"Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, karna hati tidak bisa di paksa memilih tempat untuk singgah".
~Rindu Maurer~satu vote dari kalian sangat berharga untuk menghargai waktu dan pemikiran penulis dalam membuat cerita, jangan lupa VOTE AND KOMEN.😍😍
SALAM HANGAT DARI OCI 😻😻
Rindu berjalan cepat menuju kantin, mengabaikan tatapan aneh yang di layangkan untuknya, persetan dengan tatapan mereka.rindu mendudukan bokongnya dengan kasar, dia menyerobot es jeruk kepunyaan sunny dan meminumnya dengan sekali tegukan.
sunny dan rain saling tatap, seolah bertanya apa yang sedang terjadi dengan gadis itu??. tiba-tiba datang dengan wajah dongkal dan dengan seenak jidat meminum minuman milik nya yang bahkan belum dia sentu dari sekitar sepuluh menit yang lalu.
"kenapa??" rain yang sudah kepalang penasaran pun Ahir nya memutuskan untuk bertanya.
"gapapa gue cuma lagi kesel aja." jawaban rindu barusan tentu tidak dapat menjawab rasa penasaran keduanya.
"kalo ada masalah tuh cerita jangan datang-datang ngabisin minum orang, ngapa si lo, anak Phoenix bikin ulah lagi". kali ini sunny lah yang membuka suara, dia masih sedikit kesal dengan rindu yang sudah menghabiska minuman milik nya.
"kesel, kesel, kesell, brayn lempar hp gue ke danau belakang sekolah". kali ini gadis itu tak lagi bisa menahan air matanya, dia menangis menyalurkan kekesalan yang sudah sedari tadi dia tahan.
gadis itu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan nya di atas meja, menyembunyikan wajah yang ia yakini pasti telah sembab. karena memang tipe wajah nya yang muda sembab bila menangis.
sunny dan rain bingung harus merespon dengan reaksi yang seperti apa, merekapun hanya bisa memberikan kata penenang. karena mereka tau seberapa berharga hp gadis itu untuknya. hp itu sangat berharga bagi rindu karena hadiah terakhir dari sang ayah sebelum pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.
itu sebabnya ketika ibunya, dan teman-teman nya mendesak untuk membeli hp baru gadis itu tetap kekeh mempertahankan nya dengan alasan masih bisa digunakan.
tapi sekarang handphone itu malah bernasib mengenaskan, dia harus tenggelam di dasar danau belakang sekolah karena ulah dari sang ketua Phoenix.
rain dan sunny hanya bisa mengelus rambut dan punggung gadis itu, mereka tidak ingin ikut campur dan berkomentar, takut jika ucapan mereka malah semakin menyakiti gadis itu.
srot, srot, rindu dengan seenak jidatnya menjadikan lengan baju milik sunny sebagai tissu, yang dia gunakan untuk mengelap ingus nya.
sunny langsung berteriak nyaring, membuat penghuni kantin reflek menutup telinganya. sunny kesal dengan tingkah menyebalkan rindu yang tidak pernah bisa di hilangkan. selalu saja bikin kesel.
"OMG, Lo pikir baju gue tisu apa, mana banyak lagi ingus nya jijik anjir sialan Lo". sunny mencerocos tanpa jeda, rain sampai heran gadis itu sedang mengomel atau sedang nge rapper.
"maaf hehe" rindu menyengir tanpa dosa membuat sunny semakin kesal di buatnya.
"udah sun hapus aja bekas ingus dia pake tisu, jangan marah-marah Mulu nati cepet tua, terus juga nanti dia nangis lagi bisa gawat gue gak bawa empeng kecuali kalo Lo mau susuin ya silakan". rain kembali mengeluarkan suara nya berusaha menjadi penengah kedua sahabatnya itu.
"ogah" ucapnya masih dengan nada kesal
"cunni maapin Lindu kan Lindu gak cengaja"ucapnya dengan menunjukan wajah imut, bukannya luluh kedua gadis itu malah menatapnya dengan jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH BOY & SMART GIRL (ON GOING)
Teen FictionBENCI SAMA CINTA ITU BEDA TIPIS. Brayn Wijaya yang notabennya adalah ketua geng motor Phoenix yang memiliki sikap dingin, kasar dan otoriter itu. harus selalu berurusan dengan Rindu Maurer ketua OSIS paling cerewet se SMA Pertiwi. Bagi brayn rindu i...