Pukul 4 sore Gemi dan Gideon sampai di rumah, Gemi sangat sibuk dengan belanjaan yang banyak itu. Gadis itu dengan senang hati menyusun makanan ke dalam kulkas begitu juga dengan beberapa cemilan yang ia pisahkan tempatnya.
"Acaranya jam 7,kita berangkat jam 6 soalnya tempatnya lumayan jauh. Pakaian lo ada di kamar gue,lemari paling atas asa kotak putih." Ujar Gideon lalu masuk ke kamarnya.
Gemi hanya manggut-manggut, dia lebih baik cepat menyelesaikan ini lalu pergi tidur setidaknya satu jam saja. Dia lelah.
***
Ketukan pintu yang cukup kencang dan berulang kali itu mengusik tidur Gemi yang pulas. Diliriknya jam yang menunjukkan jam 17.10. "Iya bentar." Teriak Gemi karna ketukan itu masih saja terulang.
"Siap-siap sekarang,lo mau bikin gue malu kalo terlambat?" Ujar Gideon setelah pintu kamar Gemi terbuka.
Gemi menguap sekali lalu masuk ke kamarnya "Baju lo masih di kamar gue. Jangan bikin gue ngomong itu berulang kali."
Gemi yang mendengar itu memutar badannya lalu pergi meninggalkan Gideon yang masih diam di depan pintu kamarnya. Gemi membuka pintu kamar Gideon dan pergi menuju lemari yang dimaksudkan cowok itu. Cukup tinggi, bagaimana Gideon bisa menaruh barang setinggi itu? Dia saja belum bisa berdiri dengan baik. Ahh,itu pasti Josua.
Gemi mengambil kotak putih yang cukup besar itu,saat menutup pintu lemari dan berbalik badan Gemi cukup kaget melihat Gideon yang tepat berada di depannya sekarang.
"Baju gue tolong ambilin." Suruh Gideon dengan datar.
"Yang mana?"
"Lemari satunya,jas warna biru,kaos turtleneck warna putih sama celana Chino coklat." Jelas Gideon.
Gemi menurut, dibukanya lemari yang dimaksudkan oleh Gideon dan mengambil pakaian yang dikatakan cowok itu. Diletakkan pakaian itu di atas kasur lalu pergi tanpa pamit pada Gideon yang sedari tadi Gemi lihat memperhatikannya.
***
Gemi yang tengah mengenakan handuk putihnya terkejut saat membuka kotak putih pemberian Gideon. Dia tidak salah lihat kan?
Gemi mengambil dress putih tulang dan menempelkannya pada tubuh Gemi sebelum ia kenakan. Sangat cantik dan Gemi suka,juga dengan sepatu heels senada dengan warna gaunnya. Gideon sedang tidak sehat? Atau ini semua hanya untuk menunjukkan Gemi adalah istri dari orang kaya yang penampilannya tidak boleh malu-maluin. Entahlah yang penting Gemi suka,dengan dress-nya bukan dengan orang yang memberikannya.
Gemi menatap dirinya di depan cermin setelah mengenakan dress itu,cocok dan lagi-lagi Gemi suka! Riasan Gemi cukup simpel,rambut panjangnya ia gerai dan juga dengan lipstik warna pink tipis.
Gemi sudah siap,dan tentu saja dia harus ke kamar cowok itu memastikan ia juga sudah siap.
"Deon...." Gemi mengetuk sambil memanggil cowok itu.
"Buka..." Balas Gideon yang langsung di turuti Gemi.
Cowok itu sudah siap,tadi Gemi hanya bisa menatap punggungnya saja. Dan jujur wangi parfum Gideon amat harum, sangat harum.
"Udah siap?" Tanya Gideon yang sedang memakai jam tangan warna coklat tua.
"Udah" jawab Gemi.
Gideon memutar kursi rodanya. Kini keduanya saling berhadapan. Gemi dibuat mematung dengan penampilan Gideon sekarang. Sangat tampan.Iya,Gideon memang tampan walaupun tanpa kemeja bahkan dengan kaos bolong-bolong pun cowok itu juga pasti tampan. Tapi sekarang beda, terlihat bersinar dan lebih lebih tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A bad Married Couple
Teen FictionSuami ku buruk, membuat ku ingin menjadi lebih buruk! °°° Ini hanya sebuah tulisan yang mengisahkan kehidupan Gemilang bersama dengan Gideon. Cowok yang dinikahkan dengannya dengan keadaan koma. Lalu sadar dan membuat Gemi tidak lagi bisa merasakan...