Tandai kesalahan typo dll yaa
Happy reading
Mereka bertiga berangkat pergi nonton balapan di katib, saat di pertengahan jalan minyak Diki habis.
“Woi berhenti dulu” teriak Diki memanggil temannya.“kenapa dik?” Tanya Asep.
“Minyak gue habis nih lu ada duit nggak ntar gue ganti deh” ujar Diki.“ Belagu Lu sok ajak ke katib tapi tak ada minyak, modal dikit lah” ujar Dika sambil mengeluarkan uang di dompet nya.
“Gue kan cuman kasih saran, tega amat Lo ngata ngatain gue, kit ati gue” ujar Diki.“ Udah jangan pada berantem lah kalian, Lo juga ka, bahasannya di perhalus dikit lah” ujar Asep enengahi mereka.
“Gue bercanda Ki sory gue gak sengaja ngomong gitu, nggak usah diganti Ki gue ikhlas demi teman gue ini” ujar Dika merasa bersalah terhadap omongannya.
“Oalah kemana cari teman kek gini nih” ujar Diki. “Yaelah teman kek kami langka kali cuman ada dua orang aja di dunia ini haaa” ujar Asep.
“ yaudah gue isi dulu minyak gue”.
Di saat isi minyak tampak orang yang membawa motor Sonic dengan knalpot yang sangat keras ternyata itu Aldo temanya Asep.Aldo menghampiri Asep dan temannya, menyapa sambil bersalaman sahabat.
“Ngapain lu disini sep” tanya Aldo.“Kehati mu bang” ujar Diki sok akrab yang membuat Aldo terkekeh melihat Diki memegang dada kirinya.
“Bacot Lo” teriak Dika gemas dengan Diki. “nih gue mau ke katib” ujar asep menjelaskan.“Wehhh satu tujuan kita ini, mau lihat balapan kan”.
“Kami lihat putri duyung berenang bang” ujar Diki.“Hahaha bisa aja lu btw nama lu siapa sih” tanya Aldo penasaran karena sifat Diki ini sangat langka dia temui.
“Samsudin mahardiki, bisa panggil Diki” jawab Dika yang membuat Diki melotot.“Nama yang unik” jawab Aldo cepat.
“Nama gue diki anjaraksa bangsat” teriak Diki pada Dika yang membuat Dika segera berlari kemotornya untuk memulai perjalanan mereka.
Mereka semua bergegas pergi ke katib perjalanan yang cukup panjang, di perjalanan tak lupa bercanda tawa dan balap balapan.
Setelah sampai ditempat tujuan, mereka semua memakirkan motor dan duduk diatas kursi panjang sambil ngerokok dan bercanda tawa sambil menonton balapan.
“Woih gila kali motornya” ujar Diki takjub.“yaelah lu Ki kek nggak pernah nonton balapan kek anak kecil tau gak” ujar dika.
“Lo kalau soal meninstakan gue paling hebat ya lagian gue juga baru kali ini nonton balapan” ujar Diki sambil mengisap rokok yang ada di sela sela jarinya.
“Oalah pantasan kek orang kesentrom listrik lu tegang amat” ujar Asep mencibir Diki.
“Tega sekali kalian” ujar Diki mendramatis.
Balapan yang mereka nonton adalah balapan liar, banyak motor yang kebut kebutan dan ugal ugalan, berpacu satu sama lain untuk mengejar garis finis mencapai kemenangan.
“Sep motor R15 lu mana balapan lah kita, udah lama nih nggak adu balap sama motor lu”. Ajak Aldo pada Asep untuk mengikuti balapan itu.
“widih gue gas gas aja sih tapi tunggu dulu gue ambil dulu dirumah”. Ujar Asep sambil merangkul Diki untuk menemaninya kerumah mengambil motor R15 kesayanganya.
“Lu temanin gue ya Ki” ajak Asep pada Diki. “Napa emang takut lu” ledek Diki,yang membuat Asep geram.
“Canda bang” ujar Diki takut melihat tatapan tajam dari Asep.Tak lama kemudian Asep datang bersama Diki dengan membawa motor R15 nya.
Asep mengendarai motor itu dengan sangat gagah dan beribawa sambil menancap gas dengan keras.
Ngenggggggggg ngeenggg
Suara deruman motor terdengar di seluruh penjuru arena balapan, yang membuat suasana semakin tegang, karena akan menyaksikan balapan yang di bawa oleh Septian Fernando, yang selalu memenangkan setiap pertandingan.
“R15 nih senggol dong, Septian Fernando selalu di hati” ujar Diki menyemangati sambil membentuk love di tangan nya.
“Jangan malu maluin” sindir Dika yang ikut menyaksikan balapan itu.
“Gimana do ngelawan nggak nih” ujar Asep dengan nada bicara yang begitu angkuh. “ngeremehin lu nih” ujar aldo berlalu mengambil motornya dan lansung berdiri di pertengahan jalan memulai balapan.
Tampak seorang wanita yang berdiri di depan Septian dan Aldo sambil membawa bendera pertanda pertandingan akan segera di mulai.
Mereka berdua sangat fokus dengan pandangan ke depan dan, menekan kopleng dan gigi motor masing masing.
Disaat hitungan detik terakhir, mereka membawa gas motor dengan kecepatan tinggi, membawa dengan sangat ngebut.
Kepala motor Septian yang terangkat angkat karena sangat ngebutnya, di garis finis lagi dan lagi Septian pemenangnnya. Motor Aldo masih jauh ketinggalan.
“Ah lemah lu” ujar Asep.
“motor lu aja lu aja kali yang CC atau kecepatannya dinaikin” ujar Aldo mengalihkannya.
“Namanya balap ya di naikin lah kecepatanya bang, masa iya jalan kayak siput” ujar Diki gemas.
“Diam Diki!!" Dika yang sibuk menelepon dengan kekasihnya merasa terganggu dengan ocehan Diki.
“Huu sipaling bucin” ujar Diki.
Tak berapa lama datang segerombolan geng motor yang diberi nama Banteng merah mereka bersiap siap buat balapan dan bersusun rapi di pertengahan jalan buat melakukan balapan.
Tiba tiba datang dari belakang, motor king yang sangat ngebut dan tidak sempat menancap rem nya dan menabrak pemotor yang sedang berkumpul buat balapan. Bahkan motor nya terbang dan bergesekan sepanjang jalan.
“Ngeri pisan” ujar Diki menutup matanya karena takut melihat banyak darah.
Mereka tergeletak di aspal dengan darah dimana mana, membuat segerombolan orang berkumpul untuk melihat motor nya yang hancur lebur tidak berbentuk lagi.
Di ujung jalan berbunyi mobil polisi dengan kelap kelip lampunya. Membuat orang orang-orang disana bubar, mereka yang kecelakaan sudah dibawa oleh mobil kesehatan untuk dibawa kerumah sakit.
Para curut curutnya Asep lari kerumah Asep buat istirhat dan ngobrol bercanda dan tak lama teman nya pada tidur dirumah Asep.
🌠
13 Maret 2023
Mohon vote nya ya walau masih sepi sih hehe
Bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECE OF HEART Septian Athalia (on going)
Teen Fiction"Lia aku mencintaimu lebih dari cinta mu dengan Genta. Namun kini aku tak menangisi lagi itu, kini adalah waktunya aku tersenyum menikmati keindahan mu yang bahkan lebih indah dari senja yang kamu pandang" ucap laki laki itu membelai rambut Lia yang...