01 - start with the worst

271 30 3
                                    

"Anghh..."


"Mnghh..."


Drrtt... Drrtt...


Suara getaran ponsel di meja nakas membuat dua pria yang tengah bergumul di ranjang itu menghentikan kegiatan mereka. Saat pria manis yang sedang berbaring di ranjang ingin meraih ponsel tersebut dengan cepat pria satunya menahan sembari berkata, "not now, please."


Pria manis itu mengangguk ragu lalu mereka kembali melanjutkan ciuman keduanya yang sempat terhenti sebelum,


Drrtt... Drrtt...


Getaran ponsel kembali terdengar membuat si pria dominan itu terlihat kesal.


"Sebentar aku lihat dulu mungkin dari rekan kerjaku." Si pria manis akhirnya bangkit dari posisi berbaringnya, ia menyingkap selimut dan ternyata pria manis itu hanya memakai celana dalam saja, ia berdiri untuk mengambil ponselnya.


"Astaga!" Jeritnya terkejut saat melihat pesan yang ternyata dari sahabatnya. Dengan cepat ia mengambil bajunya yang berserakan dan memakainya.


"Hei ada apa?" Pria satunya bingung melihat tingkah panik si pria manis.


"Ten! Temanku, dia ulang tahun hari ini dan aku melupakannya padahal aku sudah berjanji akan menyalakan lilin untuknya. Astaga aku harus pergi."


"Pergi? Tapi aku masih merindukanmu."


"Kita bisa bertemu di kantor."


"Tetap saja rasanya berbeda, lagi pula aku baru pulang dari Amerika dan merindukanmu tapi kau malah meninggalkanku." Si pria manis berjalan menghampiri si dominan di ranjang dan mengecup pelan bibir prianya itu.


"Maaf Jaehyun tapi aku sudah berjanji dengan Ten. Kita bisa berduaan kapan pun kita mau hmm. Aku pergi dulu."


"Hmm baiklah, hati-hati dijalan nanti hubungi aku kalau kau sudah ditempat Ten."


"Tentu..." Pria manis bernama Taeyong itu mengangguk pelan lalu ia mengambil tasnya sebelum sebuah tarikan pelan ia rasakan,


"I love you." Ujar Jaehyun sambil mencuri satu kecupan di bibir Taeyong.


"Love you too, bye."


_


CKIT


Taeyong menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas bergaya Amerika klasik. Saat tangannya akan mengetuk, pintu coklat di depannya terbuka dari dalam dan menampilkan seorang pria yang sedikit lebih pendek darinya menatap kesal ke arahnya.


"Hehehe maaf aku terlambat." Cengir Taeyong sambil mengangkat sebuah paper bag bertuliskan nama brand terkenal ke arah Ten tetapi pria di depannya ini masih menunjukkan raut kesal, "kau membuat kami menunggu selama dua puluh menit."


Taeyong menggosok-gosok an tangannya dan terus menggumamkan kata-kata maaf.


"Ya sudah aku maafkan, lain kali jangan seperti ini." Ujar Ten sembari meraih paper bag yang ada di tangan Taeyong.


"Ya aku janji."


Saat masuk ke dalam rumah Ten disana sudah ada ayah dan ibu Ten serta kedua sahabat mereka lainnya yaitu Yuta dan Jungwoo.


"Halo semuanyaaa... maaf aku terlambat tadi ada sedikit urusan pekerjaan." Ujar Taeyong sambil berjalan ke arah orang tua Ten dan mengecup kedua pipi wanita dan pria paruh baya tersebut.


illicit affairs (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang