"PUNTEN, GYUVIN DAN KELUARGA DATANG INI" Gyuvin berteriak sambil menggoyangkan pagar rumah milih Zhang Hao.
Hui menarik tangan Gyuvin agar menjauh dari gerbang tinggi itu.
"Perasaan Bunda kamu waktu ngandung kamu adem aja,kok kamu gak bisa diem adek" ucap Hui sambil menepuk pelan kepala Gyuvin."Udah settingan pabrik ini mah Abi" jawab Gyuvin.
Matthew hanya memutar matanya malas.
"Adek mah gitu Abi, gak mau diem. Ini masih normal soalnya ada abi di sini,kalau Abi gak di rumah Gyuvin jadi modelan monyet bekantan" ujar Matthew.Gunwook berlari dengan senyum sumringah di wajah nya, dengan cepat Ia membuka gerbang itu. Gunwook menyalim Hui dengan cepat.
"Pagi Abiii"Gyuvin menatap tajam Gunwook, setelah Yujin,muncul Gunwook, posisinya semakin terancam ini.
"Pagi, jadinya pake ketring kan?" tanya Hui sambil berjalan masuk ke rumah besar itu. Gunwook mengangguk, sebenernya mereka rencana nya mau masak sendiri,tapi karna lumayan banyak yang akan datang jadi mereka nyewa ketring.
"Pagi Abi,pagi Hanbin, Matthew,Gyuvin" sapa Zhanghao.
"Om Jiwoong gak ikut ?" Tanya Ricky
"Bentar lagi dateng sama si Yujin, Yujin nungguin Takuto katanya" jawab Gyuvin.
Wajah Ricky sumringah, dirinya dan Jiwoong sudah berkenalan semalam, memang tidak salah dirinya menganggumi Jiwoong.
"Rumah udah di bersihin semalam,tinggal naruh tikarnya aja"
Rumah dengan cat putih bersih menyapu pandangan mereka semua,foto foto yang di isi wajah Zhanghao,adik adiknya dan beberapa wajah asing menghias dinding itu. Guci yang terlihat mahal menghias sudut sudut rumah.
"Wih Guci nya banyak" Matthew menunjuk ke arah Guci Guci yang berada di sudut rumah itu.
Gunwook menghela nafasnya
"Itu punya bang Ricky,punya Ayah juga"Ricky yang sedang bercermin tersenyum canggung. Diantara mereka bertiga, Ricky lah yang paling suka belanja dan menghabiskan uang, toh itu uang kakeknya.
"Hobi dia habisin duit"
"Bahahahaha, sama kaya Abi. Bedanya Abi belanja baju gitu,kadang jajanin anak komplek" Hui hanya tersenyum, mau ngelak tapi apa yang di ucapkan Gyuvin itu adalah sebuah fakta.
***
Orang orang mulai datang, buka bersama yang di adakan Zhanghao sekaligus untuk lebih dekat dengan orang orang di sekitarnya.
Zhanghao senang,Ia pikir mereka akan sulit untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki umur yang cukup tua dan cukup muda nyatanya mereka semua sangat friendly.
"Beuhhh seger bat es kelapanya" Junhyeon dengan semangat menyeruput es kelapa yang memang sedari tadi dirinya incar.
"PLIS SOP BUAHNYA PAKE BUAH GA PAKE AGAR AGAR" teriak Woongi semangat.
"Terharu banget gak sieh" lanjutnya dramatis.Sedangkan bapak bapak bercengkerama dengan makanan berjejer di depan mereka. Ibu ibu juga sibuk menyiapkan makanan untuk anak anaknya.
Jiwoong berdiri dengan tiba tiba
"Saya permisi duluan ya, Yujin gue titipin sama lo dulu ya bang" ucap Jiwoong sambil menepuk pundak Hui.Jiwoong dengan tergesa berjalan ke luar.
Ricky tidak melihat di depannya ada Jiwoong yang sedang terburu-buru, ke jadian yang tidak di inginkan terjadi. Sekujur tubuh Jiwoong tersiram kuah opor milik Ricky.
"Eh...maaf om" dengan cepat Ricky mengambil tissue dan melap tubuh Jiwoong.
"Gak usah" Jiwoong berjalan pergi menjauhi Ricky.
Ricky terdiam dengan tangan yang masih memegang tissue.
"Om Jiwoong marah ya sama gue? Padahal gue gak sengaja, gue sama dia baru kenalan. Akhhhh goblok!" Ricky berjalan masuk dengan frustasi.Di sisi lain, Jiwoong berlari ke arah rumah nya.
"Lo ngapain ke sini?" Tanya Jiwoong dengan wajah mengeras.
Wanita dengan pakaian modis menatap Jiwoong remeh.
"Gue mau jemput anak gue"
Jiwoong tertawa sarkas, menjemput Yujin ? Hah! Dia pikir Jiwoong akan menyetujui hal itu.
"Hak asuh Yujin ada di gue. Lo gak ada hak buat ngambil Yujin" sinis Jiwoong.
"MAU BAGAIMANA PUN DIA ITU ANAK GUE!!" Teriak wanita itu.
"IYA! LO YANG LAHIRIN, SETELAH ITU APA??? LO KAGAK PEDULIIN DIA! GUE YANG RAWAT DIA DARI KECIL,GUE! Lo bisa gak sih nge hargain perjuangan gue? GUE HAMPIR MATI KARNA LIAT LO SELINGKUH!! LO TEGA" Teriak Jiwoong sambil menjambak rambutnya Frustasi.
"Aku gak bakal itu Tante" Yujin sudah mengikuti ayahnya sejak tadi, hah... bahkan wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata pun saat ulang tahunnya.
"Tante mendingan pergi deh, aku muak liat tante di sini. Jangan ganggu aku sama Ayah lagi,kami gak butuh kamu" Yujin menarik Ayah nya masuk ke dalam rumah.
"Sialan tu anak, gue ogah rawat dia kalau bukan karna harta orang tua gue" wanita itu pergi dengan perasaan kesal.
Yujin memeluk ayahnya erat
"Shutttt, Yucil gak bakal tinggalin Ayah. Ayah gak usah nangis, kasihan sama ototnya"Jiwoong tertawa pelan mendengar ucapan ngawur anaknya.
Jiwoong menatap Yujin
"Janji gak bakal ninggalin ayah ??" Jiwoong memajukkan jari kelingkingnya.Dengan senyum lebarnya,Yujin menautkan jari kelingkingnya
"Janji"Ricky masih meratapi nasibnya karna merasa bersalah dengan Jiwoong.
"Bener dah, musuh abadi gue sekarang tuh Opor!"Tbc
Aloha~ ada yg kangen gak??
Gak kerasa Bp bentar lagi selesai ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Somplak||Boys planet
FanficKomplek Somplak, nama sebutan untuk komplek yang setiap hari ada aja kelakuannya