Claudia saat ini sedang berada di teras rumahnya. Ia masih tidak menyangka atas kejadian tadi sore seakan itu mimpi bagi dia.
"Tuhan haruskah ini berakhir?" Gumamnya
"Aku cape sakit hati terus, aku cuman mau bahagia, mama? Udah gak peduli samaa aku hikss"
Oh iya Claudia baru ingat tadi Andi memberi ia kotak kecil berwarna biru. Claudia segera menghapus air matanya dan mengambil kotak itu.
Setelah mendapatkan kotak tersebut ia kembali ke teras dan membuka kotak itu secara perlahan. Ternyata isinya ada Poto kenangan mereka berdua dan ada kotak lagi didalamnya isi nya kalung bulan dengan liontin biru ditengahnya.
Claudia meneteskan air matanya yang sekian kali lalu tersenyum. Karena itu kalung impiannya dari dulu. Ia kaget darimana Andi bisa tau kalau itu kalung impiannya.Ada satu lagi yaitu surat yang terselip.
Haii
Aku tau sekarang kamu lagi nangis, melihat poto Poto kita yang udah aku rangkai. Udah yaa jangan nangis kasian tuh nanti matanya bengkak.
Oh iya itu kalungnya di pakai yaa, pasti kamu bingung aku tau darimana kalau itu kalung impian mu. Jadi aku pernah pinjam ponselmu kan nah aku liat di galeri mu ternyata kamu nyimpan Poto kalung itu dan aku kan juga tau yang kamu simpan di ponsel itu kesukaan mu aja.
Gitu ceritanya. Kita memang berakhir tapi kita masi bisa jadi teman.
Dadah Claudia.Salam manis
Andi
Claudia tersenyum membaca surat dari Andi. Ia segera memakai kalung pemberian Andi dan melihat ke kaca.
"Cantik kalungnya" gumamnya seraya tersenyum dihadapan kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA LENGKARA
Teen FictionOrang bilang di dunia ini tidak ada yang mustahil, tapi dunia ini berarti lengkara untuk Claudia. Karena apa? Karena mereka beda keyakinan. "ketika kita siap jatuh cinta, maka kita harus siap untuk terluka , namanya juga sudah jatuh pasti akan saki...