🍁Tiga🍁

438 80 65
                                    

Kebahagiaan masih memenuhi perasaan Gemi saat ini, bagaimana tidak? Cowok yang dia inginkan akhirnya menjadi miliknya.

Tidak akan jadi masalah jika mereka akan jarang bertemu. Toh ada hari Sabtu dan Minggu yang cocok di gunakan untuk ngedate bukan?

Dan sekarang, Gemi tidak henti-hentinya tersenyum membayangkan harinya akan di penuhi oleh Gevan.

"Bibir lo nggak pegel di tarik mulu?" Tanya Gama adiknya bungsunya itu.

Gemi yang dikatai malah mencibir adiknya itu dengan memelet lidahnya. "Suka-suka gue dong." Balas gadis itu sewot.

Gama hanya mengangkat bahunya dan kembali melahap potongan brownies coklat itu.

Dari arah tangga,seorang anak lelaki yang memiliki paras yang mirip dengan Gama berjalan kearah dua saudaranya itu.

"Kuenya jangan dihabisin Gam! Gue yang bilang Mami bikin brownies kenapa malah lo yang makan!" Seru kakak kembarnya itu dengan raut wajah kesal.

Gama,cowok yang diperingati oleh Gema itu tidak terlalu peduli dan malah makin lahap memakan brownies buatan mami mereka.

Gemi yang melihat kegaduhan kedua adiknya memijat pelipisnya pelan, ini sudah biasa tapi tetap membuat emosi.

Gemi mengambil sendok garpu yang ada di tempat sendok dan memukul kepala adiknya itu cukup keras.

"Sakit!" Teriak Gama keras membuat Gemi terlonjak kaget.

Kesal, Gemi memukul kembali kepala adiknya itu. Satu centi lagi kena Gema menahan tangan Gemi yang membuat sendok itu melayang di atas kepala Gama.

"Lo pukul dia,kontak ke gue bego." Ujar Gema dingin dan melepaskan tangan kakaknya itu.

Lain dengan Gemi yang kesal,Gama malah tertawa pelan.

"Lo sih kembaran sama anak laknat kek dia!" Kesal Gemi teramat sangat.

"Lo pikir gue mau kembaran sama anak dajjal kek dia!" Gema duduk di samping Gemi dan mengambil piring yang ada di depan Gama.

"Gue kasih tau Mami yah! Lo bilang gue anak dajjal. Berarti Mami Papi dajjal dong! Otomatis kalian berdua dajjal!"

Gemi dan Gema sama-sama menggeleng pelan melihat adik bungsu mereka, bodohnya natural.

Gemaniel dan Gamaliel adalah anak kembar,usia keduanya 14 tahun. Gema dan Gama adalah adik Gemi yang tidak terlalu Gemi sukai keberadaan,bukan benci. Tapi melihat keduanya berantam setiap hari membuat Gemi emosi. Apalagi Gama yang bandelnya tidak bisa dikontrol.

Gema tidak sebandel Gama,tapi kecuekan anak itu kadang membuat Gemi kesal juga. Gemi sangat ingat saat Maminya ulangtahun anak itu malah tidur sampai larut. Sudah di ingatan kalau mereka akan dinner tapi cowok itu tidak peduli sama sekali. Padahal Gema sangat lengket pada Maminya itu.

"Aneh,anak cowok kok suka kue. Coklat pula." Nyinyir Gemi saat melihat kedua adik kembarnya itu sangat lahap jika sudah makan brownies.

Sadar dikatai keduanya malah acuh dan tetap sibuk memakan brownies itu.

"Mami tidurnya jam berapa tadi?" Sepulang sekolah, tepatnya setelah acara menyatakan cinta dan acara nyanyi bareng itu Gevan mengantar Gemi pulang.

Untuk pertama kalinya, sesuatu yang sangat didambakan Gemi terwujud. Sudah sangat lama, mungkin saat SMP Gemi berharap diantar pulang pacar saat pulang sekolah.

Dan baru sekarang terwujud, untuk pertama dan terakhir kalinya.

"Nggak tau." Balas Gama sambil memainkan handphone di tangan kiri serta kue di tangan kanan.

A bad Married CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang