terima hikmahnya aja

726 131 32
                                    

"Gue nanti bagian yang nge Vidio in, kalian yang nge jelasin ya" Gyuvin dengan wajah lempeng berujar.

"Idihhh enak aja,kita semua harus kerja. Termasuk lo!" Bahiyyih menunjuk wajah Gyuvin dengan pulpen ungu miliknya.

"Nyenyenye, serah lo" sungut Gyuvin.

Netra hitam Gyuvin menatap Ricky. Ricky di pindahkan ke sekolah Gyuvin, begitu juga dengan Gunwook.

"Weh, gue ngajak temen gue masuk ke sini boleh ?" tanya Gyuvin.

Yunseo pemuda sipit dengan pipi sedikit bulat mengangguk,
"Boleh,kita juga kurang satu lagi"

"RICKYYY!" Teriak Gyuvin

Plakk

Dengan refleks Hikaru,gadis Jepang pendek memukul pundak Gyuvin keras.

"Bangsat lo!"

"Asu,sakit banget! Lo makan apaan anjeng"

"Makan nasi! Napa teriak teriak sih!" Sinis Hikaru.

Ricky berjalan mendekati Gyuvin,
"Kenapa?"

"Gabung kelompok gue yok, tugas kelompok Sejarah Indonesia"

Ricky mengangguk
"Makasih"

Gyuvin mengacungkan jempolnya.

Bahiyyih mendorong pelan pundak Gyuvin,
"Ganteng banget anjir itu murid baru"

Gyuvin mendorong pelan kepala Bahiyyih
"Gue kasih tau Bang Kai, abis itu, lo di ceramahin,liat yg ganteng aja tu mata langsung seger. Hadehhh betina!"

Gyuvin merangkul Ricky
"Kantin yok, toh ini jam kosong juga "

Di sisi lain Gunwook menatap datar ke arah pemuda berambut mangkok yang se ingatnya teman satu komplek nya juga.

"Jangan natap gue gitu amat anjir!" Ucap Hyunbeen sambil memukul pelan bisep Gunwook.

"Lo itu pindahan di komplek juga kan ?" Tanya Junseo dengan suara agak kecil.

Plakk

Dengan tidak berperikemanusiaan Hyunbeen memukul keras kepala Junseo
"Gedean dikit kalau ngomong!"

"Heh,heh,heh! Berhenti!! Entar lu bedua berantem gak bakal selesai selesai" Dongun sedikit menjauhkan Junseo dengan Hyunbeen.

"Maap yak, emang begitu mah setiap hari. Kenalin, gue Dongun,dia Hyunbeen pasti kenal dong dia,tadi yg nanyain lo itu Junseo, itu yang senyum senyum namanya Junghyun, nah yg masih mingkem tuh Woojin" ujar Dongun.

Gunwook hanya mengangguk pelan, agak susah juga menghafal nama nama mereka.

"Kenapa anak Komplek banyak yang sekolah di sini ya??" Tanya Gunwook.

"Zonasi" singkat Woojin.

Gunwook mengangguk dengan canggung, andaikan ada Gyuvin di sini, dia tidak akan Secanggung ini dengan teman teman barunya itu"

***

Gyuvin meratap kesal, dirinya lupa kalau hari ini mereka masih puasa.
"Majdlwejwleiwow,lupa kalau sekarang puasa"

Ricky menepuk pelan punggung Gyuvin
"Semangat"

Gyuvin mengangguk lesu

DI GEBOY GEBOY MUJAER, NANG NING NUNG NANG NING NUNg

Suara deru telepon terdengar dari Hp hitam milik Gyuvin.

"Tumben amat abi telfon waktu sekolah begini"

"HALO ABI KU SAYANG YANG UNCH UNCH"

"Idihhhh,jijik dengernya Huwekk" Sungeon, pemuda pemilik suara indah berceletuk sinis.

