Rose memutar bola matanya malas, melihat acting jisoo yang berperilaku seperti ibu kandung di depan daddy nya.Jujur rosé sangat muak, ingin sekali rose meneriaki ABG gila itu saat ini, kalau saja tidak ada Lisa dan yang lain mungkin sekarang rose udah mengusir jisoo dari sini.
Namun rose hanya bisa mengikuti alur yang dibuat oleh jisoo, karena semenjak rose mendengar ucapan jisoo tempo lalu dengan seseorang di telepon. Ia memutuskan untuk berpura-pura tidak mengetahui apapun
Ia hanya ingin melihat bagaimana akhirnya nanti, apakah ABG sialan itu berhasil mengambil harta Daddy na, atau ia sendirilah yang berhasil mengusir jisoo dari rumah?
Entahlah yang terpenting sekarang rose sudah mengetahui sifat asli gadis itu dan berusaha menjaga Daddy nya.
"Lain kali jangan buat papi khawatir nak, untung hanya di kaki, bagaimana kalau diperut?Mungkin kamu sekarang udah kritis" omel dadday.
Namun ia juga merasa bangga, ternyata rosé terluka akibat menolong orang lain. Terkadang Davin bisa melihat sosok Fanny dari sifat rosé.
Rosé tersenyum lembut "Maaf dad, lain kali rosé bakalan hati-hati , tadi itu emang diluar dugaan banget, lagian luka segini bukan apa-apa bagi rosé"
"Bukan apa-apa apanya, kamu terluka kaya gini nak yaallah" Ujar jisoo yang membuat rose melunturkan senyuman nya di gantikan dengan wajah datar dan dingin.
"Se—khawatirnya itu lo—ah maksud gue mommy sampai repot—repot dateng kesini"
Rosé memasang wajah ramah palsu, yang membuat jisoo langsung bungkam seketika menampilkan wajah yang sulit rosé tebak.
"Kamu ini, mommy tuh khawatir sama kamu" tegur Davin, rose mengulum senyum terpaksa.
"Iya papi" Ujarnya, lalu beralih pada jisoo "Makasih ya mom"
Davin menghela nafas, pria dewasa itu beranjak berdiri, lalu mencium keningnya.
"Daddy ada meeting besok pagi, kamu disini ditemani Lisa gpp kan? Papi janji besok kesini lagi ya buat jemput kamu" Ujarnya, rose mengangguk.
"Mas, gimana kalau aku nemenin rose disini?"
Rose langsung melotot tidak terima, heloo? Di temenin ibu tiri? Serius? Najis! Termasuk keempat teman rosé yang terlihat tidak suka dengan kehadiran jisoo.
Rose hendak mengutarakan tolakan nya, namun keburu Wendy menyela.
"Om tenang aja, Wendy sama yang lain udah cukup kok, kasian nanti Tante jisoo nya, gpp om serahin rose sama kami aja"
Davin sempat menimbang-nimbang sebelum akhirnya mengangguk dan mendapat dengusan kecil dari jisoo. Walaupun tidak terdengar oleh Davin, namun Joy yang berada disamping jisoo mendengar.