05 || Mengamuk dan melarikan diri

4 2 0
                                    

"TUAN!" teriak Bardolf, ia hendak menghampiri Voldemort tetapi para anak buah Dominick menghalanginya.

"Aagh! Menyingkir!" pekiknya, ia mengeluarkan pedangnya dari sarungnya, dengan lihai Bardolf mengayunkan pedangnya membuat siapa saja yang terkena angin dari ayunannya dapat membuat kulitnya tergores.

Para prajurit tersebut tumbang, Bardolf berlari mengejar Tuannya yang sedari tadi ia cemaskan. Ia tak ingin Voldemort terluka, saat ini mana Voldemort tidak sepenuhnya ada, sebagian dari kekuatannya telah di segel oleh para dewa beberapa ratus tahun yang lalu, untuk mendapatkannya kembali ia perlu naik ke langit untuk melawan para dewa.

Note : Mana adalah bentuk energi yang ada di alam dan di dalam manusia. Ini adalah sumber dari semua mantra sihir.

Sementara itu di tempat Voldemort dan Dominick, mereka berdua tengah asik bergelut dengan keadaan Voldemort yang sudah bercucuran darah dari perutnya.
Dominick tak berhasil menusuk jantung Voldemort, ia meleset karena pergerakan Voldemort.

"Sshh~ sakit sekali. Rasanya seperti mau mati saja" lirihnya meringis memegangi perut sebelah kirinya yang terluka.

Sedang apa kau! Berdirilah jika kau masih ingin hidup di dalan tubuh ini!

Sebuah bisikan menggelegar di telinga Gama, ia tak tahu siapa yang membisikinya namun bisikan ini terasa menyakitkan di telinganya.

BODOH! AKU BILANG BERDIRI!

Sekali lagi telinga Gama berdenging, ia benar-benar kesakitan dengan teriakan yang tiba-tiba saja memekakkan telinganya.
Ia menutupi telinganya, menutup kedua matanya merasakan denyutan nyeri yang menyebar ke seluruh kepalanya.

"Argh! Diam berisik sekali kau!" pekiknya

Dominick tersenyum miring memandang Voldemort, tak di sangka seorang raja iblis kini tengah memekik tak karuan di hadapannya.

"Hei, di mana kekuatan mu itu ha? Apa kau sudah melemah karena pertambahan usia mu?" tanya nya meremehkan

Sedetik kemudian Voldemort menatap nyalang Dominick, matanya memunculkan kilatan merah menyala.
Seolah dirinya sedang dikendalikan, ia merasa aneh dengan pergerakan tubuhnya.
Pembuluh darahnya memanas, jantungnya berpacu dengan cepat, kuku-kuku jarinya menajam. Matanya yang tadinya berwarna merah menyala kini berubah menjadi hitam tanpa celah, tubuhnya kian membesar dan berubah menjadi wujud yang aneh.

Groooaarr!

Voldemort mengaum begitu kencang, membuat lapisan tanah bergetar dan burung-burung yang tenang kini beterbangan dengan paniknya.
Langit yang semula cerah kini berubah menjadi gelap, asap hitam tebal menutupi pandangan.
Orang-orang yang sedaritadi menonton kini mereka berlarian kesana-kemari mencari tempat yang aman.

Gama kehilangan kendalinya, apakah saat ini tubuhnya telah di kendalikan oleh pemilik tubuh yang asli? Sepertinya begitu.
Kepala Gama kembali berdenyut menciptakan rasa sakit yang menjalar kemana-mana, tubuhnya belum terbiasa berada di dalam tubuh sang Raja Iblis Voldemort yang tengah berada dalam fase evolusi, tidak ini bukan evolusi! Ini wujud asli raja iblis, yah seperti inilah rasanya jika manusia biasa berada di tubuh raja iblis.

Sakit... Tubuh ku rasanya seperti akan remuk

Batinnya mencoba menahan rasa sakit yang di rasakannya. Bardolf menyaksikan hal tersebut dari kejauhan, perasaannya tak karuan tatkala melihat perubahan wujud Voldemort, dengan segera ia menyalakan sinyal bantuan agar rekan-rekannya datang dan membantunya menenangkan Voldemort.

Voldemort mengamuk, ia mengacaukan daerah sekitar. Ia mengaum sangat keras membuat siapapun yang mendengarnya tidak akan tahan, auman Voldemort mampu membuat siapapun yang mendengarnya menjadi tuli, paling parah telinganya akan mengeluarkan darah dan mereka akan tuli selama hidupnya.

"Apa-apaan?! Bukankah sebagian mana mu telah di segel?!" tanya Dominick yang terkejut melihat perubahan tubuh Voldemort yang tiba-tiba.

Aak...uaakhh.. Erghh... Khook

Gama merasa tenggorokan nya seperti tercekik sesuatu, ia ingin bisa mengendalikan tubuhnya, ia tidak tahan dengan semua rasa sakit yang diterima oleh tubuhnya.
Ia berusaha keras agar bisa mengendalikan emosi dari raja iblis sampai akhirnya ia berhasil mengambil alih kebebasannya.

Tubuh Voldemort menyusut dan kembali ke bentuk semula, darah masih terus mengalir dari perutnya. Ia mengeluarkan api dari tangannya dan melemparnya kearah Dominick, setelahnya ia berlari secepat kilat menghampiri Bardolf dan membawanya melarikan diri bersamanya.

"Khook.... Hok... Uhoook" ia terbatuk-batuk, mulutnya mengeluarkan darah segar, Bardolf khawatir ia pun meminta berhenti dan melilit luka pada perut Voldemort dengan potongan kain dari pakaiannya.

Tak lama kemudian para anak buah Voldemort datang dan mereka membantu menyembuhkan luka Voldemort.

Sementara itu di tempat lain, Dominick kalah oleh Voldemort, ia masih tak dapat menebak perubahan wujud musuhnya itu.
Saat ini tubuhnya memerlukan pengobatan segera, akibat terkena sihir Voldemort yang terasa membakar bahkan sampai ke organ dalamnya.

*

"Erggg" Voldemort mengerang begitu Philip membersihkan lukanya.

"Ini aneh Tuan, luka seperti ini tidak akan membekas dan akan langsung sembuh. Ada apa dengan tubuh anda sebenarnya?" tanya nya yang mulai bingung dengan kondisi tubuh Voldemort

Begitupun dengan Bardolf yang masih bertanya-tanya mengenai perubahan wujud Voldemort bahkan di saat mana nya tidak mencukupi untuknya berubah.
Ia masih mempertanyakan mengapa Voldemort memilih melarikan diri daripada melawan Dominick hingga ia mati.

Ini tidak seperti Voldemort yang biasanya, ada yang aneh dengan Voldemort.
Karena tak berani menanyakan, ia lebih memilih untuk diam saja.

"Tak apa Philip, luka ini akan segera sembuh. Kalian keluar dari kamar ku" ucapnya, kemudian Philip dan Bardolf pun keluar dari kamar Voldemort meninggalkan ia sendirian di kamarnya.

"Ada apa?" tanya nya pada udara kosong

"Dengar ini, aku tidak bisa kembali memasuki tubuhku karena kau telah menempatinya. Aku hanya akan memberimu sedikit mana yang telah berhasil aku rebut dari para dewa dan mengajarkan mu cara mengendalikan power milikku" ucap seseorang, panggil saja dia jiwa Voldemort

"Lalu?"

"Sebagian aku sudah memasukkan dalam tubuh ku ketika kau tak sadarkan diri. Setelah mendapat semua mana kau harus mencari pintu agar tubuhku bisa kembali ke neraka. Satu-satunya tempat pemulihan bagi para demon's adalah tanah aslinya. Neraka" ujarnya menjelaskan.

Jiwa Voldemort meminta agar Gama berbalik memunggunginya dan setelahnya mulai menyalurkan sepersekian persen mana nya kedalam tubuhnya itu, ia juga memberikan sedikit memori tentang penggunaan mana dan QI untuk Gama supaya pemuda ini dapat mempelajarinya.

"Aku sudah memberikan semua yang aku miliki. Setelah kau mempelajari semuanya dan mampu mengendalikan perubahan tubuh ku kau harus menemui Dominick dan membunuhnya" imbuhnya

"Untuk apa aku membunuh Dominick? Bukankah dia adalah seorang master yang sangat di segani?" tanya nya

Menghela nafasnya, "Tidak! Dia adalah musuh ku, dia yang membunuh Chantala dan dia adalah seseorang yang mendapat wahyu dari dewa. Dia berniat membunuh kaisar dan mengambil alih jabatannya, setelahnya ia akan menggunakan kekudusannya untuk memporak-porandakan seluruh dunia" jawabnya kemudian

"Mengapa? Bukannya di buku dituliskan bahwa dia penyelamat dunia dari serangan raja iblis dan kaisar yang bersekongkol dengan mu?" tanya nya lagi

"Itu tidak benar! Sudah kau ikuti saja kataku jika kau ingin hidup di dunia ini! Jika kau ingin mati maka kau tak perlu menuruti perintah ku" balasnya, dan sedikit peringatan untuk Gama.

"Satu hal lagi. Ini tentang Mephisto" imbuhnya

"Kenapa dengan Mephisto?"







To Be Continued..

Maaf gais saya minim ide, jadi saya ketik sesuai beberapa kata kurang memuaskan yang muncul di benak saya.

Terimakasih sudah memberi dukungan dengan cara tap vote, follow, dan komentar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAPPED IN A PARALLEL WORLD AS A DEMON'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang