Hari dan waktu terus berlalu, begitu pun dengan aktivitas Septian, Septian yang juga sedang berusaha menata kembali hatinya yang sempat hancur.
Kini dia sedang berada di kantin sekolah bersama para sahabatnya.
"Woii itu punya gue" teriak Diki menatap tajam Dika yang langsung menyeruput teh poci miliknya hingga tandas tak tersisa.
"Haaahhh seger benerrr" ujar Dika kembali duduk dan menyantap makanannya.
"Seger mata Lo" ujar Diki kesal dan memonyongkan bibirnya. "Hahaha, sok imut Lo" cibir Septian sambil mengunyah bakso bakar nya.
"Tega Lo liat gue" ujar Diki dengan mata berkaca-kaca.
"Eh kok malah nangis" ujar Septian panik, segera dia bangkit dari duduknya dan beralih ke tempat duduk Dika, hingga Dika terjungkal kebelakang.
"Bangsat Lo sep" umpat Dika dengan kesal.
"Eh Lo jatuh ya?" Tanya Septian."Nggak kok gue lagi turu" ujar Dika dengan tatapan tajamnya.
"Haha sory deh gue becanda" ujar Septian lalu beralih pada Diki yang mengusap matanya.
"Jangan nangis Ki, nanti gue beliin lagi deh, kali ini gue traktir" ujar Septian tersenyum hingga membuat mata Diki berbinar.
"Makasih loh sep, bersyukur banget gue punya sahabat kek Lo" ujar Diki merangkul Septian.
"Eh Lo pada lihat Aldo nggak, udah berapa hari ni gak keliatan batang hidungnya" ucap Dika yang masih sibuk dengan makanannya.
"Tau tuh anak main hilang hilangan" ujar Septian."Katanya sih kemaren lagi banyak tugas di sekolah nya" ujar Diki menjelaskan.
Disaat mereka asyik ngobrol tak sengaja Septian mendengar obrolan seseorang yang juga berada di kantin.
"Denger denger Lia sama Reno jadian loh, tadi siang Reno nembak dia di taman belakang Sekolah " ucap orang tersebut.
"Oh ya? Di terima nggak" tanya temannya.
"Ya di terima lah".
Samar samar Septian mendengar nya, dia berusaha menepis rasa sesak di dadanya.
"Bro gue cabut duluan, ada urusan mendadak" ucap Septian sambil mengambil jaketnya di atas kursi.
"Mau kemana dik" teriak Dika."Ketemu buk Ani" ujar Septian berbohong, kali ini dia tidak ingin merepotkan temanya lagi dengan perasaan nya.
"Trus yang bayar ini semua siapa" teriak Diki.
"Tar gue transfer".
🌠
Septian menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawanya ke rooftop gedung sekolah nya.
Dia menatap kebawah gedung, tampak Lia dan Reno sedang duduk berdua di taman sekolah. Lagi lagi air mata itu mengalir dari matanya.
"Aku bakalan berusaha untuk bahagia melihat kamu bahagia dengan pilihan mu, akan Ku pastikan untuk melindungi dan menjagamu mulai kini, walaupun aku tak lagi di samping mu" ujar Septian pandangan nya menerawang jauh ke depan melihat banyaknya rumah rumah yang ada di sekeliling sekolah nya.
🌠
Septian melangkah kan kakinya pada sebuah cafe, dia berniat untuk menemui Reno kekasih wanita yang dia cintai. "Duduk gue gak punya banyak waktu" ucap Reno mengisap rokok yang ada di tangannya, Septian menatap pria itu dengan tatapan jengah.
"Mau ngopi dulu nggak" ucap Septian basa basi seraya mendudukkan dirinya di kursi.
"Langsung ke intinya" ujar Reno mematikan rokoknya di atas asbak yang tersedia di sana.
Septian meneliti setiap inci wajah Reno, dia heran kenapa Lia bisa mencintai lelaki seperti ini.
"Kenapa Lo liat gue gitu, ganteng gue?" .
"Gue gak salah denger? Kalau di bandingin sama ayam Diki lebih tampan ayamnya juga kali dibandingin Lo, gak usah narsis deh " ujar Septian membuat wajah Reno memerah padam.
"Santai bro gak usah gitu juga kali, gue sih gak tau apa mau Lo untuk dekati Lia, gue cuman berpesan sama Lo, jangan pernah Lo sakiti Lia, lindungi dia seperti apa yang pernah gue lakuin buat dia" ujar Septian menatap tajam mata Reno yang juga menatapnya tajam.
"Semuanya aman terkendali sama gue, silahkan Lo pergi gak ada yang penting di bicarakan lagi" ujar Reno, seperti nya dia sudah kesal dengan Septian.
"Gaya lo selangit" ujar Septian berlalu meninggalkan Reno yang tersenyum jahat.
🌠
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECE OF HEART Septian Athalia (on going)
Fiksi Remaja"Lia aku mencintaimu lebih dari cinta mu dengan Genta. Namun kini aku tak menangisi lagi itu, kini adalah waktunya aku tersenyum menikmati keindahan mu yang bahkan lebih indah dari senja yang kamu pandang" ucap laki laki itu membelai rambut Lia yang...