskipun ia juga curiga sih dengan gelagat Apo akhir-akhir ini.
'Paling ia juga lagi ngegarap skripsinya. Baguslah ada semangatnya tuh anak.' Ucap Jeff dalam hati.
Malam hari pun tiba, yes ini dia yang ditunggu Apo. Ia sudah mencuci mukanya, membersihkan badan dan juga sedikit umm bersolek?
Untuk apa semua itu Apo lakukan? Well ini semua berawal dari suatu malam ketika ia bermimpi bertemu seorang pria tampan.
Tampan dengan kulit putih susu, mata yang tajam, alis yang tebal dan menawan. Bayangkan saja sosok putri salju namun bedanya ini versi pria.
"Tampan." Itulah yang keluar dari mulut Apo pertama kali ia menatap sosok itu dalam mimpinya.
Entah bagaimana namun tiba-tiba saja bibir pria itu sudah mengecupnya dan melumatnya lembut. Pastinya Apo langsung terbuai dengan permainan yang dipimpin oleh pria itu. Dan selepas permainan itu, Apo akan terbangun dan mendapati dirinya memang benar-benar basah.
Awalnya ia cuman berpikir kalau ini hanya mimpi basah biasa. Tapi ketika beberapa hari kemudian ia mendapati mimpi itu lagi dengan sosok yang sama, maka ia tau kalau itu bukan sekedar mimpi.
Tapi Apo bodo amat dengan semua itu, ia tidak mau banyak pikiran yang penting ia terpuaskan, betul?
Kembali ke masa sekarang, Apo di alam mimpinya sudah berada di atas ranjang tengah menatap sosok itu yang perlahan mendekatinya tanpa baju atasan.
Detik berikutnya Apo sudah berada di bawah kungkungan pria itu, saling melucuti pakaian masing-masing. Tatapan kagum juga tidak pernah absen dari kedua mata mereka. Entah siapa yang memulai, yang pasti kedua bibir mereka akan selalu menemukan jalan satu sama lain.
Apo yang berada di bawah kungkungan pria asing itu tersenyum di sela-sela lumatan dan hisapan yang diberikan.
"Nghh, Ah pelan." Apo membusungkan dadanya kala pria itu mulai turun menggigit dan menciptakan tanda kepemilikan di sana.
"Buka."
Oh suatu kemajuan, akhirnya ia bisa mendengar suara dari sosok itu. Apo tertegun sebentar karena suara pria itu terdengar lembut dan seksi di telinganya.
Mungkin karena tak kunjung melebarkan kakinya, pria itu membuka kaki Apo. Apo yang baru saja sadar belum sempat berbuat apa-apa ketika dimasuki oleh lidah pria itu.
"Akh!"
Anehnya, meski ini mimpi tapi rasanya seperti 100% nyata. Tiap sentuhan yang pria itu berikan benar benar membuat Apo gila.
"Udah ahhh."
Rimming adalah aktivitas baru bagi Apo karena sebelumnya ia tidak pernah melakukannya. Apo hanya bisa menggelinjang hebat karena perlakuan itu.
Sosok itu menghentikan kegiatannya kemudian perlahan mengangkat kaki Apo ke bahunya. Apo tau apa yang akan terjadi selanjutnya ketika sosok itu mulai memperhatikan holenya dengan intens.
"It's yours." Ucap Apo sedikit menggoda.
Tak menunggu lama, holenya sudah dimasuki. Apo bergetar hebat karena tiap tumbukannya kena di titiknya.
Badan Apo bergerak mengikuti ritme permainan yang diciptakan.
"Harder! Ah Fuck." Apo tidak lagi peduli seberapa berantakannya ia saat ini, yang penting ia terpuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steamy MileApo
RomanceKumpulan One Shot MileApo Mature area warn: bl, 🔞 Underage please do not read