illicit affairs (jaeyong)

prolog

Aku pikir untuk melaksanakan sebuah ikatan suci pernikahan dibutuhkan cinta yang mendalam dari kedua belah pihak. Tapi nyatanya salah, cinta tidak berperan penting dalam sebuah ikatan rumah tangga, yang paling penting dalam sebuah pernikahan adalah rasa hormat, saling merhargai dan saling percaya satu sama lain.

Kenapa aku percaya diri sekali mengatakan hal itu? Well, itulah yang terjadi pada pernikahan orang tuaku. Mereka tidak saling mencintai tetapi mereka saling menghargai.

Mungkin bagi sebagian orang itu hal yang mustahil tapi bagiku itu nyata.

Aku menjalin hubungan tanpa cinta di masa lalu dan itu cukup berhasil pada awalnya sampai akhirnya mereka memilih untuk berkhianat dan menyalahkan sifat acuhku yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Lalu aku berhenti berkomitmen untuk waktu yang lama sampai...

Sebuah pertemuan tak sengaja dengan seseorang dalam sebuah bar membuatku merasakan hal aneh dalam diriku yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan.

"Is this a feeling of love?"

Berminggu-minggu aku memikirkannya, memikirkan tentang semua gejala yang aku alami seperti jantungku yang selalu berdetak kencang ketika bertatapan dengannya,

perutku yang menegang ketika berciuman dengannya,

fantasi seksualku yang meningkat ketika bercinta dengannya.

Dan aku menarik sebuah kesimpulan tentang semua itu.

"Ya aku jatuh cinta..." untuk pertama kalinya

Setelah menemukan kenyataan itu aku senang dan bangga karena aku tidak memilih orang yang salah.

"Taeyong... aku harus mengatakan sesuatu padamu bahwa sebenarnya aku sudah memiliki seseorang, tapi percayalah aku hanya mencintaimu."

Kupikir dengan ucapannya itu kepercayaan ku tentang cinta akan memudar dan hilang. Tapi aku memilih untuk percaya dengan kalimat terakhirnya.

".... percayalah aku hanya mencintaimu."

- Lee Taeyong