"Apa-apaan Novel ini?! Mengapa sang Raja iblis dibunuh dengan mudah?! Aku yakin Iblis tidak akan semudah itu untuk di bunuh!" Kesalnya dan melempar buku novel yang sehabis dibacanya.
Sruuk....
"Haah sudahlah, mari tidur malam ini. Besok harus bekerja agar aku bisa membeli alkohol dan minum bersama teman-teman" ucapnya kemudian ia membaringkan dirinya dan mulai tidur.
.
.
.
.
.
Chirp Chirp Chirp
Burung-burung berkicau di pagi hari, mengganggu waktu tidur Gama, Gama yang merasa terganggu pun bangun dari tidurnya dan mengusap-usap matanya.
Gama mendudukan dirinya di tepi ranjang, Ia mencoba meraih nakas namun yang ia cari tidak Ia temukan.
Gama lantas membuka matanya lebar-lebar menelisik kepenjuru ruangan, otak Gama yang masih lag tidak bisa mencerna apa yang dilihatnya, Ia berdiri berjalan dan berhenti tepat di depan cermin, Ia melihat sosok pria tampan dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai, mengenakan piama jaman kuno berwarna putih bersih yang sedikit memperlihatkan otot-otot di dadanya.Gama terpana oleh pemandangan di hadapannya, Ia lantas tersenyum kikuk, "Hehe selamat pagi tuan" Sapaannya
Merasa tak mendapat balasan Gama mulai melihat kembali ke cermin, menelisik dari atas kebawah dari bawah keatas bolak-balik ia menyentuh pipinya dan menamparnya, ia memekik begitu merasakan panas di pipinya.
"Gyaaaaaaaaaaaah! Di mana aku? Ya Tuhan!" pekiknya heboh di pagi hari.
Duk...Plak...Bruk...Brak....Duak....Duarr!!
Gama yang kelabakan menyenggol barang-barang di kamarnya dan membuatnya kejatuhan berbagai benda hingga membuat kepalanya pusing dan akhirnya Ia pingsan.
*
"T..tuan, Tuan anda baik-baik saja?" ucap seseorang kepada Gama yang tak sadarkan diri di lantai.
"Huh, Aku dimana? Aku siapa?" tanya Gama linglung
"Tentu saja Anda Tuan ku, Yang Mulia Satan, Raja dari Rajanya para iblis" jawab seseorang kepada Gama.
"Raja iblis apa? aah~ Aku pasti bermimpi, kalau begitu aku akan melanjutkan tidurku, sampai nanti" ucapnya kembali berbaring.
"Tuan anda harus bangun dan membersihkan diri, Bardolf dan Ben akan kembali hari ini" ujar orang tersebut, ah panggil saja Philip
"Apa Ben? Tunggu! Cermin, Berikan aku cermin tolong!" pintanya, Philip pun memberikan cermin kepada tuannya ini.
"What The–! Mengapa wajah ku menjadi sangat tampan? Hei Aku ini Gama benar? Seorang pekerja kantoran yang bahkan tidak pernah merasakan kencan dengan gadis cantik karena wajahku sangat pasaran" ujarnya.
"Tuan, berhentilah berkata hal-hal yang tidak masuk akal, lagipula Gama itu siapa?" tanya Philip memandang aneh Tuannya
"Apa otak mu bermasalah setelah tertimpa benda-benda berat itu?" imbuhnya dipenuhi tanda tanya
Gama tak mendengarkan Ia sibuk mengagumi wajah Raja iblis melalui cermin, Ia kira sosok Raja iblis adalah sosok yang menyeramkan dan memiliki tanduk dan tindik di telinganya, tapi kenyataannya yang ia saksikan saat ini hanyalah pria tampan dengan rahang yang tegas, tubuh kekar serta matanya yang tajam namun terkesan lembut, bibir merah muda seksi yang menggoda umat membuat Gama sangat terpana untuk yang kesekian kalinya.
"Aku tidak tahu bahwa Raja iblis setampan ini" ucapnya tiba-tiba, Philip yang tengah membersihkan ruangan di bikin semakin heran oleh Tuan nya.
"Kamu memang tampan, itu sebabnya Dominick sselalu mengejarmu Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED IN A PARALLEL WORLD AS A DEMON'S
Fantasy⚠️FOLLOW SEBELUM BACA TERJEBAK DI DUNIA PARALEL SEBAGAI RAJA IBLIS Gama Seorang Bujangan berusia 20 tahun, pekerja kantoran dan gemar membaca sebuah novel dengan genre Fantasy. Suatu malam Gama yang setelah melihat akhir dari novel yang dibacanya m...