3. Lamaran

6.3K 198 1
                                        

بسم الله الر حمن الر حيم


assalamualaikum readers sayanggg! aku revisi + ngurus anak-anak yang mpls, pergi pagi pulang sore, cape tapi seru:'

- Selamat menggulir halaman ini! -

***

"Kita mau ketemu calon menantu buk."

"M-menantu? Mungkin ibu salah orang?" Fara— ibu Saheera, tampak ragu dengan ucapan wanita yang ada di hadapannya itu.

"Engga bu, saya ke sini serius mau ketemu sama Saheera, yang Insyaa Allah akan menjadi calon menantu." Rusmei tersenyum manis ke arah Fara.

Zaki— Ayah Saheera —yang mendengar itu pun sontak menghampiri mereka. Ia ingin memastikan bahwa tadi ia hanya salah dengar.

"Maaf bu, tapi selama ini, anak saya Saheera ga pernah cerita tentang ini sama saya dan juga istri." Zaky ikut menimbrung.

Arfan tersenyum. "Lebih tepatnya, kami mau lamar Saheera untuk Putra  kami pak."

Deg.

"B-bapak dan ibu ke sini, jadi mau lamar a-anak saya?" tanya Fara untuk memastikan lagi.

Dengan serempak, Arfan dan Rusmei mengangguk. Zaki pun menoleh ke arah sang istri yang juga tengah menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Pak, bu, mari masuk dulu. Ga enak, masa ada tamu ga disuruh masuk," kekeh Zaki agar bisa mencairkan suasana.

"Oh, makasih banyak Pak."

Zaki masuk ke dalam rumah sembari membawa kitab yang ada di tangannya. Diikuti dengan Fara, Rusmei, Arfan, danFathar.

"Bu, ini ada sedikit makanan." Rusmei memberikan rantang yang sudah berisi makanan itu kepada Fara.

Fara menerimanya dengan baik. "Makasih banyak bu, kenapa harus bawa makanan segala? Jadi ngerepotin."

Fara mempersilakan tamunya itu untuk duduk di sofa yang berada di ruang keluarga. Ia izin ke dapur untuk membuatkan minuman dan mengambil kue sebagai hidangan.

"Aduh, maaf ya pak. Baru kenal tapi udah ngerepotin," ucap Arfan tak enak kepada Zaki.

Lelaki yang tengah memakai kacamata minus itu pun terkekeh. "Gapapa pak, namanya juga ada tamu, masa ga disuguhin apa-apa."

"Sebelumnya, perkenalkan pak, saya Arfan, dan ini istri saya, Rusmei." Arfan mengenalkan dirinya dan sang istri.

"Saya Zaki pak, dan tadi itu istri saya, Fara. Oh ya, kalau boleh saya tau, apa Saheera udah kenal sama keluarga pak Arfan?" Tanya Zaki.

"Alhamdulillah udah pak, kemarin kita juga habis ngobrol di kafe sama Saheera."

Obrolan mereka pun berlanjut sembari menunggu Fara. Hanya berbincang ringan, agar suasana tidak terlalu canggung. Apalagi posisinya mereka baru saling kenal.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang