"Apa yang kalian lakukan?!"
Apo terusik ketika ia mendengar suara ribut di pagi hari di kamarnya. Eh tunggu, bahkan ini bukan kamarnya.
"Ini dimana- aww." Apo yang sedang mengumpulkan kesadarannya dan baru saja akan bangkit, mendadak kesakitan ketika ia sadar bahwa sesuatu berada di lubang belakangnya. Ia berbalik dan menatap seorang pria yang tengah tertidur pulas tak terganggu oleh teriakan seorang perempuan di seberang kasur yang mereka tempati.
"Aduh kepalaku," Apo memegang kepalanya yang sedikit berdenyut, ini pasti efek alkohol semalam. Ia pun coba melepaskan kejantanan pria itu dari lubangnya.
"Apo, kenapa bisa begini?!"
Oh perempuan itu, ia baru ingat sekarang. Dia adalah Pricha, kekasih rahasianya dan begitu juga sebaliknya karena perempuan ini telah menikah. Menikah dengan siapa? Menikah dengan pria yang sedang tertidur pulas di sampingnya.
Oh shit
Ingatannya mulai kembali lagi ke malam kemarin.
"Kenapa ribut-ribut hm?" Kini pria itu mulai terbangun juga.
"Jelaskan apa ini semua, Mile!" Wanita yang marah marah itu kini menunjuk nunjuk tepat di depan muka Mile, si pria yang semalam tidur dengan Apo.
"Ohh, istriku. Aku hanya sedang bermain dengan mainanmu. Bukankah kau juga harus berbagi dengan suamimu ini hm?" Ucap Mile santai dengan senyum miringnya. Ia tidak peduli dengan tangan Pricha yang bergetar menahan amarah.
"Lihat, hasil karyaku bagus kan?" Mile menyingkapkan selimut yang menutupi mereka, membuat Apo berjengit kaget.
"Mile!" Apo berusaha menarik lagi selimut itu namun tangan Mile menahannya.
"Mahakarya yang indah bukan? Di sini... oh dan di sebelah sini juga." Mile memamerkan tanda kemerahan yang ia buat sendiri di tubuh Apo tanpa beban.
"Mile kau memang brengsek!" Pricha berteriak kesetanan, harga dirinya terasa diinjak injak dan dipermalukan.
"Ohh bicara tentang brengsek, bukankah kau yang paling ahli? Seharusnya dengan pernikahan bisnis antara keluarga kita, kau cukup tahu diri untuk tidak bertingkah. Tapi kau malah kelayapan kesana kemari sesukamu kan? Kau tahu berapa kali aku harus bertindak untuk menutupi tingkahmu?!" Ujar Mile dengan emosi.
"Lalu kenapa baru sekarang kau menghancurkanku?!"
"Aku kira sudah waktunya, karna aku menemukan kebahagiaanku."
Ucap Mile sambil memeluk Apo dari belakang. Tak lupa sedikit mengecup lehernya dengan kecupan kecupan kecil."Apo, kenapa kau lakukan ini padaku?" Kini gantian Apo yang jadi sasaran Pricha. Matanya menatap Apo dengan tatapan kecewa dan terkejut. Well, siapa yang tidak terkejut kalau selingkuhanmu jadi pacar suamimu.
"Mile membuatku merasa hidup, Pricha. Aku tidak pernah merasa sedicintai ini." Apo mengusap tangan Mile yang melingkar di perutnya lembut. Ia mengecup Mile singkat sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"Lagipula hubungan kita juga tidak sedalam itu kan? Kau punya banyak stok lainnya."
Stok yang dimaksud Apo adalah pria-pria simpanan Pricha yang lainnya. Sebagian besar sudah memutus hubungan karena diancam oleh Mile. Mile tidak main-main ketika ia bilang ia bertindak demi menjaga nama baik mereka. Tapi setelah bertemu Apo, nampaknya semua itu tidak penting lagi bagi Mile.
"Oh kalau kau tidak keberatan, aku masih mau main dengan Apo. Tapi kalau kau mau lihat ya sudah." Ucap Mile sambil mendorong Apo untuk berbaring di kasur lagi.
"Oh iya, surat cerainya ada di ujung meja sana. Tolong tanda tangani ya." Ucap Mile datar, ia tidak memperdulikan apa-apa lagi sekarang, ia hanya ingin Apo mendesah dengan liar di bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steamy MileApo
RomanceKumpulan One Shot MileApo Mature area warn: bl, 🔞 Underage please do not read