Pergi karena siksaan mereka, berharap dapat hidup tanpa ada belenggu keluarga melupakan mereka yang tak pernah peduli dengan proses dewasanya.
perasaan sakit dan kecewa membekas bak torehan pisau tajam yang menyayat hatinya, trauma hidup yang harus...
"Jangan berulah Nanta, diam lah disini nanti akan ayah jemput mengerti" suara tegas itu membuat Nanta menciut, ia melepaskan tangan Yuda yang telah melangkah pergi semakin jauh hingga tak terlihat lagi.
"Hey nak tenanglah disini kau aman, aku akan menjagamu" ucap pria itu
Nanta hanya menunduk tak berani melihat, ia merasa sangat takut dengan tatapan pria itu.
Assalamualaikum semuanyaaaa Apa kabar? Semoga baik ya.
Mimin balik dengan cerita baru. Semoga suka ya sama ceritanya.
Buat prolog segini dulu ya
Pay pay
Jangan lupa vote komen ya, yang ngak votmen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.