"Dihhhh, sirik! Apa nieh abi"

Gyuvin mengangguk anggukan kepalanya
"Sip sip, tenang aja mah abi. Entar adek bakal suruh bang Hanbin manasin ikan terinya"

"Iyaaaa, adek gak bakal jauh jauh kok mainnya. Btw Abi, adek izin kerja kelompok ya nanti sama Yunseo, Sungeon sama Ricky juga"

Gyuvin menyimpan ponselnya ke dalam kantong nya lagi.

"Kenapa tuh, tumben banget Abi nelfon lo" tanya Sungeon penasaran.

"Mau tau apa mau tau bangetttt" Gyuvin menaik turun kan alis tebalnya.

"Gue lempar botol kecap lo!" Sungeon mengangkat botol kecap dengan gambar badak di sana.

Gyuvin tertawa keras sambil memegang tangan Sungeon, takutnya Sungeon beneran lempar dia pake botol kecap.

"Abang sama Kakak gak bisa di hubungi, Abi lembur. Ada projek besar katanya" jawab Gyuvin



****

Hanbin memeluk tubuh Zihao erat
"Zi, tutor senyum walau dapet Ipk anjlok dong"

Wang Zi Hao pemuda China yang entah kenapa selalu tersenyum di situasi apapun.

"Senyum aja, senyum itu berkah. Kalau lo depresi kayak gini malah gak guna, senyum aja. Smileeeee" Zi Hao menarik pipi kiri dan kanan Hanbin untuk tersenyum.

"Lu bedua malah kek pasangan gei" Jay, pemuda dengan darah campuran berbagai negara tapi mengaku sebagai merak berucap.

"Pelukan doang asli, lo sama Kamden lebih lebih dari gue" julit Hanbin,harus di ketahui Hanbin yang sekarang itu, Hanbin anak Abi Hui yak.

Kamden yang datang dengan wajah yang berhiaskan oli hitam menatap aneh ke teman temannya.
"Jangan nyari masalah deh sama gue, energi gue habis buat ngomong hari ini"

Kamden merebahkan tubuhnya ke atas rumput hijau terawat milik Fakultas pertanian, Fakultas Keita.

Keita,pemuda yang menjadi alasan mahasiswa menuju semester akhir berkumpul terlihat mencabuti rumput dengan bibir mengerucut kesal.

"AAAAAAAAAAAAAAAA DOSEN ANJEENGGG GUE MAU LULUS ASU! CAPEK ASLI! KENAPA NGILANG GITU LOH HIKSSS GUE CAPE ASLI! BAPAK GUE ENTAR GUE SURUH KE SINI YA BUAT SERET LU!!" Keita menarik rambutnya Frustasi.

Keita memang menjadi mahasiswa ter sial di Komplek Somplak karna mendapat Dosen Pembimbing yang lagaknya seperti Presiden saja. SANGAT SUSAH DI HUBUNGI.

Zi Hao menepuk pelan punggung Keita, kebetulan dosen pembimbingnya itu pemilik tempat les dirinya mengajar.

"Sabar ya ita, jangan nangis" Hanbin memeluk Keita, kasihan juga melihat pemuda ceria itu jadi menderita kayak gini.

"Lo sih, gue ajak masuk Teknik gak mau" ujar Kamden yang masih menutup matanya.

Keita melempar rumput ke arah Kamden,
"Apalagi itu anj! Bisa mati gue!"

"Di antara kita semua, lo doang yang jurusannya lari ke pertanian" julit Jay

"Gue lempar tai sapi lo!" Keita mengajak mereka berkumpul untuk berkeluh kesah bukan menjadi bahan Bullyan seperti ini.

"Andai gue ngikut ambil jurusan seni"

Keita berguling guling tanpa memperdulikan celananya yang kotor, siap siap saja Mamanya menceramahi pemuda itu.



Tbc

Eps khusus anak anaknya nihhhh, ini kita buat bumbu romansa uwu uwu apa romansa patah hati❌ atau gak perlu?!!!!

Saran dunggg

Komplek Somplak||Boys planetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang