BRAKK!!
Taeyong dan empat teman divisinya tersentak saat laporan mereka dibanting dengan keras dihadapan mereka.
"Bagaimana bisa ide kita diambil oleh divisi sebelah hah?!"
Semuanya bergidik saat mendengar suara kepala tim mereka. Tiba-tiba seorang wanita mengangkat tangannya membuat mereka memusatkan pandangan mereka pada wanita tersebut.
"Ma-maaf.. sepertinya ini kesalahanku yang tidak mengunci ruang rapat sehingga divisi sebelah bisa masuk dan melihat ide kita."
Semuanya menghela nafas kasar saat mendengar penjelasan dari wanita yang ternyata berstatus karyawan magang tersebut.
"Astaga Nana kenapa kau ceroboh sekali." Ujar Aerin membuat Nana menunduk dan bergumam maaf.
"Sudah! Lebih baik kalian cari ide lain dan jangan pulang sampai selesai. Sekarang kembali bekerja!" Kelima orang itu mulai keluar dari ruangan dan kembali ke meja masing-masing.
Nana yang masih merasa bersalah pada seniornya terus meminta maaf hingga membuat Taeyong sedikit muak jujur saja dan ia rasa teman-temannya juga merasakan hal yang sama.
"Sudahlah Nana berhenti meminta maaf. Lebih baik kau kembali bekerja dan pikirkan ide yang bisa diterima oleh kepala tim. Berdoalah semoga beliau tidak menilai mu dengan buruk." Ujar pria bernama Hansu yang merupakan anggota tim paling tua diantara mereka. Nana mengangguk dan kembali ke mejanya.
Taeyong sedikit kasihan pada Nana karena bagaimanapun ia pernah ada di posisi wanita muda itu, tetapi rasa kesal lebih mendominasi dirinya. Gara-gara anak magang itu ia tidak jadi pulang cepat setelah bekerja keras untuk proyek yang sedang mereka jalankan.
Yah... mau bagaimana lagi.. pekerjaan tetaplah pekerjaan, ia harus bersikap profesional karena sudah dibayar.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan di sebuah lantai perkantoran masih terdapat beberapa karyawan yang masih setia duduk di kursinya masing-masing dengan wajah lelah.
Seorang pria melirik jam tangan lalu mematikan komputernya.
"Baik semuanya karena kita sudah mendapatkan bahan untuk rapat besok. Lebih baik kita pulang dan tidur supaya kita tidak kacau saat rapat besok." Empat orang lainnya menghela nafas lega setelah mendengar ucapan seniornya.
"Taeyong mau pulang bersama? Kebetulan aku bawa mobil hari ini." Seorang pria berjalan menuju Taeyong yang tengah membereskan barang-barangnya.
"Ah tidak usah gyu.. lagipula rumah kita beda arah. Kau akan kelelahan dijalan.. ingat kata Hansu sunbae kita harus istirahat untuk rapat besok." Saat pria bernama Mingyu itu ingin membantah dengan cepat Taeyong berdiri dari duduknya dan menepuk pelan bahu Mingyu.
"Semangat!! Aku duluan ya~" lalu setelah itu Taeyong berjalan menuju lift.
.
"Haahh..." Taeyong menghembuskan nafasnya panjang setelah keluar dari area kantor. Ia berjalan di koridor jalan yang terlihat masih cukup ramai meskipun waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Langkahnya tiba-tiba terhenti saat ia melihat sebuah bar yang tidak jauh dari kantornya. Tanpa pikir panjang Taeyong langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
Saat masuk suasana dalam bar tidak terlalu ramai pengunjung sesuai dengan harapan Taeyong. Pria manis itu duduk pada kursi yang berderet di depan bartender yang sedang melayani pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
illicit affairs (jaeyong)
Romanceketika keistimewaan yang mereka miliki membuat keluarga menganggapnya sebuah aib besar. Kedua anak adam tersebut berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan mereka walaupun mereka harus melawan takdir dan keluarga. namun ditengah-tengah perjuangan itu, p...