prolog

11.9K 211 10
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum Pren.
Sebelum baca, kalian bisa panggil aku selvi atau mapi, oke?

-Selamat menggulir Halaman ini!-

***

"Papa dan Mama udah setuju mau jodohin kamu."

Lelaki yang duduk di hadapan kedua orang tuanya itu pun menggeleng keras, tanda tak setuju dengan ucapan orang tuanya.

"Ga! Aku ga mau dijodoh-jodohin segala. Aku udah dewasa Ma, Pa, aku bisa milih calon masa depan sendiri," Tolak lelaki bernama Fathar itu.

Mendengar ucapan anaknya, sang Papa pun segera menoleh kearah istrinya. Sedetik kemudian, mereka tersenyum.

"Oke, Perjodohan ini akan dibatalkan kalau... Kamu bisa bawa calonmu sendiri kehadapan Papa sama Mama."

Fathar membelalakkan matanya, lalu ia mencoba untuk berpikir, Bagaimana caranya agar ia terbebas dari hal konyol yang direncanakan kedua orang tuanya ini.

"Oke, lagian aku juga udah punya c-calon istri."

Deg.

"Ha?! Serius kamu Thar?!" Tampak raut wajah terkejut yang ditampilkan oleh Mamanya.

Dengan ragu, Fathar pun mengangguk pelan.

"Ya Allah Thar! Hal kaya gini kamu kenapa ga kasih tau Papa sama Mama, kalau gini ceritanya kan Papa ga perlu harus ribet-ribet jodohin kamu!" Kata Papa.

Fathar mengusap leher belakangnya, Sambil tersenyum canggung. "Maaf Pa, lagian kita juga masih masa pendekatan."

"Maaf Ma, Pa, aku ga bermaksud bohongin kalian, tapi ini demi masa depan aku sendiri," Batin Fathar merasa bersalah.

"Oke, sekarang Papa sama Mama mau ketemu sama calon kamu."

Deg.

Sontak saja, mata Fathar membulat sempurna. Bagaimana mungkin ia mengiyakan permintaan orang tuanya, sedangkan Fathar sendiri tengah berbohong.

"Gimana Thar? Bisa kan?"

Fathar memalingkan wajahnya, ia berusaha untuk memutar otak agar bisa mendapatkan sebuah solusi.

"B-bisa Pa, bisa. Kita ke Cafe deket kampus aku aja."

***

Sebuah mobil fortuner tengah terparkir rapi di depan sebuah Cafe. Beberapa saat, dari dalam mobil keluarlah sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan seorang remaja lelaki yang notabenenya adalah anak dari kedua pasangan berkepala empat itu.

"Mana Thar? Kamu bilang calon istri kamu ada di sini?"

Fathar menoleh ke arah Mamanya yang baru saja berbicara, sedetik kemudian ia memutar bola matanya malas. "Sabar dong Ma, baru aja nyampe."

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang